Berita Nasional Terkini
SIAP-SIAP 450 Prajurit TNI Kalimantan Menuju Papua, Pangdam VI Beri Pesan Khusus Hadapi KKB Papua
Siap-siap 450 prajurit TNI Kalimantan bakal tiba di Papua, simak pesan Jenderal TNI bintang 2 hadapi KKB Papua.
Ibarat barter, itulah situasi yang terjadi pada pagi itu di salah satu Pos Keamanan yang ditempati TNI Polri.
Sebagaimana video yang beredar luas di media sosial belakangan ini, aparat TNI Polri pun menyambut kedua wanita itu dengan senang hati, bahkan kepada kedua tamu itu pun diberikan bantuan pangan seperti yang diminta.
Namun ada hal yang mengganjal di benak aparat TNI Polri pada pagi hari itu.
Salah seorang di antara kedua tamu tersebut, memperlihatkan gestur tubuh yang tak biasanya.
Wanita itu gusar, sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan.
Ia juga kelihatan tak sabar untuk segera pulang dari Pos Keamanan itu.
Ketika bantuan itu baru diberikan, wanita tersebut buru-buru meninggalkan Pos Keamanan dengan seribu satu alasan.
Baca juga: KKB Kembali Berulah! Serang Bandara Aminggaru Ilaga Papua, Sebabkan 4 Pesawat Batal Mendarat
Saat yang sama, prajurit yang menempati pos tersebut sengaja mengulur waktu agar temannya lebih lama di tempat itu.
Ketika wanita itu beranjak pergi dari pos, prajurit TNI pun mengambil teropong kemudian mencoba mengamatinya dari kejauhan.
Betapa terkejutnya, ternyata wanita tersebut bukan kembali ke rumahnya tapi berjalan ke sebuah honai yang letaknya di dekat hutan.
Melihat kejanggalan tersebut, TNI Polri pun mulai menginterogasi wanita yang masih berada di Pos Keamanan itu.
Saat yang bersangkutan sedang diinterogasi, beberapa prajurit lain diperintahkan untuk mengambil jalur lain untuk mengintai wanita tersebut.
Saat prajurit itu telah berada di posisi yang tepat dan melakukan pengintaian, ia melihat wanita tersebut sedang bersama sekelompok pria bersenjata.
Aparat pun menduga bahwa wanita tersebut hanya berpura-pura menukar bahan pangan dengan buah-buahan di pos keamanan yang ditempati TNI Polri.
Karena tujuan utamanya, adalah melihat suasana di Pos Keamanan tersebut, memata-matai aktivitas prajurit TNI Polri kemudian melaporkannya kepada KKB untuk merencanakan penyerangan.