Virus Corona

Terkuak Fakta Lain Kasus Covid-19 Naik Lagi, Varian Baru yang Lebih Cepat Menular Ditemukan di Bali

Terkuak fakta baru terkait kembali naiknya kasus Covid-19 di Indonesia, mulai dari varian baru yang lebih cepat menular hingga strategi Luhut

Editor: Doan Pardede
unsplash/Martin Sanchez
Ilustrasi virus Corona. Sejumlah fakta baru terkait kembali naiknya kasus Covid-19 di Indonesia terkuak, mulai dari varian baru yang lebih cepat menular hingga strategi Luhut Binsar Pandjaitan. 

Keempat kasus tersebut terdiri dari seorang WNI dan tiga WNA yang merupakan delegasi dari pertemuan The Global Platform Disaster Risk Reduction (GPDRR) di Bali.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengungkapkan kondisi klinis empat pasien yang terpapar subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Ia mengatakan, satu Warga Negara Indonesia (WNI) terinfeksi BA.4 dan dua Warga Negara Asing (WNA) yang terpapar BA.5 tidak mengalami gejala.

Sementara itu, satu WNA mengalami gejala ringan.

Adapun seluruh kasus tersebut ditemukan di Bali.

"Yang satu orang ringan dengan sakit tenggorokan dan badan pegal-pegal," kata Syahril dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (10/6/2022).

Baca juga: Akhirnya Luhut Bocorkan 17 Agustus Indonesia Bebas Covid-19, Pandemi Jadi Endemi

Syahril mengatakan, seluruh pasien sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap bahkan tiga dosis. Syahril menambahkan, data interim menunjukkan bahwa subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 kemungkinan lebih cepat menular dibandingkan varian Omicron BA.1 dan BA.2.

Namun, Syahril mengatakan, tidak ada indikasi bahwa dua subvarian ini menyebabkan kesakitan lebih parah dari varian Omicron lainnya.

"BA.4 dan BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan Omicron sebelumnya BA.1 dan BA.2," kata Syahril dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (10/6/2022).

Selain itu, dua subvarian Omicron ini menurunkan kemampuan antibodi monoklonal.

Ia menyebutkan, subvarian ini kemungkinan dapat menghindar atau lolos dari kekebalan yang sudah ada pada seseorang, baik dari vaksinasi atau kekebalan alamiah.

Di samping itu, Syahril mengatakan, berdasarkan data yang diterimanya, sebanyak 6.903 sekuens BA.4 sudah dilaporkan melalui GISAID dari 58 negara.

Dari jumlah tersebut, 5 negara dengan laporan sekuens BA.4 terbanyak yaitu, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Britania Raya, Denmark, dan Israel.

Sementara itu, sebanyak 8.687 sekuens BA.5 sudah dilaporkan melalui GISAID dari 63 negara.

"Lima negara dengan laporan sekuens terbanyak yaitu Amerika Serikat, Portugis, Jerman, Britania Raya, dan Afrika Selatan," ucap dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved