Berita Samarinda Terkini
PUPR Kaltim dan BWS Tunggu Pembebasan Lahan Normalisasi SKM Samarinda
Normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) Samarinda menjadi agenda gotong royong yang melibatkan seluruh unsur pemerintahan dari pusat hingga daerah
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA- Normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) Samarinda menjadi agenda gotong royong yang melibatkan seluruh unsur pemerintahan dari pusat hingga daerah.
Upaya dalam menanggulangi banjir di Samarinda ini menarik puluhan miliar anggaran dari APBN hingga APBD provinsi dan kota untuk realisasinya.
Kegiatan normalisasi sungai yang akan dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim tersebut, tengah menunggu penyelesaian masalah sosial atau pembebasan lahan pemukiman bantaran sungai oleh pemerintah kota Samarinda.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kaltim, Runandar menjelaskan pihaknya yang telah menyelesaikan pekerjaan normalisasi SKM di segmen Pasar Segiri dan akan dilanjutkan ke segmen gang Nibung hingga jembatan Ruhui Rahayu.
Setelah berkoordinasi dengan pemerintah kota Samarinda dan juga walikota, Runandar mengungkapkan akan mulai tahapan normalisasi SKM di segmen tersebut pada sebagian bidang yang telah dibebaskan.
Baca juga: Pengumuman Ganti Rugi Normalisasi SKM Samarinda di Gang Nibung Berlanjut, 22 Warga Belum Setuju
Baca juga: Pemkot Samarinda Lanjutkan Penanganan SKM, Komisi III Pastikan Normalisasi sampai Tahap Penurapan
Baca juga: Cegah Permukiman Baru di Bantaran SKM Pascanormalisasi, Wawali Samarinda Usung Ide Wisata Air
"Memang kita sudah bekerja di segmen Pasar Segiri, kemudian kita menanyakan kesiapan masalah sosial yang ada di segmen gang Nibung hingga jembatan Ruhui Rahayu, dilaporkan sebagian sudah selesai dan besok kita akan mulai membongkar di kawasan yang sudah dibebaskan," ujar Runandar, Kamis (12/5/2022) di balai kota.
Dinas PUPR Kaltim akan melakukan aktivitas pengerukan dasar sungai dan pengembalian lebar badan sungai dalam kegiatan normalisasi tersebut.
Selanjutnya pekerjaan itu akan langsung diikuti oleh proses pembangunan tebing turap oleh BWS yang juga telah menyiapkan anggaran Rp 33 miliar untuk rencana tersebut.
"BWS saat ini juga sudah melakukan penguatan tebing sungai dengan meletakkan site pile beton seperti yang dilakukan di segmen Pasar Segiri," jelas Runandar melanjutkan.
Sementara itu kepala SNVT Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) BWS Kalimantan IV, Zulfi Fakhroni menambahkan saat ini progres yang telah dilakukan pihaknya baru dapat mendatangkan material yang akan digunakan sebagai bahan penurapan.
Baca juga: Pantau Penurapan SKM Pasar Segiri, Andi Harun Akan Pindahkan Jembatan Nibung
BWS sesungguhnya telah berkontrak dengan kontraktor sejak Februari 2022 lalu, dan masih belum dapat melaksanakan pekerjaan karena masalah pembebasan lahan yang belum kunjung selesai.
"Itu yang baru kami lakukan sementara selama pembebasan lahan belum clear, karena kegiatan kita sementara beriringan dengan pekerjaan Dinas PUPR Kaltim," tukasnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel