Ibu Kota Negara

Sesuai Jadwal, Pembangunan IKN Nusantara Dimulai Tahun 2022, Infrastruktur Dasar Masih Pakai APBN

Rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tetap sesuai jadwal (on schedule) pada tahun ini, tepatnya semester II-2022.

TribunKaltim.co/Budi Susilo
Ilustrasi suasana di Titik Nol IKN Nusantara. Hasil survei APPSI terkait pemindahan ibu kota negara ( IKN ), sebanyak 48,2 persen masyarakat minta ditunda karena dominan dampak negatif. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sesuai jadwal, pembangunan Ibu Kota Negara/ IKN Nusantara akan dimulai tahun 2022 ini.

Pembangunan infrastruktur dasar pun masih akan memakai dana APBN.

Rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tetap sesuai jadwal (on schedule) pada tahun ini, tepatnya semester II-2022.

Baca juga: Rencana Jokowi Bangun Pusat Pendidikan di IKN Nusantara Tuai Pujian dari Profesor Harvard

Baca juga: Polewali Mandar Siap Pasok Kebutuhan Pangan ke Penyangga IKN Nusantara

Baca juga: Tim Transisi IKN Nusantara Usulkan Syarat Menang Proyek Wajib Libatkan Warga Lokal

Ketua Tim Komunikasi IKN Sidik Pramono mengatakan, pembangunan tahap awal Ibu Kota Nusantara akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Karena ini infrastruktur dasar ya memang APBN jadi prioritas dulu saat ini. Seperti Istana Kepresidenan kan pakai APBN," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (27/5/2022).

Dilansir dari Kompas.com, Sidik mengatakan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono diikutsertakan dalam pertemuan internasional bersama perwakilan pemerintah.

Hal itu dilakukan untuk mencari para investor. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, proses pemindahan kantor-kantor utama pemerintahan pusat dari Jakarta ke Nusantara diharapkan selesai pada kuartal kedua 2024.

Luhut mengatakan pembangunan Indonesia jauh lebih merata saat ini.

Patok kawasan IKN di lahan warga yang berada di Sepaku, Penajam Paser Utara ( PPU ). Ada keluhan suku adat tak dilibatkan dalam pembangunan IKN Nusantara. Penjelasan Sekcam Sepaku soal keterlibatan masyarakat adat.
Patok kawasan IKN di lahan warga yang berada di Sepaku, Penajam Paser Utara ( PPU ). Ada keluhan suku adat tak dilibatkan dalam pembangunan IKN Nusantara. Penjelasan Sekcam Sepaku soal keterlibatan masyarakat adat. (Dok TribunKaltim.co/HO warga)

Banyak industri baru tumbuh di Kalimantan, seperti pembangunan industri energi baru di Kalimantan Utara, serta pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur.

Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan itu mengatakan pembangunan IKN menarik minat besar para investor mancanegara.

Baca juga: Pembangunan IKN Nusantara, Tim Transisi Minta Pemenang Lelang Wajib Libatkan Pekerja Lokal

Ia menepis kabar pembangunan IKN minim pendanaan.

Lantas investor mana saja yang diajak berinvestasi di IKN?

Berikut beberapa di antaranya:

1. Chevron

Beberapa waktu lalu, Luhut meminta Chevron New Ventures Pte, Ltd segera mengimplementasikan bisnis rendah karbon dioksida (CO2) di kawasan terintegrasi Ibu Kota Negara baru Nusantara.

Oleh karena itu kata Luhut, penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Chevron dengan PT Pertamina (Persero) sangatlah penting untuk mempercepat target Indonesia mencapai net zero emission pada 2060.

"Jadi yang ini, Mr Jeff (Presiden Chevron New Energies) sangat penting bagi kami dengan penandatanganan surat ini (MoU) untuk bergerak sangat cepat. Jadi di sini ada Dirut Pertamina, Ibu Nicke. Kami ingin melihat implementasi yang sangat cepat di sana (IKN)," katanya secara virtual, dikutip Jumat (13/5/2022).

"Sesuai target yang saya berikan saat itu adalah ibu kota baru, kawasan kawasan industri hijau terpadu Kalimantan Utara. Jadi, Anda bisa menyuntikkan CO2 ke dalam resevoar ini," lanjut Luhut.

Luhut mengatakan, untuk mempercepat pembangunan kawasan industri hijau di IKN yang terintegrasi nanti di Kalimantan Utara, pemerintah akan mempermudah perizinannya.

Baca juga: Rencana Tata Ruang Perkantoran IKN Nusantara Seluas 471 Hektare, Dibagi menjadi Tiga Kawasan

2. Uni Emirat Arab

Luhut memastikan pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) akan berinvestasi ke mega proyek IKN Nusantara.

Menurut Luhut, nilai investasinya senilai 20 miliar dollar Amerika Serikat (AS).

Namun saat ini, tawaran investasi tersebut masih tahap negosiasi.

"Saya sudah bertemu Mohammed Bin Salman, putera mahkota Kerajaan Arab Saudi, yang menyatakan akan berinvestasi sangat besar.

Selain itu, Uni Emirat Arab melalui Indonesian Investment Fund juga menyiapkan investasi 20 miliar dollar AS," katanya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved