News
Tanggal 23 Mei Memperingati Apa? Mohammad Khatami jadi Presiden Iran, Libur Pertama Kenaikan Yesus
Tanggal 23 Mei memperingati hari apa? Penasaran dengan jawaban diatas. Yuk, simak dalam artikel ini
TRIBUNKALTIM.CO - Tanggal 23 Mei memperingati hari apa?
Penasaran dengan jawaban diatas. Yuk, simak dalam artikel ini
Berdasarkan sejarah yang ada, ada beberapa peristiwa penting yang terjadi pada tanggal 23 Mei.
Di antaranya terbentuknya Partai Komunis Indonesia (PKI), penetapan hari libur nasional Kenaikan Yesus Kristus untuk pertama kalinya, serta terpilihnya Mohammad Khatami sebagai Presiden Iran.
Baca juga: Jadwal dan Lokasi Vaksin Booster di Balikpapan Hari Ini, Senin 23 Mei 2022
Bagaimana sejarahnya?
1. Lahirnya Partai Komunis Indonesia (PKI)
Partai Komunis Indonesia dibentuk pada 23 Mei 1914.
Pada mulanya PKI dikenal dengan Indische Social Democratische Vereniging (ISDV) yang didirikan oleh Henk Sneevliet pada 1914.
ISDV ini berasal dari dua partai sosialis yaitu Partai Buruh Sosial Demokratis dan Partai Sosial Demokratis.
Namun dengan berjalannya waktu, organisasi terbesar saat itu Sarekat Islam (SI) juga dipengaruhi oleh Sneevliet.
Sneevliet mengajarkan paham komunis pada Sarekat Islam.
Dan beberapa tokoh SI tertarik dengan ajaran Sneevliet, diantaranya Semaun dan Darsono.
Dengan ketertarikannya itulah, Semaun dan tokoh yang tertarik dengan SI ingin mengubah haluan SI ke arah komunis.
Namun, anggota SI lain tidak begitu mudah untuk dipengaruhi.
Mereka tidak ingin mengubah haluan SI ke arah komunis.
Hingga, timbullah perpecahan dalam organisasi SI.
SI pun terpecah menjadi dua kubu, yaitu S1 Merah (komunis) dan SI Putih (agamis).
Pada Mei 1920, SI Merah kembali mengadakan Kongres ISDV di Semarang.
Dari Kongres tersebut, disepakati bahawa nama ISDV diubah menjadi Perserikatan Komunis di Hindia (PKH), yang diketuai oleh Semaun dan Darsono sebagai wakilnya.
Pada 1924, PKH mengadakan kongres kembali yang menetapkan perubahan nama dari PKH menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dengan adanya perubahan nama menjadi PKI, PKI pun semakin giat untuk menunjukkan keeksistensiannya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Namun, langkah yang diambil PKI saat itu terlihat sangat radikal dan lebih bersifat anarkis dalam melawan kolonialisme Belanda.
Hal itu bisa dibuktikan dengan beberapa pemberontakan yang dilakukan oleh PKI.
Salah satunya pemberontakan yang dilakukan di Madiun pada 1948.
Setelah pemberontakan yang dilakukan oleh PKI, PKI kembali unjuk gigi dalam pemilu.
Baca juga: Tahukah Anda, Ada 6 Fenomena Langit yang Terjadi di Akhir Bulan Mei 2022, Diantaranya Black Moon
PKI pun ikut pemilu.
Namun, karena Partai Masyumi merasa tersaingi, partai Masyumi menuntut agar PKI dilarang.
Lalu, dibentuklah Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).
Salah satu tujuan dibentuknya PRRI ini untuk menangkap ribuan kader PKI.
Akhirnya pada 1965, PKI pun dibubarkan setelah peristiwa Gerakan 30 September.
2. Kenaikan Yesus Kristus menjadi hari libur nasional untuk yang pertama kalinya
Pada 23 Mei 1968 ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Penetapan hari libur itu dalam rangka memperingati hari Kenaikan Yesus Kristus untuk pertama kalinya.
Kisah Alkitab tentang Kenaikan Yesus menggambarkan kenaikan Kristus dari Bumi ke alam Surgawi.
Menurut Kisah, kenaikan Yesus terjadi 40 hari setelah kebangkitan di hadapan murid-muridnya.
Kristus dibangkitkan setelah menasihati mereka untuk tinggal di Yerusalem sampai kedatangan Roh Kudus.
Saat dia naik, awan mengaburkan pandangan mereka, dan dua pria berpakaian putih datang untuk memberi tahu mereka bahwa dia akan kembali dengan cara yang sama seperti yang kamu lihat dia pergi ke surga.
Dalam doktrin Kristen, kenaikan itu berkorelasi dengan pendewaan Yesus, artinya melalui kenaikan-Nya, Yesus duduk di sebelah kanan Allah: "Dia naik ke surga, dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa Mahakuasa."
3. Mohammad Khatami terpilih sebagai Presiden Iran
Pada 23 Mei 1997, Khatami terpilih menjadi presiden Iran.
Dan pada 8 Juni 2001, Khatami kembali terpilih menjadi presiden Iran untuk kedua kalinya.
Dalam kampanyenya, Khatami fokus pada pemberdayaan wanita dan kalangan muda.
Sehingga, golongan wanita dan pemuda banyak memberikan suara pada Khatami.
Hari terpilihnya Khatami sebagai presiden pun dirayakan di Iran yang dikenal dengan Gerakan 2 Khordad.
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.