Breaking News

Wawancara Eksklusif

EKSKLUSIF - Kisah Najirah Cetuskan Rantang Kasih di Bontang saat Lihat Lansia Sendirian di Gubuk

Sedikitya 88 lansia di Bontang mendapat makan gratis dua kali sehari selama setahun dengan anggaran senilai Rp 2 miliar.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM/CAHYO ADI WIDANANTO
WAWANCARA EKSKLUSIF - Wakil Walikota Bontang Najirah saat berbincang dengan Wakil PU Tribun Kaltim, Ade Mayasanto di sebuah rumah makan di Bontang, Sabtu (4/6) lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO - Rantang Kasih menjadi salah satu program unggulan saat Basri Rase dan Najirah maju di Pilkada Bontang.

Begitu terpilih, Najirah sebagai Wakil Walikota Bontang, Najirah pun konsisten mewujudkan programnya.

Sedikitya 88 lansia mendapat makan gratis dua kali sehari selama setahun dengan anggaran senilai Rp 2 miliar. Namun program ini juga sempat menjadi sorotan Dewan. Najirah pun bergerak cepat menginspeksi.

“Program tidak langsung begitu berjalan mulus memang. Sebab sempat pernah mendapat sorotan DPRD karena menu begitu seadanya. Seperti telur yang hanya langsung diceplok gitu,” kata Najirah saat berbincang dengan Tribun Kaltim di sebuah rumah makan di Bontang, Sabtu (4/6/2022) lalu.

Bagaimana dengan program lainnya, berikut petikan wawancara eksklusif Tribun Kaltim bersama Najirah.

Bicara program pemerintah, yang happening Rantang Kasih. Bagaimana ceritanya Bu?

Program Rantang Kasih ini terinsirasi saat (almarhum suami) Adi Darma dan Basri Rase berkunjung ke Banyuwangi sekira tahun 2019 lalu.

Kebetulan itu yang jadi wali kotanya itu teman bapak. Karena bapak ada pernah menjabat sebagai wali kota Bontang priode 2010 - 2015. Di Banyuwangi kita melihat programnya. Salah satunya Rantang Kasih.

Saya juga terinspirasi dengan program ini karena sebelumnya saya sama bapak jalan-jalan, kebetulan di Kilometer 6 Bontang, saya menemukan lansia yang tinggal di gubuk tanpa ada keluarga.

Kebetulan juga di Bontang yang kami tahu, banyak orang yang memang tinggal jauh dari keluarga. Khususnya lansia yang tinggal sebatang kara.

Makanya program itulah yang kami masukkan sebagai program prioritas saat mencalonkan. Dan alhamdulillah Rantang Kasih ini kini sudah berjalan saat awal Basri Rase bersama menang di Pilkada.

Di tahun 2022 kami anggarkan program ini senilai Rp 2 miliar untuk membiayai paket makan gratis bagi 88 lansia di Bontang.

Sebenarnya lansia di Bontang ada banyak. Namun dari hasil proses seleksi yang dilakukan pihak kelurahan, hanya 88 orang yang memenuhi kriteria. Karena ini buat lansia yang hidupnya sendirian, tidak bekerja, tidak punya keluarga dan kurang mampu.

Baca juga: EKSKLUSIF - Cerita Wakil Walikota Bontang Najirah saat Krisis 1998, Bangun Rumah dari Main Valas

Baca juga: EKSKLUSIF - Gara-gara Sering Diskusi, Denni Mappa yang Pebisnis Kini Pimpin Demokrat Balikpapan

Apa ada kemungkinan jumlah lansia ini akan bertambah?

Iya ada, apalagi kita ketahui dari 88 orang yang kita berikan paket makan gratis itu sudah ada yang meninggal. Otomatiskan akan kita gantikan dengan lansia lain.

Pemberian paket makan gratis itu berapa kali dalam sehari?

Kita beri dua kali sehari dengan jam yang sudah diatur dengan menu mengikuti standar gizi sesuai yang ditentukan tim kesehatan.

Pembagian makan mulai dari jam 9 pagi kemudian sore. Program tidak langsung begitu berjalan mulus memang.

Sebab sempat pernah mendapat sorotan DPRD karena menunya begitu seadanya. Seperti menu telur yang hanya langsung diceplok gitu.

Makanya saya langsung melakukan Inspeksi mendadak ke lapangan. Kebetulan yang menyiapkan makanannya itu Kelompok Masyarakat.

Jadi waktu sidak itu saya minta menunya diperbaiki. Minimal kalau menu telur itu harus divariasilah. Misalnya dibuat puyunghai.

Menu makan lansia memang kan diatur oleh tim kesehatan karena kebutuhan gizi lansia itu beda-beda. Tetapi tidak juga dengan menu alakadarnya. Kasihan lansia kita.

Saya juga berterimakasih dengan DPRD yang sudah menyoroti isian menu makan program Rantang Kasih. Kalau tidak begitu mungkin kita tidak tahu. Karena ada sorotan seperti itu makanya langsung kita lakukan perbaikan.

Jadi sekarang saya sudah bisa awasi langsung melalui grup whatsApp. Karena saya masuk langsung ke grub supaya saya bisa monitor. Pemberian menu makan juga dilakukan secara berjadwal.

Misalnya di hari Senin telur sama tempe dan sayur. Besoknya ada daging beberapa menu lainnya. Jadi setiap hari beda-beda sesuai yang diatur oleh tim kesehatan.

Untuk di tahun berikutnya akan ada lagi penambahan anggaran?

Tergantung, kalau ada penambahan jumlah lansia maka kita akan tambah anggarannya.

Ada lagi program yang saya dengar terkait wifi gratis bu?

Program ini kami buat karena saya waktu itu bersama suami Adi Darma berkeliling kota. Kondisi saat itu trend covid lagi naik. Pemerintah terpaksa memberlakukan pembelajaran jarak jauh di sekolah.

Ternyata saat saya keliling, banyak yang saya lihat anak-anak yang belajar di dekat pagar rumah orang yang mampu. Kemudian saya cek, ternyata anak-anak ini numpang wifi karena tidak punya paket data untuk dipakai pembelajaran jarak jauh (PJJ)

Bapak waktu itu berfikir, di tengah kondisi sulit seperti ini, penerapan PJJ ini tentu menambah biaya bagi keluarga karena harus mengeluarkan uang tambahan buat membeli paket data internet.

Jadi kepentingan utama program wifi gratis ini ingin meringankan beban keluarga. Jadi kami berhitung, jika keperluan paket data anak buat belajar sebanyak seratus ribu rupiah perbulan, maka bagi keluarga yang punyak anak 3 sampai 4 itu bisa ngeluarin biaya 4 ratus sampai 6 ratus perbulan.

Sebab harus dihitung juga keperluan paket data ibu dan bapaknya. Kalau diakumulasi dalam setahun, bisa-bisa keluarga mengeluarkan biaya Rp 6 juta hanya buat beli paket data.

Sehingga kami pikir, adanya program ini akan sengat membantu meringankan keuangan keluarga. Alhamdulillah setelah saya terpilih karena menggantikan almarhum suami, program ini langsung saya jalan karena ini merupakan amanah beliau.

Makanya saat dianggaran perubahan saya langsung minta dianggarkan dan alhamdulillah saat itu langsung kami pasang 251 titik wifi gratis di Bontang. Tapi itu masih kurang. Jadi di tahun 2022 ini kami tambah lagi 216 titik.

Jadi total titik wifi gratis saat ini sebanyak 467 yang tersebar di sejumlah wilayah di Bontang.

Semua wifi gratis itu kita pasang di lokasi yang strategis seperti di sekolah, perkantoran, posyandu dan beberapa tempat fasilitas umum lainnya.

Pandemi hampir berakhir, masihkah akan berlanjut setelah ini?

Pasti akan terus kami lanjut. Mengingat saat ini juga sudah masuk era digital. Tapi kita juga akan lihat kemampuan anggaran. Kalau memadai pastinya kami akan lanjut menambah titik lagi.

Ini juga merupakan sebagai penunjung kota menuju smart city. Sebenarnya 467 titik wifi gratis ini sudah cukup, tapi memang terkendalanya masih mungkin sinyalnya lambat.

Kalau untuk masalah pajak di Bontang bagaimana?

Terkait masalah pajak ini memang ini merupakan sumber untuk mengangkat PAD kita. Karena memang di Bontang ini kita masih bergantungan dari dana bagi hasil.

Saya dengar hanya 14 persen aja bu yah?

Iya kemandirian fiskal kita hanya 14,7 persen. Ya maksimal kita harus bisa naik di 25 persen lah ya. Makanya kita perlu gebrakan baru untuk meningkatkan PAD.

Seperti dari parkir. Karena selama ini kan pengelolaan parkir kita hanya manual. Makanya kita akan lakukan secara sistem digital. Jika ini sudah kami terapkan maka akan mengantisipasi kebocoran pajak dan pungli.

Terus itu juga pajak hotel dan restoran juga akan kami maksimalkan. Karena memang masih ada terdapat restoran yang belum maksimal bayar pajak. Bahkan untuk mengoptimalkan penarikan, kami juga melibatkan RT sebagai agen pajak.

Bagaimana RT dilibatkan sebagai agen pajak?

Jadi RT itu bisa dilibatkan untuk menerima pajak di wilayahnya. Hal itu demi mempermudah pelaku wajib pajak menunaikan kewajiban pajaknya.

Jadi optimis kemandirian fiskal bisa capai 25 persen tahun ini?

Insyaallah kita bisa capai 25 persen di masa jabatan kita ini. Karena akan banyak yang kita optimalkan dan menggali potensi baru. Seperti pungutan pajak walet.

Di Bontang terkenal wisata Pulau Beras Basah. Apa yang disiapkan Pemkot soal ini?

Memang salah satu program unggulan kami bersama pak Walikoya itu ingin menjadikan Bontang ini sebagai daerah destinasi wisata, UMKM, dan ramah investasi.

Beras Basah itu memang akan jadi wisata unggulan kita meski masih ada wisata lainnya di Bontang.

Bontang ini kita tau suatu saat nanti akan menjadi kota penyangga dari IKN. Kita sadar betul Bontang itu bukan kota tujuan. Berbeda dengan Balikpapan.

Jadi kalau tidak ada keperluan orang tidak akan ke Bontang. Makanya kita harus persiapkan wisata agar menjadikan bontang ini sebagai kota tujuan.

Dengan adanya wisata itu tadi, otomatis orang dari luar akan datang untuk melihat wisata kita di Bontang.

Kehadiran wisata juga akan bisa mengangkat PAD kita. Kita liat juga Bontang ini cukup bisa dijadikan tempat wisata pesisir seperti Beras Basah, pulau Segaja dan wisata kulinernya yang khas. Misalnya terasi dan makanan gammi bawisnya.

Dan itu akan ibu tingkat lagi?

Jelas, karena telah banyak bermunculan kuliner-kuliner kita di Bontang. Artinya ini akan kita berdayakan untuk pengembangan wisata. (Bagian 2/Ismail Usman)

WAWANCARA EKSKLUSIF Wawali Bontang Bagian 1

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved