Berita Samarinda Terkini

Terbuai Mulut Manis Pemuda Tampan, Seorang Gadis di Samarinda Disekap dan Jadi Korban Budak Nafsu

Baru pertama kali mengenal cinta mengantarkan Lily (19), bukan nama sebenarnya, justru bertemu dengan pemuda yang tega merenggut kesucian dirinya.

Penulis: Rita Lavenia |
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi korban asusila. Seorang gadis di Samarinda jadi budak nafsu seorang pemuda yang dikenalnya lewat media sosial. 

Dalam keadaan tidak berdaya membuat Lily hanya bisa pasrah dan menangis saat Batitong mengambil segalanya dari dirinya.

Bahkan, semenjak saat itu, setiap hari bagaikan neraka bagi Lily, sebab Batitong terus menerus memintanya untuk memuaskan hasrat keinginan berhubungan layaknya suami istri.

"Saya berkali-kali mau minta tolong sama teman saya. Tapi selalu ketahuan. Kalau sudah gitu, pasti saya dipukul," bebernya.

Berhari-hari menjadi budak pemuas nafsu membuat Lily nyaris depresi. Terkuak juga bahwa Batitong hanyalah pemuda pengangguran yang tinggal di Samarinda.

"Untuk makan pakai uang yang ada di rekening saya. Karena saya dapat beasiswa prestasi," jelasnya.

Baca juga: Nyaris Setahun Jadi Korban Asusila Ayah Tirinya, Bocah SMP di Berau Akhirnya Mengadu ke Ibu Kandung

Uangpun habis. Untuk memenuhi kebutuhan makan, Batitong akhirnya menjual beberapa perhiasan yang dimiliki Lily.

Terus merasakan berbagai derita, akhirnya Rabu (15/6), Pukul 08.47 WITA Lily seakan mendapatkan jalan untuk menyelamatkan diri.

Di mana, kala itu Batitong sedang membasuh tubuh, namun lupa membawa handphone milik gadis sandraannya tersebut.

Tak membuang kesempatan, Lily langsung menghubungi seorang sahabatnya untuk meminta pertolongan.

Setelah berhasil mengirimkan lokasi tempatnya disekap, untuk menghindari kecurigaan Batitong, Lily memilih menonaktifkan telepon selular miliknya.

"Jam 4 sore akhirnya ada polisi datang. Saya akhirnya bisa bebas," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Saya berharap dia (Batitong) dihukum berat. Dan saat ini saya hanya ingin bisa kembali berkuliah," ucapnya.

Saat ini kasus tersebut tengah ditangani oleh pihak kepolisian dengan didampingi Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kalimantan Timur. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved