Berita Kukar Terkini

Desa Wisata Pela di Kukar Wakili Kaltim dalam 50 Besar ADWI 2022 yang Digagas Kemenparekraf

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI menetapkan 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Penulis: Aris Joni |
HO/Pokdarwis Desa Pela
Suasana sunset di Desa Wisata Pela, Kukar. HO/Pokdarwis Desa Pela 

Dan di tahun 2019 juga diikutkan Polnes lomba dengan target Pela sebagai desa binaannya. Alhasil, dalam lomba itu mendapat juara dua nasional.

"Ada 200 lebih peserta akademis di seluruh Indonesia," tuturnya.

Dari situlah, jelas Alimin, promosi Desa Wisata Pela lebih meningkat lagi.

Namun sebelumnya, pihaknya juga sudah bekerja sama dengan Yayasan Konservasi Rasi dalam perlindungan Pesut Mahakam dan Lingkungan serta melakukan kerja sama langsung dengan PT. Pertamina Hulu Mahakam melalui CSR-nya.

"Padahal kita tidak ada pipa minyak di Pela, ternyata mereka melihat kinerja kita di lingkungan. Khususnya warga tidak lagi membuang sampah di sungai," tuturnya.

Ikon di Desa Pela yang menarik wisatawan hingga Kementerian, apa yang disuguhkan?

Baca juga: Libur Akhir Lebaran di Bontang, Pulau Beras Basah Dikunjungi 5.653 Wisatawan

Ketua Pokdarwis Desa Pela, Alimin mengungkapkan memang awalnya pihaknya menyuguhkan Pesut Mahakam.

"Jadi kita bikin paket sudah, atraksi di Pela ini trip pesut jika beruntung. Hampir 80-90 persen pasti bertemu, cuman waktunya belum tahu kapan bisa muncul.

Kemudian kenyamanan pesut itu di Pela, karena tidak ada ponton batubara, sampah, tidak ada illegal fishing juga karena kita sudah buat peraturan desa tentang larangan alat tangkap nelayan yang tidak ramah lingkungan," paparnya.

Di tahun 2019, kata Alimim, pihaknya juga membuat inovasi Museum Nelayan yang merupakan satu-satunya di Indonesia.

Di dalam museum itu juga ditampilkan alat-alat nelayan yang ramah lingkungan yang digunakan di Desa Pela.

"Sekarang kita gunakan digitalisasi dengan menggunakan barcode. Sehingga ketika tamu datang tinggal scan barcode dan sudah muncul penjelasan lengkap masing-masing alat nelayan. Ada juga informasi tentang Pesut berbahasa Indonesia dan Inggris. Semua dikembangkan dalam jangka 5 tahun," ucapnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved