Berita Kutim Terkini
Harga Ayam Potong di Kutai Timur Terkini, Saat Lebaran Sempat Sentuh Rp 50 Ribu per Kg
Komoditas ayam potong di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, sempat mengalami kenaikan harga
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Komoditas ayam potong di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, sempat mengalami kenaikan harga selama bulan puasa Ramadhan juga Lebaran Idul Fitri 2022.
Namun pada pekan kedua bulan Mei 2022, harga kebutuhan pokok rumah tangga ini sudah kembali mengalami penurunan.
Salah satu penjual ayam di Desa Sangatta Utara, Rijal mengatakan bahwa ayam potong yang ia jual sempat menyentuh Rp 50 ribu per kilogramnya jelang Ramadhan.
"Mulai naik itu pas mau puasa. Mendekati lebaran puncaknya di Rp 50 ribu per kilogram," ujarnya pada TribunKaltim.co, Senin (9/5/2022).
Baca juga: Konsumen Sudah Berkurang, Harga Sembako di Kutai Timur Mulai Turun
Baca juga: Harga Daging Sapi dan Ayam di Pasar Bontang Belum Turun, Pedagang Jual Stok Lama
Baca juga: Usai Lebaran Idul Fitri 2022, Harga Daging Ayam di Penajam Masih Tinggi
Terkait alasan harganya meningkat, Rijal mengaku tingginya permintaan dari pembeli menyebabkan pasokan ayam cepat menipis.
Akibatnya, stok yang tersedia juga tidak banyak sehingga harga di pasar ikut melambung tinggi.
"Pesanannya banyak, selama puasa itu bisa sampai 5 kali lipat. Jadi yang kita jual (di pasar) juga sedikit dan harganya naik," ujarnya.
Kendati demikian, dirinya memastikan kenaikan harga tersebut tidak signifikan sebab pedagang tentu tidak ingin kehilangan pelanggan.
Baca juga: Jelang Lebaran, Harga Ayam dan Daging Naik, Pemkab Kutai Kartanegara Sebut Masih Wajar
Selain itu, harga juga berangsur normal pasca lebaran karena permintaan pembeli juga sudah mulai menurun kembali.
"Sekarang sudah normal, Rp 45 ribu per kilogram," ucapnya.
Dirinya juga mengungkap bahwa ayam potong yang dijual di lapaknya merupakan ayam ternak lokal sehingga harganya terjangkau.
Berbeda lagi jika dengan pedagang ayam impor, Rijal memastikan harganya pasti meningkat signifikan.
Sebab musababnya diduga karena harus didatangkan dari luar daerah Kutai Timur. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
