Berita Pemkab Mahakam Ulu

Bonifasius Terima Sertifikat Lahan Bandara Datah Dawai, Diserahkan oleh Kepala BPN Kubar Seluas 24 H

Seiring perkembangan zaman, kebutuhan sarana prasarana semakin meningkat, termasuk sektor transportasi.

Editor: Diah Anggraeni
HO/Humas Pemkab Mahulu
Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh menerima secara simbolis sertifikat lahan Bandara Datah Dawai, Kecamatan Long Pahangai yang diserahkan Kepala BPN Kubar, Idrus Alaydrus di Hotel Aston Samarinda, Rabu (11/5/2022). 

TRIBUNKALTIM.CO - Seiring perkembangan zaman, kebutuhan sarana prasarana semakin meningkat, termasuk sektor transportasi.

Dengan menyesuaikan kondisi geografis, prasarana transportasi udara masih sangat dibutuhkan di Mahakam Ulu (Mahulu).

Untuk itu peningkatan, kapasitas hingga pelayanan bandara sangat diperlukan di kabupaten ini. 

Baca juga: Jaringan Internet di Mahulu Tidak Stabil, Wabup Berharap Bantuan Kementerian Kominfo

Demikian disampaikan Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh saat menerima secara simbolis sertifikat lahan Bandar Udara (Bandara) Datah Dawai Kecamatan Long Pahangai di Hotel Aston Samarinda, Rabu (11/5/2022). 

Penyerahan sertifikat lahan seluas 243.500 meter persegi atau 24,3 hektare (Ha) diserahkan oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kutai Barat Idrus Alaydrus.

Turut hadir dalam penyerahan sertifikat ini, Ketua DPRD Mahulu Novita Bulan, Sekretaris Daerah Mahulu Stephanus Madang, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mahulu FX Lawing, Kabid Pengadaan Tanah dan Pengembangan Kanwil BPN Provinsi Kalimantan Timur Rachmad, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Datah Dawai Novrizal Mukhlis, serta sejumlah pejabat terkait lainnya. 

Bupati menyampaikan, keberadaan Bandara di suatu daerah sangat diperlukan bagi perkembangan pembangunan sekitarnya.

"Kami sangat fokus terhadap pembangunan dan pengadaan bandara di Kabupaten Mahulu. Tentunya dalam pengadaan ini, dengan dipersyaratkan oleh aturan perundang-undangan. Banyak hal yang harus kita persiapkan. Termasuk pengadaan tanahnya dengan status hukum yang jelas," kata bupati. 

Baca juga: Bupati Pimpin Rapat Penyempurnaan RKPD 2023, 10 Program Aksi Jadi Rujukan Pembangunan di Mahulu

Ia mengakui, bandara Datah Dawai belum sepenuhnya representatif.

Baik dari segi keamanan maupun pelayanan, masih dirasa kurang.

Salah satunya masih adanya obstacle atau hambatan di ujung runway, yaitu keberadaan bukit yang perlu dipotong.

Hal tersebut, lanjutnya, berkaitan dengan keamanan dan keselamatan penerbangan. 

"Saya mohon segera ditindaklanjuti karena bandara itu run way masih ada hambatan seperti itu dapat segera dikembangkan. Kemudian terminal  sangat sederhana sekali, mudah-mudahan ke depan bisa dibantu kita dikembangkan sehingga menjadi suatu bandara yang layak dari sisi keamanan, kenyamanan dan kelancarannya," ungkap Bonifasius. 

Bupati juga mengharapkan agar para stakeholder yang terlibat dalam pembangunan bandara ini, untuk turut mendukung pengembangan bandara agar lebih baik. Utamanya dari sisi keselamatan dan kenyamanan. 

"Ke depan banyak yang perlu dibenahi. Apalagi dengan kondisi perkembangan pembangunan. Termasuk dengan rencana Ibukota Negara Baru (IKN). Sehingga tentu akan semakin ramai, maju. Dan kita harus persiapkan. Salah satunya prasarana Bandara," ujarnya. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved