Berita Kaltim Terkini

Wagub Hadi soal CSR Perusahaan Tambang Rp 500 Miliar untuk Kampus UI: Kenapa tak Diberi ke Kaltim

Adanya aliran dana CSR dari salah satu perusahaan besar bidang pertambangan batu bara di Kalimantan Timur ke Universitas Indonesia

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi mengungkapkan hal paling penting terkait kerja sama seharusnya terjalin baik dengan pemerintah pusat, daerah, kabupaten dan kota bersama para pengusaha yang bekerja di Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Adanya aliran dana CSR dari salah satu perusahaan besar bidang pertambangan batu bara di Kalimantan Timur ke Universitas Indonesia (UI) dirasa kurang pas oleh Pemerintah Daerah.

Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi mengungkapkan hal paling penting terkait kerja sama seharusnya terjalin baik dengan pemerintah pusat, daerah, kabupaten dan kota bersama para pengusaha yang bekerja di Kalimantan Timur.

Dia tidak ingin kejadian yang sudah beberapa bulan lalu ini terulang lagi.

"Sebuah perusahaan besar di Kaltim justru memberikan CSR-nya ke Universitas Indonesia (UI) sebesar 500 miliar, kenapa tidak diberikan ke Kaltim? Ini kan pertanyaan yang menggelitik masyarakat," sindirnya, Selasa (10/5/2022).

Baca juga: Polda Kaltara Beber Bukti Awal Dugaan Tersangka Tambang Ilegal Sekatak Terlibat Kasus Narkoba

Baca juga: Banyak Perusahaan Batu Bara dan Sawit Tidak Tahu Perda 10/2012, Sarkowi: Ini Sangat Merugikan Daerah

Baca juga: Harga Acuan Batu Bara Naik, Dinas ESDM Kaltim Ungkap Produksi Meningkat, Minta Perusahaan Penuhi DMO

Hadi Mulyadi menegaskan bahwa pertanyaan tersebut bukan darinya pribadi. Lantas menyambung dengan berkata, "Bukan dari saya loh, ini masyarakat Kaltim yg bertanya, kenapa kok diberikan kesana, tidak diberikan ke Kaltim," lanjutnya.

"Syukurnya masyarakat Kaltim cukup sabar lah, kalau tidak kan bisa di demo itu," imbuhnya.

Menurut Hadi Mulyadi, harusnya perusahaan tersebut bijak dan seimbang melihat proporsi Kaltim, dalam hal ini yang juga memberikan Sumber Daya Alam (SDA) nya untuk dikeruk dan menjadi profit.

Kepentingan masyarakat juga jauh lebih penting apalagi terkait pendidikan.

Perusahaan yang bekerja di Kaltim juga kerap diminta agar ikut membantu dalam kepentingan masyarakat luas di Benua Etam agar tak hanya merasakan dampak namun juga manfaat dari adanya perusahaan yang beroperasi.

Baca juga: Kaltim Tawarkan Malaysia Bangun Pabrik Minyak Goreng dan Hilirisasi Batu Bara

"Berapa juta batu bara yang diambil, kok tidak diberikan ke masyarakat Kaltim?. Perusahaan tambang lah (yang memberi dana CSR ke UI), artinya kita tidak iri, tapi kalau disana diberi, disini diberi juga harusnya begitu," kata Hadi Mulyadi.

Jika Rp 500 miliar diberikan ke UI, lanjut Hadi Mulyadi, lantas masyarakat tidak mendapatkan fasilitas yang sama dengan itu, pastinya muncul pertanyaan dan jadi bertanya-tanya.

"Yang jelas saya dapat pertanyaan itu (dana CSR) dan dapat kiriman dari rektor (Unmul), ya pasti bertanya-tanya ini, tidak harus Unmul, kan ada ITK, ada ISBI, UMKT, Unikarta, Uniba, UNU dan lain-lainnya di Kaltim," imbuhnya.

Ditanya apakah kecewa dengan perusahaan yang dimaksud, Hadi Mulyadi menegaskan bukan dia, tetapi masyarakat di Bumi Mulawarman sangat kecewa.

Dia berharap, pihak perusahaan lebih memperhatikan keberlangsungan serta kesejahteraan masyarakat yang dekat dengan wilayah kerjanya terlebih dahulu.

"Yang kecewa bukan saya, masyarakat Kaltim, mewakili masyarakat Kaltim merasa kecewa, harusnya ada perhatian serius untuk Kaltim," pungkasnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved