Ibu Kota Negara

IKN Nusantara di Kalimantan Timur Pegang 5 Prinsip Konsep Desain, Simak Penjelasannya

Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur tidak hanya pindah tempat semata

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
Kondisi kawasan titik nol IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur tidak hanya pindah tempat semata. TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur tidak hanya pindah tempat semata.

Namun hal ini dilakukan perubahan secara mutlak, sangat berbeda dengan apa yang ada dengan kondisi seperti di Jakarta

Pemerintah menginginkan masyarakat yang tinggal di Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), menjadi berdaya.

Ini disampaikan oleh Koordinator Bidang Informasi dan Komunikasi Tim Transaski IKN Nusantara Sidik Pramono dalam perbincangan bersama Kompas.com di Jakarta, Kamis (2/6/2022).

Baca juga: Pembangunan IKN Nusantara Buka Peluang Usaha Amplang Naik Daun, UMKM PPU Siap Tingkatkan Produksi

Baca juga: Korea Tawarkan Penyediaan Air Baku dari Air Laut untuk Balikpapan Penyangga IKN Nusantara

Baca juga: Termasuk Kawasan IKN Nusantara, Mulai Mei 2022 Lima Kabupaten/Kota di Kaltim Migrasi ke TV Digital

"Kita mau kota yang rekat, kemudian masyarakat juga terberdayakan dengan kehadiran IKN Nusantara," ungkap Sidik.

Hal itu bisa dicapai dengan peningkatan kompetensi maupun up-skilling (peningkatan keterampilan).

Sidik mengatakan, kegiatan tersebut sudah dirancang oleh Pemerintah agar masyarakat yang tinggal di IKN menjadi sosok berdaya.

Menurutnya, konsep IKN merupakan kota tumbuh bersama secara sosial, baik untuk warga pionir maupun pendatang.

Baca juga: Sesuai Jadwal, Pembangunan IKN Nusantara Dimulai Tahun 2022, Infrastruktur Dasar Masih Pakai APBN

Konsep Desain IKN Nusantara

IKN memegang lima prinsip konsep desain yakni:

- Smart workplace (kota kerja cerdas);

- Smart living (hunian cerdas);

- dan smart mobility and transportation (mobilitas dan transportasi cerdas).

- Lalu, smart nature preservation (kota pelestarian alam cerdas);

- juga smart transformation of nation and culture (transformasi kota cerdas bangsa dan budaya).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved