Berita Nasional Terkini
Hubungan PKB dan PBNU Memanas, Cak Imin Bersaing dengan Gus Yaqut ke Pilpres 2024?
Hubungan PKB dan PBNU memanas, Cak Imin bersaing dengan Gus Yaqut ke Pilpres 2024?
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Faizal Amir
TRIBUNKALTIM.CO - Hubungan PKB dan PBNU kembali menjadi perhatian publik.
Dilansir dari Wartakota, hal ini buntut dari pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan PKB memiliki sekitar 13 juta pendukung solid dan tidak terpengaruh oleh siapapun termasuk Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya.
"Semua lembaga survei (menyebut) pemilih PKB adalah loyal, solid sekali sampai ke bawah. Bahkan, Yahya Cholil Ketum PBNU ngomong apa aja terhadap PKB, enggak ngaruh sama sekali," ucap Imin pada program "Ngabuburit Bersama Tokoh" CNN Indonesia TV, Minggu (1/5).
Cak Imin juga meyakini dukungan suara itu akan membesar jika ia mencalonkan diri pada Pilpres 2024 mendatang.
Atas pernyataan itu, sejumlah tokoh NU maupun Pengurus PBNU bereaksi.
Cak Imin pun kembali menjadi perhatian, bahkan tidak sedikit yang menyerangnya di media sosial.
Tidak sedikit warga NU yang mengaku kecewa dengan pernyataan dari Cak Imin tersebut.
Di sisi lain, pengurus PKB menganggap pernyataan Cak Imin merupakan hal biasa.
Seperti disampaikan akun @Bambangelf yang merupakan kader PKB.
"Sejak dulu hubungan PKB dan NU itu ga bisa dipisahkan. Cak Imin itu orang yg sangat takzim pada poro Kyai. Silahkan tanya pada Yai Ma'ruf, Buya SAS. Kalau Gus Yahya itu sejak dulu koncoan dg Cak Imin krn seumuran. Sudah biasa mreka berdebat atau makan bareng," tulis Bambang dikutip Warta Kota pada Jumat (6/5/2022).
Bambang juga memuji langkah Cak Imin yang dianggapnya sudah mampu membawa PKB menjadi partai berbasis Islam yang konsisten meraih suara besar dalam pemilu.
"Cak Imin sudah jelas terbukti memimpin PKB dg performans yg baik sampai PKB jadi Parpol berbasis Islam terbesar. Sampeyan ga mau liat Fakta itu krn sampeyan emosional,"imbuhnya
Seperti diketahui, dari sejumlah manuver yang dilakukan, Cak Imin berniat maju dalam pilpres bahkan sejak periode sebelumnya.
Hanya saja, Cak Imin dianggap kurang mampu bersaing dengan kandidat yang ada.
Hasil survei Cak Imin juga tak kunjung naik ke papan atas meskipun safari politik sudah kerap dilakukan, termasuk memasang baliho di sejumlah kota.