Indonesia Open 2022

Kenapa Victor Axelsen Sulit Dikalahkan? Profil Papa Vega yang Jadi Juara Indonesia Open 2022

Kenapa Victor Axelsen sulit dikalahkan? Simak profil Papa Vega yang jadi juara Indonesia Open 2022.

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen melawan wakil Indonesia, Shesar Hiren Rhustavito saat pertandingan babak kedua Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (16/1/2020). Shesar Hiren Rhustavito kalah 17-21, 14-21.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) 

TRIBUNKALTIM.CO - Kenapa Victor Axelsen sulit dikalahkan? Simak profil Papa Vega yang jadi juara Indonesia Open 2022.

Victor Axelsen atau kerap disapa Papa Vega (anaknya bernama Vega) oleh badminton lovers Indonesia berhasil mengawinkan gelar juara di Indonesia.

Setelah pekan sebelumnya juara di Indonesia Masters 2022, Axelsen kembali berhasil menjuarai Indonesia Open 2022, Minggu (19/6/2022).

Keberhasilan ini menambah rekor panjang kemenangan tunggal putra Denmark ini.

Viktor Axelsen menjadi momok bagi lawan-lawannya di sektor tunggal putra.

Baca juga: Gagal Total, Tim Indonesia Tanpa Gelar di Indonesia Open 2022, Ini Penjelasan PBSI

Baca juga: Update Indonesia Open 2022, Kata Pramudya soal Cedera Yeremia Rambutan, Wakil Malaysia tak Selebrasi

Begitu juga pada turnamen level Super 1000, Indonesia Open 2022. Tunggal putra asal Denmark itu sulit dikalahkan.

Kali terakhir Viktor Axelsen merasakan kalah (di luar walkover), yakni pada Maret 2022.

Axelsen kala itu kalah dari tunggal putra India, Lakhsya Sen, lewat drama rubber game, 13-21, 21-12, 22-20.

Setelah itu, dia selalu menang (selain walkover) dalam 20 pertandingan terakhir di kategori perorangan.

Hebatnya lagi, dia baru kecolongan dua gim sejak kekalahan dari Lakhsya Sen tersebut.

Artinya, dia 18 kali meraih kemenangan lewat dua gim langsung secara beruntun.

Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) dan Lee Zii Jia (Malaysia) adalah dua lawan Axelsen yang mampu mengajak pemain Denmark itu ke babak rubber game.

Kenapa Viktor Axelsen Sulit Dikalahkan?

Dilansir dari Kompas.com, Lee Zii Jia merupakan lawan tersulit bagi Viktor Axelsen dalam 20 laga terakhirnya. Lee Zii Jia mampu mengajak Axelsen ke rubber game, bahkan juga sampai meraih 21 poin.

"Hampir tak ada satu pun yang mampu mengalahkan dia," aku Lee Zii Jia usai bertanding dengan Axelsen.

"Pada laga ini, saya telah mengeluarkan semua yang saya miliki, fokus, dan saya pikir ini pertandingan terbaik."

Lee Zii Jia pun mengungkapkan mengapa Axelsen tak bisa dikalahkan.

"Secara mental, dia sangat kuat, dia fokus 100 persen selama di lapangan, itu kenapa banyak dari kami tak bisa mengalahkannya," ungkap tunggal putra Malaysia itu.

"Dia juga mengalahkan banyak lawan di bawah (poin) 10," ungkapnya.

Baca juga: Update Indonesia Open 2022, Kata Pramudya soal Cedera Yeremia Rambutan, Wakil Malaysia tak Selebrasi

Tanggapan Axelsen soal Lee Zii Jia

Menurut Axelsen, Lee Zii Jia adalah lawan tersulit yang dia hadapi sejauh ini.

Bertemu dengannya seakan menaiki wahana roller coaster, naik turun secara drastis dan terasa gila.

"Ini salah satu pertandingan tergila yang pernah saya alami," ungkap Axelsen.

"Dia lawan sulit, dia baru saja meraih gelar juara Kejuaraan Asia."

"Lee Zii Jia adalah lawan yang luar biasa dan saya senang bisa merasakan pengalaman ini. Begitu banyak rally gila yang terjadi," tandas dia.

Viktor Axelsen raih medali emas di Olimpiade Tokyo. Keputusan besar diambil Viktor Axelsen yang baru saja meraih medali emas di Olimpiade Tokyo. Viktor Axelsen meninggalkan Denmark dan pindah ke Dubai.
Viktor Axelsen raih medali emas di Olimpiade Tokyo. Keputusan besar diambil Viktor Axelsen yang baru saja meraih medali emas di Olimpiade Tokyo. Viktor Axelsen meninggalkan Denmark dan pindah ke Dubai. (AFP Photo/Alexander Nemenov)

Profil Axelsen

Seperti dilansir dari Kompas.com, tunggal putra nomor dua dunia, Viktor Axelsen, memastikan langkah ke final Olimpiade Tokyo 2020.

Keberhasilan itu didapat Viktor Axelsen setelah mengandaskan tunggal putra asal Guatemala, Kevin Cordon, pada laga semifinal.

Bertanding di Lapangan 1 Musashino Foresst Sport Plaza, Minggu (1/8/2021) pagi WIB, Axelsen menang dengan skor 21-18 dan 21-11.

Axelsen pun melaju ke partai puncak bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020.

Di partai final, Axelsen akan menghadapi pebulu tangkis asal China, Chen Long.

Dengan kemenangan tersebut, Axelsen dipastikan bakal mengamankan medali terlepas dari apapun hasilnya.

Kemenangan Axelsen itu pun melahirkan rekor baru di Olimpiade.

BWF dalam unggahan di akun Twitter-nya menulis bahwa Axelsen mencatatkan sejarah sebagai pebulu tangkis asal Eropa pertama yang meraih medali Olimpiade berturut-turut.

Sebelum ini, Viktor Axelsen sukses meraih medali perunggu pada Olimpiade Rio 2016.

Impian Viktor Axelsen untuk mengubah warna medali perunggu miliknya menjadi kilau medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020 kini di depan mata.

Pada akhir Juni 2021 lalu, Axelsen mengatakan bertekad untuk mengubah warna medalinya pada gelaran Olimpiade Tokyo.

"Saya ingin membuatnya menjadi warna yang lebih menarik. Itu mimpi saya. Itu tujuan saya. Saya memiliki tantangan cedera. Jadi, bagus untuk memiliki posisi yang kuat pada periode kualifikasi," ucap Axelsen dilansir dari laman BolaSport, pada 30 Juni 2021.

Dan mimpi itu akhirnya terwujud.

Baca juga: Hasil Perempat Final Indonesia Open 2022, Yere Cedera saat Match Point, PraYer Berjuang hingga Akhir

Biodata Viktor Axelsen

Nama lengkap: Viktor Axelsen

Tempat, tanggal lahir: Copenhagen, Denmark, 4 Januari 1994

Usia: 28 tahun

Kewarganegaraan: Denmark

Tinggi badan: 194 cm

Pegangan raket: Kanan

Nomor: Tunggal putra/MS

Ranking saat ini: MS 1 (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved