Berita Nasional Terkini

Melihat Lebih Dekat! Berikut 10 Pilar Next Journey Mata Najwa yang Wajib Kalian Ketahui

Menghitung hari lagi, program acara Mata Najwa akan kembali menyapa para penggemar di rumah

Instagram @matanajwa
10 Pilar Next Journey Mata Najwa 

TRIBUNKALTIM.CO - Menghitung hari lagi, program acara Mata Najwa akan kembali menyapa para penggemar di rumah.

Seperti yang diketahui, Mata Najwa beberapa bulan terakhir tidak tayang di televisi dalam menyajikan suatu informasi tentang permasalahan yang terjadi, baik di Indonesia maupun di luar.

Acara tersebut terakhir kali muncul pada edisi Rabu 29 Desember 2021 dengan tema "Guyub Akhir Tahun".

Walaupun belum ada jadwal pasti dan di mana akan ditayangkan, Najwa Shihab selaku pemandu acara Mata Najwa mengaku jika program tersebut sebentar lagi akan tayang.

"Sebentar lagi tayang. Segera," kata Najwa Shihab dikutip dari Instagram @matanajwa, Senin (23/5/2022).

Baca juga: Bikin Penasaran! Mata Najwa Menuju Episode Baru Tinggal Menghitung Hari Lagi

Selain informasi tentang penayangannya, Najwa Shihab membocorkan jika Mata Najwa bakal hadir dengan suasana yang baru.

Di mana liputannya akan melihat lebih dekat alias hadir langsung di tengah-tengah masyarakat.

Dan yang paling penting, dibocorkan akan ada 10 pilar Next Journey Mata Najwa.

Apa saja itu?

Dikutip dari Instagram @najwashihab, berikut 10 Pilar Mata Najwa dalam melihat lebih dekat, antara lain:

1. Kebijakan Publik

Keputusan-keputusan terpenting yang memengaruhi hidup kita. Seperangkat aturan dan pedoman atas nama publik, tentang pertanyaan-pertanyaan:

Apa yang diprioritaskan? Siapa yang diuntungkan?

Siapa yang akan menanggung beban? Bagaimana keseharian warga dijalankan?

Apa yang dipilih pemerintah untuk dilakukan, atau tidak dilakukan?

Dan sejauh mana kita bisa menentukan di dalamnya?

Baca juga: Next Journey Mata Najwa di Timor Leste, Najwa Shihab: Saya Rasakan Kehangatan Persahabatan

2. Politik

Karena kita tidak hidup sendirian, politik adalah cara kelompok membuat keputusan.

Merancang kesepakatan antara beragam kepentingan untuk dapat hidup berdampingan.

Politik juga berarti arena pembagian kekuasaan yang dapat dimanfaatkan, atau disia-siakan, baik untuk tujuan yang positif maupun koruptif.

Politik juga cara kita menghadapinya: membela apa yang kita yakini, memberikan suara kita, memperjuangkan pendapat kita.

3. Hak Asasi Manusia

Semua manusia terlahir setara , dikaruniai hak dasar yang sama, semata-mata karena kita adalah manusia.

Tidak dapat dicabut, dibeli, diwariskan, atau dipersyaratkan.

Namun, pelanggaran terus terjadi di sepanjang zaman. Korban rentan oleh penyalahgunaan kekuasaaan lahir setiap waktu.

Padahal Hak Asasi Manusia memastikan setiap orang harus memenuhi kebutuhan pangkalnya, membekali kita kekuatan untuk berbicara, bertindak, bertahan hidup. Sekurang-kurangnya , sebagai manusia.

Baca juga: Bakal Seru! Najwa Shihab Sebut Festival Musik Coachella Akan Jadi Bagian dari Konten Mata Najwa

4. Identitas dan Kesataraan

Tentang siapa atau apa, definisi seseorang atau sesuatu. Identitas adalah konsep yang dibangun dalam kerangka sosial dan historis.

Masyarakat tersusun dari keanekaaan yang lahir dari berbagai latar dan akar.

