Pemprov Kaltim Upayakan Melalui Dinas Terkait Rencanakan Program di Kampung Mului dan Desa Swan

Masyarakat Hukum Adat (MHA) Mului yang bermukim di wilayah Desa Swan Slutung, Kecamatan Komam, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur banjir bantu

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Penyerahan bantuan dari OPD lingkup Pemprov Kaltim oleh Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Masyarakat Hukum Adat (MHA) Mului yang bermukim di wilayah Desa Swan Slutung, Kecamatan Komam, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur banjir bantuan saat mendapat kunjungan beberapa waktu lalu.

Dinas terkait dilingkup Pemerintah Provinsi Kaltim juga merencanakan program terkait pengembangan desa yang terisolir ini dan masuk pada kategori tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) ini.

Tak hanya MHA Mului saja, di seluruh Kabupaten dan Kota lain juga akan menerima bantuan serta pembinaan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa (DPMPD) M. Syirajudin pengembangan Desa Swan Slutung dimana adanya MHA Mului dengan tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) tentu harus didukung pemerintahan desa setempat.

"Memang jumlahnya kepala keluarganya sedikit, lahan dimiliki secara komunal dan hanya menghasilkan sedikit komoditas untuk konsumsi. Harapan mereka setelah terbitnya SK Kementerian LHK dan Kemenkumham ada perhatian pemerintah untuk ikut mengembangkan kawasan," terangnya.

Baca juga: Kunjungi MHA Mului di Paser, Wagub Kaltim Hadi Mulyadi Kendarai Sendiri Motor ke Lokasi

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi memberikan bantuan bola di Kampung Mului, Desa Swan Slutung, Kecamatan Muara Komam ini. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi memberikan bantuan bola di Kampung Mului, Desa Swan Slutung, Kecamatan Muara Komam ini. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY)

Di era Isran Noor-Hadi Mulyadi perhatian ditunjukkan dengan kunjungan langsung agar MHA setempat bisa berdialog untuk masukkan program-program pemerintah termasuk Desa Swan Slutung sendiri.

"Ke depan kami akan bersinergi dengan OPD-OPD karena ada komodistas perkebunan yang bisa dikembangkan dan mendorong BUMDES agar bisa berjalan baik, kami DPMPD menunggu itu," tegas Syirajudin.

Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Kaltim Siti Farisyah Yana yang ikut dalam rombongan ke MHA Mului memberikan bantuan berupa bibit 10 kilogram benih jagung dan sebuah alat unit tanam jagung.

"Bantuan produktif, mencoba dalam pemenuhan karbohidrat yakni jagung dan mengenalkan teknologi tanam jagung walau sangat sederhana," ungkapnya.

Sebanyak 25 bibit jeruk juga diberikan untuk pemenuhan MHA Mului dimana daerah terisolir tersebut bisa dapat asupan vitamin C, Yana sendiri ingin MHA Mului bisa terus menjaga hutan dan beberapa tanaman di lahannya.

"Untuk sementara kita harus rencana besar, step by step. Diawal pemenuhan pangan dulu karena secara lokasi memang terisolir," terang Yana.

Baca juga: Wagub Kaltim Hadi Mulyadi: Bukan Bayan Saja, Seluruh PKP2B Serius Terkait CSR

Topografi MHA Mului, lanjut Yana, tidak dapat dijadikan komoditas penyedia IKN, tetapi pemenuhan pangan di daerah sendiri.

Padi gunung dengan lahan di berbukit berproduksi 3-4 ton per dua kali panen dengan ritual MHA Mului. 

Melihat ini, Yana merencanakan program untuk penyimpanan serta pengolahan pada pemenuhan pangan MHA Mului.

"Yang terpenting pemenuhan untuk MHA Mului dulu, kami mengenalkan beberapa metode penyimpanan hasil tani dan kebun agar awet agar bisa disimpan waktu lama sewaktu-waktu untuk siap di konsumsi," tegas Yana.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved