Berita Nasional Terkini
Koalisi Golkar, PAN dan PPP Dipertanyakan, PKB Anggap KIB Tak Jelas, Siapa Diusung di Pilpres 2024?
Kemunculan koalisi Golkar, PAN dan PPP dipertanyakan berbagai pihak, salah satunya PKB yang anggap KIB tak jelas, soal usung siapa di Pilpres 2024?
TRIBUNKALTIM.CO - Geliat manuver partai politik jelang Pilpres 2024 sudah bisa dilihat saat ini.
Kendati Pilpres 2024 masih 2 tahun lagi, namun elite partai politik secara terang-terangan menunjukkan kekuatan politiknya.
Apalagi kalau bukan upaya untuk membangun koalisi politik demi memenangkan Pilpres 2024.
Terbaru, kemunculan koalisi Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan PPP.
Adalah Koaliasi Indonesia Bersatu (KIB).
Namun KIB dipertanyakan berbagai pihak, salah satunya PKB.
Ya, partai yang dipimpin Cak Imi itu menganggap KIB tak jelas.
Terutama soal agenda dan siapa yang diusung di Pilpres 2024?
Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: SINDIRAN KERAS Partai Muda Ini Kepada Menteri Jokowi yang Sibuk Urusi Hasrat Politik di Pilpres 2024
Melansir Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Koalisi Indonesia Bersatu Terbentuk, PKB: Hasilnya Belum Jelas, Siapa Figur yang Diusung? Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid, menyambut positif pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu yang digawangi Golkar, PAN, dan PPP.
"Tentu kami mengapresiasi pertemuan tiga partai."
"Ini bagian dari mencari alternatif-alternatif untuk masyarakat."
"Dan kami berharap di Pilpres 2024, jangan dua pasangan, minimal tiga pasangan."
"Dengan adanya pertemuan ini, saya melihat di Pemilu 2024 akan ada tiga pasang calon," kata Gus Jazil, Minggu (15/5/2022).
Gus Jazil menuturkan, soal bergabung atau tidak, PKB sangat terbuka untuk berkomunikasi dengan partai manapun.
Baca juga: Hubungan Dengan PDIP Kurang Baik, Peneliti LIPI Prediksi Nasdem Gabung Koalisi PDIP-Gerindra
Sebelumnya, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar juga sudah menjalin komunikasi dengan Airlangga Hartarto dan sejumlah parpol lain.
"Gus Muhaimin sudah berkomunikasi dengan Pak Airlangga dan juga dengan parpol lain."
"Tetapi untuk tiga parpol yang berkumpul kemarin, PKB belum memastikan sikapnya, apakah bareng-bareng atau nanti membangun koalisi yang lain," ucap Wakil Ketua MPR ini.
Gus Jazil berharap parpol-parpol bisa segera menentukan calon presiden, sehingga masyarakat bisa leluasa memberikan penilaian terhadap capres dan cawapres yang akan diusung.
"Jadi tidak mendadak-mendadak. PKB sendiri sudah jelas mengusung Gus Muhaimin sebagai capres 2024," ujarnya.
Baca juga: KIB Penuhi Ambang Batas, Golkar Kaltim Minta Airlangga Maju Capres
Menurutnya, sesuai UU Pemilu, parpol memiliki kedaulatan untuk menentukan sikapnya. Namun yang jelas, capres dan cawapres diusung parpol atau gabungan parpol.
"Jadi kuncinya ada di partai. Ini kan pertemuan tiga parpol kemarin hasilnya belum jelas. Bagi PKB dua saja. Agendanya apa? Figurnya siapa yang diusung?" Paparnya.
Sebelumnya, Partai Golkar membentuk koalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Pilpres 2024.
Sinyal tersebut ditunjukkan dengan pertemuan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, di Rumah Heritage Sam Ratulangi, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022) malam.
Pertemuan itu digelar secara tertutup kurang lebih dua jam.
"Ini merupakan kumpulan pengalaman bersama, dan tentunya kita akan bekerja sama ke depan untuk mengawal agenda-agenda politik ke depan."
"Termasuk dalam pemilu nanti di 2024," kata Airlangga dalam sesi konferensi pers usai pertemuan.
Baca juga: Pengamat Bongkar Maksud Ridwan Kamil Roadshow ke Golkar & PAN, Pilpres 2024?
Menko Perekonomian itu menyatakan, Golkar, PAN, dan PPP bersepakat membangun budaya politik baru, yang dijalankan dengan kerja sama yang berjenjang dan bertahap.
"Sehingga kita mempunyai scope pengalaman di dalam berbagai periode, berbagai tantangan yang sudah kita hadapi."
"Mulai dari resesi 98, krisis moneter 2008, sampai dengan penanganan Covid dan pemulihan ekonomi," tutur Airlangga.
Untuk menindaklanjuti pertemuan itu, Airlangga akan menginstruksikan para kader Golkar di daerah untuk menyamakan persepsi dengan PAN dan PPP.
Dia berharap adanya poros Sam Ratulangi ini akan mengurangi efek politik identitas akibat polarisasi Pilpres 2019.
"Bersatu itu sendiri adalah beringin, matahari, dan Baitullah, jadi Kakbah."
"Jadi pertemuan ini tentu diharapkan dengan matahari ini PAN bisa berjalan, dan pohon beringin semakin tumbuh."
"Dan juga pertemuan kerja sama ini adalah yang diridai oleh Allah SWT," ucap Airlangga.
Senada dengan Airlangga, Zulkifli Hasan menyatakan momentum Idulfitri saat ini harus dimanfaatkan untuk menghilangkan residu pasca-Pilpres 2019. Dia mengajak masyarakat bersatu membangun Indonesia.
"Itulah gagasan yang kita bangun, Golkar, PPP, dan PAN."
"Mudah-mudahan ini jadi awal bagi nanti teman-teman lain bersama-sama membangun negeri merah putih yang kita cintai maju lagi," ucap Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan.
Baca juga: Disetujui Rp 76 Triliun, KPU Diminta Jelaskan Penggunaan Anggaran Pemilu Tiap Tahun
Sementara, Suharso Monoarfa menyebut pertemuan itu untuk menunjukkan kerja sama antar-parpol dilakukan sedini mungkin.
Selain itu, menurutnya momentum pemilu atau pilpres harus saling memperkuat rasa persatuan dan kesatuan.
"Jadi kami bertiga juga ingin memastikan keberlanjutan pembangunan itu untuk kepentingan seluruh rakyat dan seluruh bangsa dan negara," paparnya. (*)