Jenis kelamin, kelas sosial, usia, ras dan etnis, agama, memainkan perang penting dalam menentukan bagaimana kita memahami dan mengalami dunia.

Berangkat dari memahami keragaman, kita selangkah maju memaknai keadilan.

5. Lingkungan Hidup

Di mana pun kita tinggal, bumi adalah rumah. Krisis iklim tak terbantahkan.

Planet terus memanas, dan kita semua menjadi bagian dari persoalan.

Skala petaka melampaui batas-batas negara, melintasi belahan dunia. Tidak ada pahlawan perseorangan karena solusi hanya bisa dimulai dari menyatunya kesadaran.

Siapa saja bertanggung jawab, di mana pun kita tinggal.

Baca juga: Kembali Tayang! Najwa Shihab Bocorkan Mata Najwa akan Hadir dengan Suasana Baru

6. Teknologi

Melalui teknologi, masa depan tiba tanpa terhalang. Memungkinkan kita melakukan yang belum terbayangkan.

Kecepatan jadi aturan main.

Hitungan jam menjadi detik

"Bertahap" menjadi "sesaat."

Semua atas nama: memudahkan kehidupan.

Satu hal, perlu dipastikan: kita tidak tertinggal.

7. Ekonomi dan Bisnis

Ekonomi bukan hanya milik ekonom, pengusaha, atau politikus. Pajak dan inflasi, suku bunga, investasi, ekspor energi baru, semua tentang upaya manusia memenuhi kebutuhannya.

Kita tidak tidak boleh mengabaikan wawasan ekonomi, karena itu cara memahami kekuatan yang menggerakkan dan menentukan harga, pasar, dan berbagai problem sosial.

Fenomena ekonomi adalah fenomena keseharian, bukan timbunan istilah asing. Tugas kita membahaskannya dengan mudah cerna.

Baca juga: Mata Najwa Sorot Deretan Gelar yang Pernah Disematkan untuk Jokowi, Warganet Heboh Harga Mahal

8. Pendidikan

Cita-cita itu masih terekam "mencerdaskan kehidupan bangsa."

Pendidikan perlu dikawal bukan sebatas demi suplai tenaga kerja dan pondasi industri. Pendidikan menawarkan siapa pun kemungkinan untuk hidup mandiri, bebas dari ketergantungan ekonomi maupun dikte kesewenag-wenang.

Membantu terhubung dengan dunia, ,menjembatani bangsa dan bangsa.

Membentuk pemimpin, mengajarkan betapa berharganya hidup di masyarakat yang saling menguatkan, saling berbagi kesempatan untuk berkembang.

9. Seni dan Budaya

Betapa gersang dunia tanpa rimbunnya ekspresi seni. Lukisan, musik, sastra, dan kekayaan seni lain tak sekadar pameran keindahan.

Seni dan budaya harus direspons serius, karena merupakan gudang memori kolektif masyarakat.

Menjawab apa yang tak dilakukan sejarah berbasis fakat: bagaimana rasanya ada di tempat tertentu, pada waktu tertentu?

Mengartikulasikan pengalaman berbeda ke orang-orang yang berbeda.

Bahkan, menyampaikan suara mereka yang kehilangan haknya.

Baca juga: Memasuki 2022, Najwa Shihab Sebut Mata Najwa Tidak Lagi Rutin Hadir Setiap Hari Rabu, Apa Alasannya?

10. Kesehatan Publik

Setiap perjuangan diawal dari raga yang siap. Dari pandemi kita belajar, betapa fundamentalnya sektor kesehatan bagi gerak masyarakat.

Krusialnya mempromosikan hidup sehat, kepercayaan pada sains, penghargaan terhadap pekerja medis.

Di atas semuanya, kesetaraan dalam kesempatan bagi semua orang untuk terbebas dari penyakit.

Dari andemi kita belajar, mencegah lebih baik, daripada berjibaku menghadapi.

(TribunKaltim.co/Justina)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved