Berita Kutim Terkini

Harga Sapi Kurban Meroket Akibat Karantina, di Kutai Timur Capai Rp 3 Juta Per Ekor

Harga sapi kurban di Kabupaten Kutai Timur mengalami peningkatan drastis jelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah atau 2022 masehi ini

Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO
Andi Arham, salah satu penjual sapi di Jalan APT Pranoto, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur. TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO 

TRIBUNKALTIM.CO,SANGATTA- Harga sapi kurban di Kabupaten Kutai Timur mengalami peningkatan drastis jelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah atau 2022 masehi ini.

Andi Arham, pemilik UD Karya Sejahtera membenarkan adanya peningkatan harga yang sangat tinggi pada sapi-sapi yang ia jual hingga mencapai Rp 3 juta.

"Biasanya setiap tahun kenaikan harganya berkisar Rp 250 ribu sampai Rp 500 ribu. Tahun ini naiknya sampai Rp 3 juta," ujarnya pada TribunKaltim.Co, Minggu (26/6/2022).

Arham yang sudah berjualan sapi sejak tahun 2008 tersebut menyebut bahwa tahun ini sapi yang ia jual berada di rentang harga Rp 18 juta hingga Rp 25 juta.

Tidak hanya harganya yang meroket tajam, tetapi juga kuantitas (jumlah) sapi yang didatangkan turut mengalami penurunan.

Tahun 2022 lalu, Arham menjual 70 ekor sapi jelang hari raya kurban. Namun di tahun ini jumlah tersebut menurun dratis menjadi 23 ekor saja.

Baca juga: Sapi Kurban Milik Abduh di Balikpapan Dijual Hingga Rp 120 Juta Per Ekor

Baca juga: Jelang Idul Adha Stok Sapi Kurban di Kukar Berlebih hingga Capai 3.518 Ekor

Baca juga: Tidak Khawatir Kekurangan Pasokan, Kutai Kartanegara Justru Overload Sapi Kurban

"Tidak ada perkembangan dari tahun lalu, justru menyusut cuman 23 ekor yang kami jual di musim kurban tahun ini," ucapnya.

Varietas sapi yang dijual Arham juga terbatas menjadi tiga jenis saja yakni sapi bali berjumlah 21 ekor, sapi donggala 1 ekor, dan sapi limosin 1 ekor.

Dirinya membeberkan alasan meningkatnya harga sapi akibat regulasi pemerintah yang mengharuskan sapi-sapi impor menjalani karantina.

Kebutuhan pakan sapi selama menjalani masa karantina menyebabkan harga sapi melonjak tinggi dari penjualan sapi-sapi kurban di tahun sebelumnya.

Kendati demikian, Arham mengungkap ada hal lain yang membuatnya merasa sedih dengan adanya karantina hewan kurban.

"Selama di karantina itu, mereka (sapi) sampai 2500 ekor sekali karantina. Jadi sapi-sapi kita makannya tidak teratur," ujarnya.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Harga Sapi Kurban di Balikpapan Naik hingga 15 Persen Dibandingkan Tahun Lalu

Sekedar diketahui, kegiatan karantina hewan kurban diterapkan oleh pemerintah akibat adanya wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK yang belakangan ini merebak di beberapa daerah.

Karantina tersebut bertujuan untuk meminimalisir penularan PMK pada sapi-sapi yang aktifitas ekspor-impornya meningkat jelang Hari Raya Idul Adha. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved