Berita Kutim Terkini
Pemkab Kutim Data Rumah Terdampak Banjir Untuk Diberi Bantuan
Tiga bulan terakhir, intensitas air di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Timur mengalami peningkatan yang signifikan
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA- Tiga bulan terakhir, intensitas air di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Timur mengalami peningkatan yang signifikan.
Akibatnya, banjir menggenangi rumah-rumah penduduk di beberapa kawasan sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS).
Wakil Bupati Kutai Timur, Kasmidi Bulang menyampaikan bahwa dirinya bersama bupati berusaha mencarikan solusi, terkait pasca banjir di Sangatta dan mengantisipasi banjir kalau nanti terjadi lagi.
Seperti pendataan rumah-rumah yang rentan terdampak banjir, sehingga pemerintah bisa memberikan bantuan peningkatan.
"Kita lagi menghitung rumah-rumah masyarakat yang kalau terjadi banjir akan terkena dampaknya. Khusus rumah kayu, nanti akan dibantu dengan ada peningkatan, apakah bangunannya ditinggikan atau lainnya melalui dana APBD," ujarnya.
Baca juga: Aktivitas Perusahaan di Kutim Penyebab Pencemaran Lingkungan, Begini Respon PT KPC
Baca juga: Penduduk di Kutim Bertambah, Tempat Sampah Mulai Dibutuhkan di Tiap Kecamatan
Baca juga: Prevab Mentoko Dinobatkan jadi Creative Tourism Destination, Bupati Kutim Tampil di Pentas Nasional
Untuk rumah yang terendam di Sangatta Utara dan Sangatta Selatan tengah dalam proses pendataan karena jumlahnya cukup banyak.
Pada Banjir Sangatta Maret 2022 lalu, setidaknya kurang lebih hampir 80.000 jiwa yang terdampak dengan jumlah sekitar 500 rumah terendam, baik yang permanen maupun semi permanen.
"Kemaren kita klasifikasikan, yang mana rumah permanen maupun rumah kayu (semi permanen), nanti bantuannya akan menyesuaikan, ini merupakan bagian dari mengatasi persoalan banjir," ujarnya.
Selain itu, ada perencanaan untuk membuat sodetan-sodetan atau membuat alur sungai baru, karena banjir salah satunya disebabkan oleh dangkalnya sungai di Sangatta.
Hal ini memiliki dampak yang luar biasa karena meningkatkanya potensi bencana banjir karena sungai tidak lagi mampu menampung air hujan.
Baca juga: Konsolidasi 18 Kecamatan dengan Bupati Kutim, Camat Mesti Buat Manajemen Kebencanaan
"Hal ini terjadi karena daya tampung sungai kita (sungai Sangatta) sudah tidak bisa maksimal lagi, makanya kita akan membuat sungai baru sebagai bagian dari antisipasi masalah banjir akan datang," sebutnya.
Selanjutnya disampaikan, alur-alur sungai yang tertutup juga nantinya akan dibuka kembali supaya kalau terjadi banjir bisa cepat teratasi. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.