Berita Kukar Terkini

Desa Pela di Kukar, Berkonsep Ekowisata yang Suguhkan Panorama Alam

Desa Pela, salah satu desa yang ada di Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kujar), Provinsi Kalimantan Timur

Penulis: Aris Joni | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ARIS JONI
Desa Pela, salah satu desa yang ada di Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kujar), Provinsi Kalimantan Timur 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Desa Pela, salah satu desa yang ada di Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kujar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Desa tersebut cukup unik, karena dibalik desanya yang bisa dibilang kecil, yakni hanya terdapat sekitar 157 KK dan 567 jiwa, tersimpan potensi alam yang luar biasa.

Habitat hewan endemik Kalimantan yang dilindungi yakni Pesut Mahakam masih sering bisa kita jumpai. Bahkan, panorama sunset (matahari tenggelam) juga sangat indah.

Itulah yang menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke desa yang masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022 ini.

Baca juga: Masuk 50 Besar ADWI 2022 Kemenparekraf RI, Berikut Persiapan Pokdarwis Desa Pela Kukar

Baca juga: Wisata di Kukar Kalimantan Timur, Atraksi Liar Mamalia Pesut Mahakam ala Danau Semayang Desa Pela

Baca juga: Berburu Sunset dan Saksikan Pesut Mahakam Berenang di Tanjung Tamannoh, Kawasan Wisata Desa Pela

"Bedanya itu, kalau di laut laut biasanya durasinya sebentar kalau mau lihat sunset. Tapi disini kita bisa melihat sunsetnya agak lama, karena durasinya cukup panjang," ujar Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) desa Pela, Alimin Azarbaijan. Rabu, (25/5/2022).

Tribun Kaltim beberapa waktu lalu berkesempatan mengunjungi Desa Wisata Pela, Dimana dari Tenggarong Kota, tim Tribun harus menempuh waktu sekitar 3 jam untuk sampai di desa tersebut yang berada di kecamatan Kota Bangun dengan menggunakan motor.

Tak hanya itu, sesampainya di Desa Liang, Kecamatan Kota Bangun, kita harus menyebrangi sungai dengan menggunakan kapal ferry kayu menuju desa Sangkuliman. Setelah itu, kita kembali menggunakan kapal ferry kayu dari Desa Sangkuliman ke desa Pela.

Pantauan Tribun di Desa Pela pada waktu itu, yang mana desanya tersebut dikelilingi oleh danau dan berada di atas air, sehingga akses jalan di desa pela tersebut menggunakan jalan jembatan kayu.

"Jadi kalau bawa mobil hanya sampai Desa Liang aja dititip kendaraannya. Tspi kalau pakai motor bisa sampai sini. Jadi bisanya pakai motor aja masuknya," ungkap Alimin.

Dikatakan Alimin, tujuan utama pengunjung datang ke desa wisata Pela tersebut yakni ingin melihat sunset di danau semayang serta melihat kawanan pesut mahakam biasanya sering muncul di permukaan danau.

"Jadi spot utama wisatawan kesini memang ingin lihat itu," katanya.

Desa yang dikelilingi danau seluar 13 ribu hektar tersebut membuat wisatawan seolah-olah berada di lautan dan disuguhkan panorama indah perkampungan di atas danau.

"Objek ekowisata ini kita krmbangkan srjak tahun 2017 hingga saat ini," tutur Alimin.

Baca juga: Upaya Pencegahan Virus Corona, Desa Pela Kukar Sediakan Ruang Isolasi Hingga Larang Mudik Warganya

Ia menambahkan, terkait tempat inap, para pengenjung tidak perlu khawatir, karena di desa wisata pela juga menyiapkan home stay dengan tarif Rp 150 ribu per orang sudah include dengan makan dan menyediakan 4 kapal untuk membawa pengunjung berkeliling danau dengan tarif Rp 200 ribu.

"Kalau dari desa Pela ini Rp 200 ribu keliling pakai kapal, kalau dari desa liang biasanya Rp 400 ribu," pungkasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved