Ibu Kota Negara
Pasca Pemindahan IKN, Ramai Warga dari Luar Mulai Beli Hunian di Sepaku Penajam Paser Utara
Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kecamatan Sepaku, juga berdampak pada ramainya masyarakat luar yang membeli hunian ke daerah penyangga, salah satu
Penulis: Nita Rahayu |
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kecamatan Sepaku, juga berdampak pada ramainya masyarakat luar yang membeli hunian ke daerah penyangga, salah satunya di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Hal itu diungkapkan Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan Seluruh Indonesia (Apersi) PPU Najjelul Wahyuni kepada TribunKaltim.co.
Ia mengatakan, pembeli unit hunian kebanyakan dari Kota Balikpapan, baik yang memiliki pekerjaan di Benuo Taka dan akan ditinggali, maupun yang membeli sebagai aset.
"Banyak dari Balikpapan yang beli, karena rata-rata pekerjaanya di daerah Penajam, dulunya bolak balik sekarang tinggal di Penajam," ungkapnya Minggu (12/6/2022).
Kondisi tersebut tentu dimanfaatkan oleh para pengembang perumahan, yakni dengan membangun unit perumahan dibeberapa daerah potensial.
Baca juga: Warga dari Luar Penajam Paser Utara Mulai Ramai Lirik Properti, Efek IKN Nusantara Akan Pindah
Misalnya, ada yang memperluas usahanya, dengan menambah unit Perumahan yang akan dijual, serta membeli lahan tambahan.
Meski demikian, diakui Najjelul harga tanah juga semakin meningkat semenjak pemindahan IKN ini, dari yang awalnya hanya Rp100 ribu per meter, kini naik menjadi Rp150 ribu per meter.
"Untuk harga tanah yang meningkat tajam, sementara dulu harga tanah masih ada margin untuk bisa dibangun rumah subsidi, sekarang harga tanah naik 2 hingga 3 kali lipat dari harga lama," lanjutnya
"Rata-rata untuk daerah depan itu dulu kita masih Rp100 ribu per meter, ini kita sudah Rp150 ribu per meter," terangnya.
Peluang usaha properti meski terlihat cukup potensial, namun kendala pengaturan tata ruang masih dirasakan pengusaha yang bergerak dibidang tersebut.
Misalnya, dengan pembagian wilayah yang diperuntukan untuk lahan pertanian basah oleh pemerintah daerah, yang lokasinya rata-rata berada di pinggir jalan besar.
Baca juga: Wujudkan IKN Smart Forest City, Niel Makinuddin Beri Masukan kepada Badan Otorita Ibu Kota Negara
"Potensinya bagus, perkembangan perumahan ini, hanya ada kendala untuk masalah tata ruang, di Penajam masih banyak zona untuk pertanian lahan basah walaupun di pinggir jalan besar. Kami masih banyak menunggu revisi dari daerah maupun provinsi untuk ditetapkan daerah pemukiman," ucapnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.