Berita Penajam Terkini

Harga Daging Sapi Lokal di Penajam Paser Utara, Merangkak Naik Namun Masih Terkendali

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Hamdam, meninjau Pasar Nenang Kecamatan Penajam, sekaligus memantau harga bahan pokok

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
Plt Bupati PPU pantau harga bahan pokok di Pasar Nenang. TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Hamdam, meninjau Pasar Nenang Kecamatan Penajam, sekaligus memantau harga bahan pokok.

Ditemui usai melakukan pemantauan, Hamdam menyebut, beberapa harga terutama daging sapi lokal, mulai merangkak naik, bekisar Rp 140 ribu perkilogram, yang sebelumnya Rp 130 ribu perkilogram.

"Daging trennya sudah mulai merangkak naik, cabe dan telur, tadi saya pantau, ada tren kenaikan tapi masih pada batas wajar," ungkap Hamdam Jumat (3/6/2022).

Kenaikan harga tersebut, dikatakan Hamdam bukan pengaruh wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK), hal itu karena kenaikannya dianggap masih dalam batas wajar, namun dikhawatirkan akan terjadi kenaikan yang cukup tinggi, jika menjelang Idul Adha mendatang, apalagi jika wabah PMK masih terus merebak.

"Sementara daging belum ada keliatan terpengaruh dengan wabah PMK, kalau jelang Idul Adha kalau memang itu masih terjadi bisa saja langka di Penajam," sebutnya.

Baca juga: Wabah PMK Tidak Pengaruhi Harga Daging Sapi di Penajam Paser Utara

Baca juga: Harga Daging Sapi Segar di Penajam Paser Utara Mulai Naik, Puncaknya Dua Hari Jelang Lebaran

Baca juga: Jelang Lebaran, Harga Daging Sapi Tembus Rp 140 Ribu/Kg, Naik Rp 20 Ribu

Meski demikian, diakui Hamdam tidak ada pengawasan khusus yang dilakukan pemerintah daerah, agar mencegah wabah itu berdampak ke Benuo Taka.

Hal itu karena semua ternak terutama sapi yang berasal dari luar daerah dan akan masuk ke PPU, terlebih dahulu akan di karantina, sehingga sapi-sapi yang berhasil masuk ke PPU itu, dipastikan sudah aman.

"Pengawasannya sudah ada karantina, ada instansi terkait yang memang melakukan upaya karantina lebih dulu sebelum masuk kesini," lanjutnya.

Meski demikian, untuk diwilayah PPU sendiri, pihak Kesehatan Hewan dari Dinas Peternakan bakal terus melakukan identifikasi dan pemeriksaan berkala terhadap ternak-ternak milik masyarakat PPU, agar memastikan tak ada yang terjangkit virus PMK.

"Kecuali kalau penyakit itu muncul dikita, itu yang harus di waspadai, dari kesehatan hewan sudah kita suruh untuk turun mengidentifikasi, siapa tau ada gejala itu masyarakat, intenslah dilakukan pengawasan itu. Upaya kita mensukseskan program presiden supaya populasi ternak meningkat, jadi kita harus tetap berkontribusi," pungkasnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved