Berita Balikpapan Terkini
Jelang Idul Adha, Harga Sapi Kurban di Balikpapan Naik hingga 15 Persen Dibandingkan Tahun Lalu
Harga sapi kurban di Balikpapan naik hingga 15 persen daripada tahun lalu. Jelang Idul Adha 2022, harga hewan ternak sapi di Kota Balikpapan, Kalimant
Penulis: Miftah Aulia Anggraini |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Harga sapi kurban di Balikpapan naik hingga 15 persen dibandingkan tahun lalu
Jelang Idul Adha 2022, harga hewan ternak sapi di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, dipastikan akan melambung tinggi.
Pasalnya, pasokan sapi terbatas akibat kebijakan karantina di Jawa Timur untuk menghindari penyebaran penyakit mulut dan kaki (PMK).
"Pasti akan kekurangan sapi dan harga pasti naik. Distributor sapi di Kaltim saat ini lebih memilih mempertahankan sapi yang ada di kandangnya," kata peternak sekaligus pemilik BK Farm, Abduh, Rabu (25/5/2022).
Harga sapi diperkirakan akan naik mulai Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per ekor dibanding harga menjelang Idul Adha tahun lalu. Kenaikan ini setara 5-15 persen.
Baca juga: Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Merebak, Jelang Idul Adha, Balikpapan Kekurangan 1.950 Sapi
Kenaikan harga ini juga turut menyeret beberapa jenis sapi premium, di antaranya seperti limousin, simental, dan black angel.
Abduh mengatakan selama ini kebutuhan sapi di Kota Balikpapan dan sekitarnya sebagian besar mengandalkan pasokan dari wilayah Jawa dan Sulawesi.
Kemampuan masyarakat Kota Balikpapan dan Kalimantan Timur pada umumnya juga hanya sanggup untuk membeli sapi-sapi lokal dengan harga berkisar Rp 17,5 juta sampai 35 juta.
"Alhamdulillah udah banyak mulai laku, sudah ada 37 ekor sampai sekarang. Biasanya dulu bisa menjual 150 ekor sapi, sekarang masih nunggu pengiriman di kloter kedua," ujarnya.
Saat ini, pemerintah juga akan menerapkan aturan wajib karantina bagi hewan ternak yang tiba di Balikpapan selama empat belas hari atau dua pekan.
Mengingat itu, ia pun tak menampik bahwa harga sapi akan naik lantaran peternak harus mengeluarkan biaya tambahan untuk melakukan karantina.
Baca juga: Daging Sapi Terkena Penyakit Mulut dan Kuku Masih Bisa Dikonsumsi, Ini Penjelasan DPKH Kaltim
Pemberlakuan karantina selama dua pekan menyembabkan penjual hewan kurban perlu menyiapkan pakan ekstra.
"Kalau tidak dinaikkan kita tidak jadi untung, tapi tidak besar juga naiknya karena ada tambahan operasional karantina saja. Kita jaga pelanggan, jadi jangan terlalu drastis," ucapnya.
Dampak PMK, Balikpapan Kekurangan Pasokan Sapi Jelang Idul Adha
Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) dikhawatirkan mengganggu kestabilan pasokan ternak sapi terlebih menjelang Hari Raya Idul Adha.