Dorong Ekonomi Kerakyatan Melalui Wisata, Pemkab Kutim Latih 21 Pokdarwis dari 11 Kecamatan

Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berupaya meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui program promosi dari Dinas Pariwisata

Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO
Bupati Ardiansyah Sulaiman menyampaikan sambutan di acara pelatihan Desain Pengemasan Produk Wisata dan workshop pengembangan Sumber Daya Manusia di Cafe Teras Belad, Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur, Selasa (31/5/2022). TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA- Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berupaya meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui program promosi dari Dinas Pariwisata.

Untuk itu, digelar Pelatihan Desain Pengemasan Produk Wisata dan workshop pengembangan Sumber Daya Manusia di Cafe Teras Belad, Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur.

Berlangsung selama 4 hari, pelatihan tersebut juga sebagai sarana Penguatan Kelembagaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) atau Desa Wisata.

Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman mengatakan dalam sambutannya bahwa pelatihan tersebut digelar dengan tiga alasan.

Yang pertama, adalah dalam rangka menyambut Tahun Kunjungan Wisata 2022 pada Bulan September mendatang.

Baca juga: Puskesmas Teluk Lingga Kutim Gelar Bulan Imunisasi Anak Nasional, Sasar Bayi 9 Bulan hingga Murid SD

Baca juga: Disdik Kutim Sebut 250 Sekolah Pilih IKM, YPPSB Gelar Pembekalan untuk Satuan Pendidikan

Baca juga: Izin Ritel Modern di Kutim Langsung dari Pusat, Disperindag Butuh Pembaharuan Regulasi

"Informasi dari Kementerian Pariwisata adalah, tahun kunjungan wisata Indonesia itu di fokuskan pada tanggal 27 September Tahun 2022," ujarnya, Selasa (31/5/2022).

Tentu kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh Kabupaten Kutim yang memang kaya akan potensi wisata.

Kepala Desa dan Pokdarwis dinilai memiliki pekerjaan berat untuk bisa menonjolkan sektor wisata di setiap daerahnya masing-masing.

Ardiansyah menyebut bahwa pekerjaan yang disinggung bukan dalam artian secara teknis, melainkan promosi wisata secara umumnya.

"Saudara-saudara sekalian punya pekerjaan berat, walaupun mungkin saya tidak secara teknis membahas topik hari ini tetapi secara umum saja," ucapnya.

Kemudian alasan kedua, yakni sebagai fungsi pariwisata yang salah satunya berkaitan dengan peningkatan ekonomi kerakyatan bagi warga di sekelilingnya.

Tolok ukur perkembangan wisata, lanjut Ardiansyah, ada pada ekonomi kerakyatan yang juga mengalami peningkatan.

"Intinya adalah bagaimana peningkatan ekonomi kerakyatan di wilayah setempat menjadi tolok ukurnya pariwisata itu berkembang," ujarnya.

Orang nomor satu di Kutim tersebut mencontohkan bahwa Kawasan Teluk Kaba di Kecamatan Sangatta Selatan merupakan wujud dari perkembangan ekonomi rakyat melalui wisata.

Hal tersebut bisa dilihat melalui adanya aktifitas atau transaksi jual beli yang tinggi di kawasan tersebut oleh para pelancong.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved