Berita Nunukan Terkini
Anak Sopir Taksi yang Kini Jadi Komandan Kodim Nunukan, Selalu Ingat Pesan Bapak
Perjalanan karier Letkol Inf Albert Frantesca Hutagalung hingga kini menjadi Komandan Kodim (Dandim) 0911 Nunukan tentu tak mudah, banyak proses yang
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Perjalanan karier Letkol Inf Albert Frantesca Hutagalung hingga kini menjadi Komandan Kodim (Dandim) 0911 Nunukan tentu tak mudah, banyak proses yang harus dilewatinya.
Memiliki latar belakang sebagai anak sopir taksi di Jakarta, Albert kecil memiliki impian ingin menjadi seorang tentara.
Hingga kemudian pria kelahiran Jakarta, 15 Desember 1980 itu lolos masuk Akademik Militer (Akmil) tahun 2000.
Sebelumnya pria yang akrab disapa Albert itu sempat mengikuti tes masuk Akmil tahun 1999 setelah lulus SMA, namun nasib baik belum berpihak padanya.
Lahir dari keluarga yang berlatar belakang sopir taksi tidak membuat cita-citanya menjadi seorang pimpinan TNI goyah.
Baca juga: Hari Ini Polres Nunukan Gelar Operasi Patuh, 10 Poin Pelanggaran yang Disasar dan Besaran Dendanya
"Saya tidak punya latar belakang keluarga militer. Bapak saya sopir taksi, sementara ibu saya seorang ibu rumah tangga. Ibu sudah almarhum. Saya lolos Akmil setelah dua kali tes," kata Albert Frantesca Hutagalung kepada TribunKaltara.com, Minggu (12/06/2022), pukul 15.00 Wita.
Ditempa selama 3,5 tahun di Magelang, Jawa Tengah, Albert akhirnya lulus Akmil tahun 2003.
Lulus dengan pangkat Letnan Dua, anak asal Medan itu menjalani dinas pertamanya di Papua selama 9 tahun.
"Tahun 2004 saya dinas di Papua, lalu diperintahkan ke Bandung. Jadi saya sudah bertugas di 5 provinsi. Mulai Papua, Jawa Barat, Kaltim, Kalsel, dan di Kaltara sekarang," ucap Albert.
Albert menuturkan bahwa menjadi tentara itu suatu kebanggaan tersendiri baik bagi dia, juga ayah dan ibunya.
Ia menceritakan pertama kali mulai mengagumi sosok tentara, saat berangkat sekolah dengan menumpangi sebuah bis kota di Jakarta.
"Suatu pagi saat masih SMP saya berangkat ke sekolah naik bis kota. Saya lihat para tentara naik bis kota tapi tidak bayar. Di pikiran saya saat itu enak juga ya jadi tentara," ujarnya sembari tertawa.
Baca juga: Dua PMI Melarikan Diri Dari Penampungan di Nunukan, Ratusan Lainnya Siap Pulang Kampung
Lebih lanjut Albert menyampaikan, keinginannya untuk menjadi seorang tentara semakin kuat setelah masuk di bangku SMA.
Selain karena dorongan sang ayah, Albert ternyata diam-diam menyukai seragam tentara. Akhirnya setelah lulus SMA, ia memutuskan tes Akmil.
"Kalau lihat tentara zaman dulu power full sekali. Seragamnya keren dan hebat. Jadi saya ingin sekali jadi tentara. Ayah saya pernah bilang bahwa satu-satunya harta kebanggaan keluarga adalah bagaimana anaknya sukses," tuturnya.