Berita Balikpapan Terkini

Harga Cabai Tak Menentu, Sebagian Pedagang di Pasar Pandansari Balikpapan Jual Rugi

Harga cabai di Balikpapan belakangan melonjak, tertinggi pernah menyentuh harga Rp 110 ribu per kilogram untuk cabai rawit.

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH
Ilustrasi pedagang cabai di Pasar Pandansari Balikpapan. Di balik harga cabai yang tak menentu, sebagian pedagang ada yang menjual rugi. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Harga cabai di Balikpapan belakangan melonjak, tertinggi pernah menyentuh harga Rp 110 ribu per kilogram untuk cabai rawit.

Pengamatan TribunKaltim.co beberapa hari terakhir, harga cabai berubah pada kurun waktu harian. Kadang naik, kadang turun hingga Rp 20 ribu.

Salah seorang pedagang cabai di Pasar Pandansari Balikpapan, Ita (36) menyebut bahwa harga cabai sendiri sudah sedikit menurun. Dalam arti, sedikit lebih murah.

Dalam satu hari, dia biasa mendatangkan 4 peti cabai. Di mana masing-masing peti memuat sekitar 45 kilogram.

Di lapaknya, ia menjual cabai rawit seharga Rp 85 ribu per kilogram. Kendati harga tersebut, kata dia, masih lebih tinggi dari harga normal yang pernah ia banderol.

Baca juga: Harga Cabai di Pasar Sepinggan Balikpapan Masih Tinggi, Sementara Tomat Mulai Turun

"Kalau biasanya, paling murah itu kisaran Rp 40 ribu sampai Rp 60 ribu," ujarnya, Minggu (12/6/2022).

Sama halnya dengan Yuni (45), seorang pedagang cabai di pasar yang sama mengatakan, harga cabai relatif tak stabil belakangan ini. Bahkan dirinya harus menjual rugi.

Pantauan TribunKaltim.co, di lapak cabai milik Yuni, cabai rawit dipisah ke dalam dua wadah berbeda. Satu wadah dipatok Rp 85 ribu per kilogram, sisanya dipatok Rp 100 ribu per kilogram.

Yuni bercerita, meski dibedakan wadah, sejatinya masih merupakan stok yang datang bersamaan dengan harga modal di interval Rp 90 ribu.

Namun dibedakan karena cabai dengan harga ratusan ribu itu sudah dibersihkan tangkainya.

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Balikpapan Capai Rp 70 Ribu/Kg, Naik hingga 100 Persen

"Ini dijual lebih murah karena dia udah lewat satu hari. Kemarin datang (stok), tapi belum habis. Kan nggak mungkin dibuang," imbuhnya.

Alhasil tetap menjual meski rugi menjadi jalan yang ditempuh. Menurut dia, sekalipun rugi, setidaknya masih ada pemasukan untuk disirkulasikan jadi modal berikutnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved