Berita Samarinda Terkini

Dua Pasar Basah dan Satu Mal di Samarinda jadi SIAP QRIS, Begini Masukan Walikota Andi Harun

Dua pasar tradisional dan salah satu pusat perbelanjaan di Kota Samarinda secara resmi ditetapkan sebagai pasar dan pusat perbelanjaan

Editor: Budi Susilo
HO/PEMKOT SAMARINDA
Walikota Samarinda, Andi Harun bersama Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia meresmikan dua pasar tradisional dan satu pusat perbelanjaan di kota Samarinda sebagai pasar SIAP QRIS, Senin (9/5/2022) di antaranya Pasar Palaran, Pasar Lok Bahu, dan Big Mall Samarinda, Kalimantan Timur.  

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dua pasar tradisional dan salah satu pusat perbelanjaan di Kota Samarinda secara resmi ditetapkan sebagai pasar dan pusat perbelanjaan Sehat, Inovatif, dan Aman Parkir (SIAP) QRIS.

Dua pasar tradisional tersebut ialah Pasar Palaran di kecamatan Palaran dan Pasar Lok Bahu di Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

Kemudian pusat perbelanjaan atau mal yang diresmikan SIAP QRIS ialah Big Mall di jalan Untung Suropati, kecamatan Sungai Kunjang.

Peresmian status tersebut dikarenakan penerapan transaksi belanja di ketiga tempat itu yang telah memadai melayani sistem transaksi digital menggunakan uang elektronik atau QRIS.

Baca juga: Deputi Gubernur Senior BI Resmikan Pasar Tradisional dan Pusat Perbelanjaan SIAP QRIS di Samarinda

Baca juga: Bayar Parkir di Samarinda Harus Nontunai Mulai April 2022, Pengguna Bisa Gunakan QRIS dan E-Money

Baca juga: Pasar Merdeka Samarinda Jadi Pasar SIAP QRIS, Pedagang Akui Pembeli Masih Bayar Pakai Uang Tunai

Ketiga pasar SIAP QRIS itu diresmikan langsung oleh Walikota Samarinda, Andi Harun dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti di atrium Big Mall Samarinda, Senin (9/5/2022).

Walikota Andi Harun menyampaikan bahwa perkembangan teknologi saat ini telah membawa sistem keuangan dan ekonomi ke ranah digital.

Sehingga pemerintah dan masyarakat harus menyiapkan diri agar bisa beradaptasi dengan perkembangan tersebut.

Transaksi ekonomi dan transaksi perdagangan secara besar-besaran telah dikembangkan dengan sistem digital.

Kata dia, Kota Samarinda sebagai ibu kota provinsi harus segera beradaptasi.

Baca juga: Penerapan QRIS Bermanfaat Bagi Pemda dan Pedagang di Kalimantan Timur

"Agar tidak tergilas dengan peradaban baru ini,” ungkap Walikota Andi Harun usai agenda peresmian pasar SIAP QRIS.

Selama ini pemerintah kota Samarinda telah menggulirkan beragam upaya untuk memperluas kebiasaan transaksi digital di kota tepian.

Andi Harun menyebutkan saat ini sistem penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dilakukan oleh Pemkot Samarinda juga telah dilakukan dengan sistem non tunai, melalui kebijakan sistem E-Parking dan juga E-KIR untuk uji kendaraan.

Pemerintah Kota Samarinda sudah 100 persen menerapkan sistem pendapatan dengan non tunai.

"Sehingga ini yang membuat meningkatnya pendapatan daerah serta perekonomian masyarakat terutama pelaku UMKM,” terangnya.

Baca juga: Daerah Pendaftar QRIS Terbanyak Seluruh Kalimantan, Kota Samarinda Siap Menggunakan

Big Mall sebagai salah satu dari tempat yang diresmikan atau pusat perbelanjaan pertama yang ditetapkan sebagai pusat perbelanjaan SIAP QRIS di samarinda sendiri diketahui 70 persen tenants nya sudah melayani sistem pembayaran non tunai.

Dengan memindai barcode QRIS yang ada di tenants saat berbelanja, maka pengunjung sudah bisa melakukan pembayaran secara digital melalui ponselnya masing-masing.

Dengan sistem ini masyarakat diuntungkan karena tidak perlu membawa uang tunai.

Dari sisi kesehatan tidak perlu melakukan kontak fisik langsung.

Layanan penggunaan aplikasi QRIS berbasis QR Code untuk transaksi pembayaran non tunai.
Layanan penggunaan aplikasi QRIS berbasis QR Code untuk transaksi pembayaran non tunai. (TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH)

"Sehingga transaksi digital ini sudah pasti ke depannya menjadi peradaban baru di bidang perekonomian kita,” ucap Andi harun melanjutkan.

Sebelumnya salah satu pasar tradisional di Samarinda juga telah lebih dahulu ditetapkan sebagai pasar SIAP QRIS yaitu Pasar Merdeka di kecamatan Sungai Pinang.

Andi Harun menargetkan perluasan transaksi digital di pasar tradisonal ini bisa menyusul ke pasar-pasar lainnya di Samarinda secara bertahap.

Baca juga: Tak Perlu Bertemu secara Langsung, Bayar Pajak di Kaltim Bisa Langsung Gunakan QRIS

Oleh karena itu menurut dia juga perlu adanya dukungan dari perbankan untuk bisa memasifkan kampanye transaksi digital ini agar semakin akrab di kota Samarinda.

Karena ini juga tergantung kesiapan alat pembayarannya dari perbankan, jika dari pihak perbankan telah siap alatnya.

"Pemerintah yang menyebarluaskan sistem ini ke masyarakat,” tutupnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved