Berita Nasional Terkini
Akhirnya, IKN Resmi Dibangun Tahun Ini Pakai APBN Dulu, Kepala Otorita Cari Investor
Akhirnya, IKN resmi dibangun tahun ini pakai APBN dulu, Kepala Badan Otorita cari investor
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Faizal Amir
TRIBUNKALTIM.CO - Ketua Tim Komunikasi Ibu Kota Negara ( IKN) Sidik Pramono memastikan pembangunan IKN Nusantara akan tetap sesuai rencana pada semester II tahun ini.
Namun, Sidik tak menyebutkan secara pasti bulan pelaksanaan pembangunannya pada tahun ini.
Yang jelas kata dia, tahapan proses sebelum memulai pembangunan telah berjalan.
"Insya Allah, kan persiapannya sudah berjalan juga, sayembara (desain) sudah untuk pembangunannya.
Insya Allah on schedule (semester II 2022)," katanya dihubungi Kompas.com, Jumat (27/5/2022).
Pada tahun ini, untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara, sementara menggunakan Anggaran Pemerintah Belanja Negara ( APBN).
Alasan Sidik, karena pembangunan tersebut masih tahap awal
"Karena ini infrastruktur dasar ya memang APBN jad prioritas dulu saat ini. Seperti Istana Kepresidenan kan pakai APBN," ujarnya.
Mengenai ketertarikan investor terhadap Mega proyek IKN, lanjutnya, Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono kini diketahui berada di Davos, Swiss.
Mengikuti World Economic Forum (WEF) menawarkan serta menjelaskan kepada para CEO yang hadir dalam acara tersebut.
"Pak Bambang (Kepala Otorita) ada di World Economic Forum, Davos, sudah ketemu dengan para investor menjelaskan tentang IKN.
Kita semua bergerak memastikan program ini berjalan sesuai rencana," kata Sidik.
Dikutip dari Kompas.com (17/2/2022), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan pembangunan IKN akan dimulai pada pertengahan tahun 2022.
"Untuk pembangunan IKN Kita akan mulai di Semester II Tahun 2022, Kami harap pelaksaannya bisa dikerjakan dengan baik dan secara gotong royong.
IKN bukan hanya pemindahan fisik, tetapi juga memindahkan pola kerja yang baru," kata Basuki dalam Rakorbangwil Tahun 2022 di Jakarta.
Kemudian, Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan bahwa pembangunan IKN Nusantara akan terbagi menjadi tiga wilayah perencanaan.
Pertama, Kawasan Pengembangan IKN atau KP IKN dengan luas wilayah 199.962 hektar.
Kedua, Kawasan IKN atau K-IKN dengan luas wilayah 56.180 hektar.
Ketiga, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP yang merupakan bagian dari K-IKN dengan luas wilayah 6.671 hektar. (*)