Berita Nasional Terkini

Terbaru! Terkuak LGBT Sebenarnya Menular atau Tidak, Cek Apa Itu LGBT, Singkatan dari Apa dan Arti

Penasaran apa arti LGBT adalah apa atau LGBT singkatan dari apa atau apa itu LGBT? simak ulasannya.

Editor: Doan Pardede
NET
Ilustrasi LGBT. Penasaran apa arti LGBT adalah apa atau LGBT singkatan dari apa atau apa itu LGBT? simak ulasannya. 

Tetapi sejak tahun 1973, American Psychiatric Association menghapus kategori homoseksual sebagai gangguan jiwa.

Dalam acuan diagnostik para ahli psikiatri di seluruh dunia, yakni Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM) III tahun 1973 homoseksual juga tidak lagi dikategorikan sebagai gangguan jiwa.

Sementara itu, di Indonesia dalam buku Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa, Edisi II, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, tahun 1983 (PPDGJ II) dan (PPDGJ III) 1993, pada point F66 meyebutkan bahwa orientasi seksual (homoseksual, heteroseksual, biseksual) bukan gangguan kejiwaan.

"Di situ jelas tertulis bahwa orientasi seksual tidak termasuk gangguan jiwa atau penyimpangan. Tapi, bisa disebut gangguan jiwa jika bersifat ego distonik atau seseorang merasa terganggu dengan orientasi seksualnya sehingga timbul konflik psikis," kata dr.Andri, Sp.KJ dari RS.Omni Alam Sutra ketika dihubungi Kompas.com (29/1/16).

Andri mengatakan, dalam praktik sehari-hari ia banyak menemukan pasien LGBT yang merasa depresi.

"Biasanya pemicu depresinya karena mendapat tanggapan tidak baik atau stigma dari lingkungannya, atau ditinggal oleh orang yang selama ini bisa mengerti dan menerima dia," katanya.

Baca juga: Heboh Konten Podcast Pasangan LGBT, Gus Miftah Duga Literasi Deddy Corbuzier Kurang

Pada pasien yang mengalami ego distonik atau tidak bisa menerima orientasi seksualnya, menurut Andri, seorang psikiater biasanya berupaya memberi penanganan secara psikologis agar ia bisa menerima diri apa adanya sehingga rasa kecemasan, kesepian, dan sedih dapat dihilangkan.

Ia menambahkan, jarang ada pasien homoseksual yang ingin mengubah orientasi seksualnya.

"Memang ada yang berpendapat homoseksual bisa diubah, tapi kalau homoseksual murni tidak bisa. Kalau ada homoseksual yang akhirnya menikah dengan lawan jenis, kemungkinan ia adalah seorang yang biseksual," ujarnya.

Menurut Andri, orientasi seksual juga tidak menentukan sifat atau aspek mental lainnya.

"Kalau ada yang menyatakan homoseksual pasti melakukan perbuatan menyimpang, itu tidak benar. Orang heteroseksual pun bisa melanggar norma yang berlaku di masyarakat," katanya.

Varian

Mengenai penyebab adanya orientasi seksual yang berbeda, dr.Roslan Yusni Hasan, spesialis bedah saraf, menjelaskan, orientasi seksual seseorang ditentukan oleh otaknya, bukan jenis kelaminnya.

"Organ seks yang utama adalah otak, bukan alat kelamin. Karena orientasi seksual seseorang dibentuk di otak. Jadi kita sendiri yang membuat apa yang dianggap bisa merangsang libido," kata dokter yang akrab disapa dr.Ryu ini.

Baca juga: JUMLAH KASUS Rupanya Tak Main-main! Mayjen (Purn) Ini Buka-bukaan Soal Isu LGBT di Tubuh TNI-Polri

Pembentukan orientasi seksual ini dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor perkembangan otak sejak masih menjadi janin.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved