Virus Corona di Samarinda

Berikut Aksi Antisipasi Lonjakan Covid-19 Usai Libur Lebaran Idul Fitri di Samarinda

Menjelang berakhirnya cuti bersama lebaran Idul Fitri tahun 2022 dan menghadapi arus balik masyarakat ke Samarinda

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
Walikota Samarinda, Andi Harun menyampaikan akan melakukan pengetatan tracing di pintu-pintu masuk kota Samarinda seperti bandara dan pelabuhan untuk mengantisipasi penularan Covid-19 usai lebaran Idul Fitri. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Menjelang berakhirnya cuti bersama lebaran Idul Fitri tahun 2022 dan menghadapi arus balik masyarakat ke Samarinda, pemerintah kota berencana melakukan pengetatan di sejumlah ruang publik.

Pengetatan tracing untuk mengantisipasi kembali merebaknya Covid-19 itu utamanya akan dilakukan di pintu-pintu masuk seperti pelabuhan dan bandara, guna memantau masyarakat yang datang ke kota Samarinda.

Walikota Samarinda, Andi Harun mengatakan telah berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta lintas instansi lainnya untuk menyiapkan antisipasi arus balik pascalebaran di kota Samarinda saat ini.

Walikota berharap masyarakat yang kembali datang ke Samarinda setelah libur lebaran setidaknya dalam kondisi sehat dan terbebas dari Covid-19.

Baca juga: Mudik Lebaran 2022, Keberangkatan Bus di Terminal Sungai Kunjang Samarinda Melonjak Tiga Kali Lipat

Baca juga: Varian Omicron BA.4 dan BA.5 Picu Gelombang Kelima Covid-19 di Afrika Selatan

Baca juga: Dua Tahun Diganggu Covid-19, Akhirnya Gubernur Kembali Salat Idul Fitri di Islamic Center Samarinda

"Kita sudah koordinasi dengan otoritas tuang publik seperti bandara dan pelabuhan, kita akan melakukan tracing, kemarin kita tambah untuk menyediakan layanan booster bagi masyarakat yang belum mendapat vaksin ketiga baik di bandara atau pelabuhan," ujar walikota, Jumat (6/5/2022).

Pengetatan tracing dan vaksinasi itu akan diberlakukan intensif di pintu-pintu masuk kota Samarinda pada tanggal 6, 7 dan 8 Mei 2022, dimana waktu-waktu itu diprediksi akan menjadi puncak arus balik lebaran.

"Sekarang sudah dipersiapkan oleh BPBD dan lintas instansi TNI-Polri, tanggal 6,7 dan 8 kita mulai bergerak," katanya.

Pengetatan ini dirasa walikota perlu dilakukan agar momen lebaran tahun ini yang sudah semakin diperlonggar tidak kembali menjadi sarana penularan Covid-19.

Di Kota Samarinda sendiri tidak dilakukan penyekatan dan pembatasan tertentu selama aktivitas lebaran, namun pemkot terus mengimbau agar masyarakat tidak melepas maskernya dalam tiap aktivitas.

"Kita ingin memastikan setidaknya warga yang datang ke kota Samarinda dalam kondisi sehat, supaya saat kembali semuanya bisa terjaga," pungkas Walikota Andi Harun. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved