Berita Nasional Terkini
DETIK-DETIK Rektor ITK Minta Maaf di Depan Mahasiwa, Prof Budi: Jangan Langsung Cap Rektor Rasis
Berikut momen detik-detik Rektor ITK (Institut Teknologi Kalimantan) minta maaf di depan mahasiwa, Prof Budi Santosa: jangan langsung cap rektor rasis
Mediasi diawali dengan permintaan maaf atas cekcok yang sempat terjadi dan dilanjutkan dengan beliau yang mempersilakan mahasiswa untuk bertanya apapun hal yang sedang terjadi.
Dalam diskusi tersebut, mahasiswa meminta penjelasan perihal cuitan viral dalam media sosial yang dibuat oleh Rektor ITK, Prof. Budi Santosa yang menjadi dampak domino pada mahasiswa, salah satunya adalah website ITK yang kena hack, penangguhan sponsor mahasiswa akibat masalah ini, serta nama kampus ITK yang mendapat rumor jelek akibat hal tersebut.
Rektor ITK menanggapi hal tersebut satu persatu dan memberikan pernyataan bahwa ia meminta maaf kepada mahasiswa.
"Saya sangat meminta maaf kepada mahasiswa yang sudah dirugikan. Terutama yang sampai sponsornya di-delay. Saya tidak berpikiran sampai situ dan saya meminta maaf," ujar Rektor ITK, Prof Budi Santosa saat mediasi.
Prof Budi Santosa menambahkan semua adalah tentang persepsi masing-masing dan semua masyarakat dipersilakan untuk berpendapat dan berbeda pendapat adalah hal yang wajar.
Baca juga: Rektor ITK Viral soal Isu SARA, Hadi Mulyadi: Kalau Bukan Bidangnya Agama, Tahu Diri Saja
"Yang tidak setuju tinggal membuat perbandingan dengan bahasa akademik, tidak langsung mencap rektor rasis. Jika kalian menganggap saya tidak layak saya terima tetapi bukan berarti saya dapat dicap salah karena hal tersebut harus dibuktikan secara hukum," tambah Prof Budi Santosa.
Pada ujung mediasi, Presiden Mahasiswa (Presma) ITK, Yustiadi menjelaskan tuntutan yang diinginkan oleh mahasiswa dalam aksi damai.
Tuntutan tersebut mencakup permintaan maaf, menulis surat pengunduran, dan jika tuntutan kedua tidak diindahkan mahasiswa yang ikut aksi menuntut untuk dilakukan pencabutan jabatan secara tidak terhormat oleh pihak yang berwajib sesuai aturan.
Prof Budi Santosa menanggapi tuntutan tersebut dengan kecewa.
"Indonesia adalah negara hukum, jika saya belum terbukti salah menurut hukum maka saya harus mundur? Dasarnya apa? Silakan jika ingin menuntut ke pihak berwajib tetapi itu semua keputusan pihak yang berwajib, untuk yang terakhir saya kecewa. Saya bersedia mundur tetapi kalau belum ada keputusan dari pihak yang berwenang maka dasarnya apa?" tuturnya.
Baca juga: Tuntutan Mahasiswa pada Rektor ITK, Budi Santosa Purwokartiko yang Viral, Mundur atau Dicopot
Prof Budi Santosa juga mengatakan ia tidak akan memenuhi tuntutan kedua karena belum ada keputusan dari yang berwenang tetapi ia menyetujui tuntutan pertama yaitu meminta maaf yang sudah ia lakukan secara resmi kepada media.
Aksi damai tersebut ditutup saat azan maghrib berkumandang dan diakhiri dengan salam-salaman antara mahasiswa yang hadir dan prof. Budi Santosa.
Yustiadi memberi tanggapan bahwa ia dan teman-temannya akan melakukan diskusi ulang tentang hal-hal yang baru saja didiskusikan.
"Kami akan meninjau ulang sembari menunggu proses terkait Prof Budi Santosa. Semoga yang terbaik untuk hasilnya" ucap Yustiadi.
Baca juga: Buntut Rektor ITK Budi Santosa Viral soal Isu SARA, Mahasiswanya Unjuk Rasa Desak untuk Mundur
Awalnya Ogah Turun Temui Mahasiswa
