Virus Corona

Varian Omicron BA.4 dan BA.5 Picu Gelombang Kelima Covid-19 di Afrika Selatan

Terjawab fakta Omicron BA.4 dan BA.5 yang memicu gelombang kelima covid-19 di Afrika Selatan.

pexels
ditemukan bahwa sub varian Omicron BA.4 dan BA.5 merupakan bentuk varian yang sangat kuat. Sehingga, varian ini tidak akan berpengaruh pada infeksi dan vaksinasi covid. 

TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab fakta Omicron BA.4 dan BA.5 yang memicu gelombang kelima Covid-19 di Afrika Selatan.

Selama dua minggu terakhir, Afrika Selatan sedang menghadapi peningkatan berkelanjutan kasus Covid-19.

Jika peningkatan terus terjadi, maka Afrika Selatan akan memasuki gelombang kelima Covid-19.

Sebelumnya, Afrika Selatan telah memasuki gelombang Covid-19 keempat pada bulan Januari.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Afrika Selatan Mathume Joseph Phaahla yang dikenal sebagai Joe Phaahla dalam kanal Youtube berita WION.

“Negara Afrika Selatan dapat memasuki gelombang Covid-19 kelima lebih awal dari yang diharapkan. Sebelumnya, Afrika selatan telah melewati gelombang keempat pada bulan Januari dan gelombang kelima diprediksi akan mulai pada bulan Mei atau Juni," ungkap Joe Phaahla dikutip TribunKaltim.co dalam kanal Youtube berita WION.

Baca juga: Bupati Kukar Edi Damansyah Minta Warga Rayakan Lebaran dengan Gembira, Tetap Jaga Prokes Covid-19

Baca juga: ASDP Cabang Balikpapan Siapkan 19 Kapal Angkutan untuk Antisipasi Arus Balik Lebaran

Baca juga: Dua Tahun Diganggu Covid-19, Akhirnya Gubernur Kembali Salat Idul Fitri di Islamic Center Samarinda

Gelombang kelima ini juga ditentukan oleh sub-varian BA.4 dan BA.5 Omicron.

Sebelumnya diketahui bahwa sub-varian BA.4 pertama kali ditemukan pada 10 Januari 2022 dan untuk sub-varian BA.5 ditemukan pada 26 Februari di Afrika Selatan.

Dalam sebuah studi, ditemukan bahwa sub varian Omicron BA.4 dan BA.5 merupakan bentuk varian yang sangat kuat.

Sehingga, varian ini tidak akan berpengaruh pada infeksi dan vaksinasi Covid-19.

Penelitian pun dilakukan untuk menguji kekuatan kedua sub varian Omicron tersebut.

Penelitian ini dilakukan di Afrika Selatan karena melihat lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi.

Baca juga: Pedagang Amplang di Samarinda Ingin Pandemi Covid-19 Segera Tamat, Prospek Positf Didorong Lebaran

Sampel darah dari 24 orang yang belum diberikan vaksinasi dianalisis oleh para peneliti.

Tak hanya itu saja, diambil pula sampel darah dari 15 orang yang telah melakukan vaksinasi.

Hasil dari penelitian tersebut pun cukup mencengangkan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved