Ibu Kota Negara

Beredar Video WNA Tiongkok Pakai Baju Suku Dayak Terbang ke IKN, Fakta Sebenarnya, Kisah Video Asli

Ramai beredar video WNA Tiongkok memakai baju suku Dayak terbang ke IKN di Kaltim. Fakta yang sebenarnya dan kisah video yang asli.

Editor: Amalia Husnul A
Tangkap Layar YouTube KompasTV
Potongan video yang disebut WNA Tiongkok terbang ke IKN yang ramai beredar. Fakta yang sebenarnya dan kisah video yang aslinya 

Dengan demikian video yang ramai beredar ini merupakan unggahan ulang dari video yang sebelumnya diunggah di media sosial TikTok pada 30 April 2022.

Baca juga: Rencana Pembangunan KSN di IKN, Jalan Tol, Kereta hingga Pelabuhan, dari Samboja hingga Sanga-sanga

Oleh karena itu, klaim pada video, yang memperlihatkan warga Tiongkok calon penghuni ibu kota baru menyamar dengan memakai pakaian adat suku dayak sedang menaiki pesawat adalah tidak benar atau hoaks.

Sebaiknya, apabila mendapat video tersebut beredar segera saja dihapus dan tidak menyebarkan lagi. 

Lihat video selengkapnya:

Catatan Tim Transisi IKN: Jangan Abaikan Masyarakat Adat

Koordinator Ahli Tim Transisi Ibu Kota Negara Nusantara ( IKN ) Wicaksono Sarosa membeberkan sejumlah catatan yang akan diteruskan kepada Kepala Badan Otorita.

Sejumlah catatan tersebut juga mendapat perhatian dirinya, salah satunya adalah tanah masyarakat adat di lokasi Ibu Kota Nusantara.

Diketahui, status tanah di empat kelurahan dari Kecamatan Sepaku yang ditinggali masyarakat lokal hingga kini belum jelas statusnya.

Hal tersebut membuat masyarakat adat resah.

Permintaan kejelasan tanah, baik kebun dan permukiman sudah diajukan ke pemerintah setempat untuk membuat legalitas.

Baca juga: Dukung Pembangunan di IKN Nusantara, PT PLN Bangun Dua Gardu Induk Mobile di Sekitar Titik Nol

Kondisi itu pun, memunculkan rasa pesimisme.

Kekhawatiran bakal tergusur, dianggap tidak ada, serta tidak diakui hak-haknya, menjadi kegelisahan yang mereka resapi setiap hari.

"Kami rekomendasikan kepada Badan Otorita, tidak hanya melihat legalitas tapi warga, khususnya masyarakat adat perlu mendapat perhatian, tidak bisa diabaikan," kata Wicaksono.

Selain itu, kerusakan di mangrove Teluk Balikpapan, yang disampaikan pegiat lingkungan juga menjadi atensi.

Namun, ia menduga proyek tersebut bukan merupakan bagian dari IKN dan tidak masuk kawasan Ibu Kota Nusantara.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved