Berita Samarinda Terkini

Polisi Lakukan Ekshumasi Jenazah Pelajar SMP di Samarinda yang Diduga Jadi Korban Penganiayaan 

Tindakan pembongkaran makam ini dilakukan menyusul laporan keluarga yang mencurigai adanya dugaan kekerasan

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Nur Pratama
HO INAFIS Satreskrim Polresta Samarinda
PENGGALIAN KUBUR - Proses ekshumasi atau penggalian kubur kembali di pusara R (14) pada Jumat (21/11/2025) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslimin Kilometer 4 Loa Janan, menyusul laporan keluarga ke pihak Polresta Samarinda yang menduga adanya dugaan kekerasan sebelum korban yakni remaja R meninggal dunia.(HO INAFIS Satreskrim Polresta Samarinda) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Proses ekshumasi atau penggalian kubur kembali di pusara R (14) pada Jumat (21/11/2025) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslimin Kilometer 4 Loa Janan. 

Tindakan pembongkaran makam ini dilakukan menyusul laporan keluarga yang mencurigai adanya dugaan kekerasan sebelum korban yakni remaja R meninggal dunia.

Tapi, meski sudah dilakukan autopsi, pertanyaan-pertanyaan baik dari pihak keluarga dan penyidik terkait sebab pasti kematian R belum sepenuhnya terjawab.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar melalui Kasat Reskrim, AKP Agus Setyawan memberikan keterangan.

Baca juga: Mahakam Sunset Fun Run Festival Mahakam 2025 di Samarinda Diikuti Kurang Lebih 500 Peserta

Pihaknya menegaskan bahwa pihaknya sudah menempuh langkah penyelidikan penting dengan dilaksanakan pemeriksaan ekshumasi untuk kepentingan autopsi.

“Kami dari Satreskrim Polresta Samarinda, khususnya unit PPA tentunya yang paling utama, karena kita sudah melaksanakan pemeriksaan terhadap saksi-saksi kita menunggu hasil dari tim forensik, karena dari tim forensik perlu menganalisa dari beberapa organ yang akan diambil dan akan dilaksanakan pemeriksaan secara laboratorium,” ungkapnya, Sabtu (22/11/2025) kepada Tribun Kaltim.

Kini, pihaknya menunggu hasil resmi dari tim forensik yang selanjutnya akan melaksanakan proses penyelidikan lebih dalam, terlebih lagi jika memang ada dugaan kekerasan seperti yang dilaporkan keluarga korban. 

Untuk saksi yang diduga kuat melihat tindakan kekerasan kepada korban R, AKP Agus mengakui penyidiknya sudah memeriksa sebanyak 7 saksi yang kemungkinan juga akan bertambah.

Saksi yang diperiksa diakui AKP Agus, merupakan yang melihat pada saat kejadian terjadinya dugaan kekerasan.

“Kejadian tersebut itu ada anak-anak yang teman dia (korban) bermain, karena pada saat malam itu ada kejadian perkelahian, jadi pada saat itu ada beberapa saksi temannya bermain game online, sudah kita laksanakan pemeriksaan, namun untuk keterkaitannya ini kita belum bisa memastikan, kita menunggu pemeriksaan lanjut dari laboratorium,” bebernya.

Lebih jauh, motif dari kasus yang kini tengah jadi pembicaraan publik Kota Tepian tersebut, polisi masih belum menyimpulkan karena belum ada hasil resmi dari pemeriksaan yang sekarang masih berproses.

AKP Agus juga menerangkan, ekshumasi dan autopsi yang dilakukan pihaknya berdasarkan laporan dari keluarga korban yang masuk ke meja kerja pihaknya untuk mengusut kejanggalan kematian remaja R, dimana diduga ada kaitannya dengan perkara pidana.

Untuk itu, polisi bergerak hingga harus membongkar pusara almarhum R agar membuat terang suatu perkara yang telah dilaporkan.

Misteri kematian remaja R ini, polisi berkomitmen akan menuntaskan penyelidikan dan mengungkap apa yang sebenarnya terjadi, ada tindak pidana atau hal lainnya, tentu akan diselidiki serta dibuka seterang–terangnya.

“Apakah ada kaitannya dengan pidana atau tidak, ini kita melaksanakan langkah (penyelidikan) salah satunya yaitu pemeriksaan pengangkatan kembali jenazah untuk kepentingan autopsi dan ekshumasi,” tandasnya. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved