Wasekjen Demokrat Sebut Semua Ketum Parpol Bisa Jadi King Maker di Pilpres 2024

TRIBUNKALTIM.CO - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon mengaku bahwa semua ketua umum partai politik berpotensi menjadi king maker di Pilpres 2024.

Hal tersebut berdasarkan jumlah kursi partai kecuali PDIP, masih kurang untuk mengusung Capres 2024.

"Seperti sekarang Golkar 85, punyanya Wlliy (Nasdem) 59, punya kami (Demokrat) 54, punya PKS 50 begitu," kata Jansen Sitindaon dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV, Senin (13/6/20220

"Sedangkan kebutuhan minimum 115, pokoknya siapa pun yang partainya kurang dari 115, nggak bisa tanpa teman, itu saja. Semua king maker itu, tidak ada yang lebih tinggi dari yang lain," tambah Jansen Sitindoan.

Baca juga: Politisi Demokrat Sebut Koalisi di Pilpres Suatu Keharusan Karena Syarat Ambang Batas Presiden

Merujuk pada Pasal 222 UU No 7 Tahun 2017, Jansen Sitindaon melihat bahwa sudah dua kali Pilpres, tapi hanya ada dua pasang yang bertarung.

Karena itu, ia berharap semoga ke depannya bisa ada lebih dari dua pasang calon yang bertarung di Pilpres 2024.

"Lebih dari dua lah kalau bisa, karena lebih banyak itu, lebih baik juga untuk mmasyarakat, lebih banyak juga untuk ide gagasan, kalau soal apakah polarisasi itu akan menjadi berkurang atau tidak ada, tapi bukan itu jawabannya," beber Jansen Sitindaon.

Baca juga: Politisi Demokrat, Andi Arief akan Dihadirkan KPK di Sidang Bupati Nonaktif PPU, Abdul Gafur Masud

Sementara menurut Immanuel Ebenezer, yang layak jadi penentu Capres 2024 adalah Presiden Jokowi.

Secara, ia merupakan relawan dari Jokowi pada Pilpres 2019 yang lalu.

"Pak Jokowi lah, karena saya pendukung Jokowi, "

"Bukan Bu Megawati?" tanya Rosiana Silalahi.

'"Bu Megawati sebagai Ketua Umum partai," jawab Immanuel Ebenezer.

Baca juga: TERUNGKAP Uang Suap Bupati Nonaktif PPU AGM Dikelola Bendahara Demokrat Balikpapan Nur Afifah

Sebagai tambahan, meskipun Pilpres masih lama, namun berbagai Parpol sudah mulai melakukan koaliasi antar sesama partai.

Sebut saja, Partai Golkar, PAN dan PPP yang sudah menentukan pilihan untuk menjadi koalisi yang disebut Koalisi Indonesia Bersatu.

Selain itu, petinggi Parpol juga mulai gencar melakukan pertemuan.