Berita Paser Terkini
3 Orang Jadi Korban Penyerangan Pakai Sajam di Paser, Pelaku Belum Bisa Diajak Komunikasi
Pelaku penyerangan menggunakan senjata tajam jenis badik pada 3 orang di Desa Senaken, belum bisa diajak berkomunikasi
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER- Pelaku penyerangan menggunakan senjata tajam jenis badik pada 3 orang di Desa Senaken, belum bisa diajak berkomunikasi.
Kejadian tersebut terjadi pada Kamis, 2 Juni 2022 kemarin sekira pukul 16:00 Wita, yang sempat menghebohkan warga Desa Senaken, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Dari penuturan warga yang ada disekitar lokasi kepada TribunKaltim.Co, pihak kepolisian telah beberapa kali mengeluarkan tembakan peringatan kepada pelaku J (40) namun tidak diindahkan, hingga akhirnya bisa diamankan dibantu oleh warga sekitar.
Saat dibawa ke Mapolres Paser, pelaku awalnya diduga mabuk akibat minuman keras ataupun obat-obatan terlarang, namun semua itu terbantahkan usai pihak kepolisian melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Setalah pelaku di tes urine, hasilnya tidak ada pengaruh miras maupun obat-obatan terlarang," kata Kasat Reskrim Polres Paser, AKP Supriyadi, Jumat (3/6/2022).
Baca juga: Tak Terima Diklakson, Pemuda Ini Tikam Kapolsek, Kabur Saat Tahu Korbannya Polisi
Baca juga: POPULER KALTIM: Kilang Pertamina Balikpapan Terbakar | Pembunuhan Sadis Samarinda Kakak Tikam Adik
Baca juga: BREAKING NEWS Dendam akibat Sering Ditegur Tak Bekerja, Kakak Tikam Adik Ipar hingga Tewas
Pelaku J dinilai oleh pihak keluarga dirasuki oleh makhluk halus atau yang biasa disebut kesurupan, hingga penanganan dilakukan secara tradisional.
Lantaran belum sadarkan diri, pihak kepolisian belum bisa memita keterangan pelaku J motif penyerangan yang ia lakukan.
"Kami masih menemui kendala, pelaku belum bisa diajak berkomunikasi, sehingga tidak bisa dimintai keterangan," jelas AKP Supriyadi.
Karena masih sulit melakukan komunikasi, pihak kepolisian pada akhirnya memanggil perwakilan keluarga dari pelaku.
"Hasil komunikasi dengan pihak keluarga, J dirasuki oleh hal gaib. Karena pelaku dianggap memiliki kemampuan untuk memanggil roh-roh, dan juga mendapatkan turunan ilmu dari keluarganya," urai Kasat Reskrim Polres Paser.
Dijelaskan, pihak keluarga juga meminta izin pada pihak kepolisian untuk bisa dilakukan pengobatan secara tradisional terlebih dahulu.
Namun, kata AKP Supriyadi pengobatan tersebut hanya bisa dilakukan di dalam sel tahanan Mapolres Paser sesuai dengan SOP yang berlaku.
"Sekarang ayah Pelaku masih dalam perjalanan untuk datang mengobati anaknya," tambahnya.
Jika nantinya pengobatan tradisional tak membuahkan hasil, pihak kepolisian akan membawa pelaku untuk diperiksa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Samarinda.
:Korban penyerangan diketahui merupakan keluarga pelaku sendiri, yang terdiri dari mertua, paman dan satunya lagi masih ada hubungan keluarga dengan pelaku," beber AKP Supriyadi.
Karena pelaku merupakan bagian dari keluraga, ketiga korban meminta agar persoalan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan tanpa melalui proses hukum.
"Hasil komunikasi dengan perwakilan keluarga, jika semua korban memaafkan dan tidak keberatan, atas perbuatan berlaku," tandasnya.
Baca juga: Usai Tenggak Miras, Pria di Balikpapan Tikam Korban yang Tak Dikenalinya, Aksi Pelaku Terekam CCTV
Kasat Reskrim Polres Paser juga belum bisa menyimpulkan mengenai persoalan itu, karena masih dalam tahap komunikasi awal belum ada tindak lanjut.
Untuk diketahui, terdapat 2 korban penyerangan sempat dirawat di RSUD Panglima Sebaya diantaranya Jamile (67), dan Buhari (56). (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel