Berita Kukar Terkini

Lapas Tenggarong Perkenalkan Prodeo Band, Group Musik yang Beranggotakan Narapidana

Lapas Kelas II A Tenggarong makin menunjukkan eksistensinya dalam bidang program seni, Hal ini terbukti dengan sering tampilnya band yang diisi WBP.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Aris
HO/Lapas Kelas IIA Tenggarong
Penampilan band Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas II A Tenggarong disebuah event yang diselenggarakan di Kota Tenggarong. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Tak hanya mengandalkan program pembinaan kemandirian di bidang meubel, Lapas Kelas II A Tenggarong makin menunjukkan eksistensinya dalam bidang program seni.

Hal ini terbukti dengan sering tampilnya band Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas II A Tenggarong dibeberapa event yang diselenggarakan di Kota Tenggarong.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kutai Kartanegara, Selasa (28/6/2022), Tenggarong Alami Hujan Ringan Siang Hari

Terakhir saat mengisi pada pegelaran Expo yang diadakan oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kutai Kartanegara beberapa waktu lalu.

Kepala Lapas Kelas II A Tenggarong, Agus Dwirijanto mengatakan, group musik yang diberi nama Prodeo Band ini merupakan salah satu bentuk program pembinaan kepribadian yang diselenggarakan di dalam lapas.

"Ini wujud komitmen kami dalam rangka mensukseskan tujuan Pemasyarakatan dan program back to basics Pemasyarakatan," ujarnya, Selasa (28/6/2022).

Baca juga: Hari Pertama PPDB di Kukar, Ratusan Siswa Serbu SMPN 3 Tenggarong

Menurutnya, tujuan pemasyarakatan memiliki arti pulihnya hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan warga binaan saat nanti kembali ke masyarakat.

Disinggung soal proses perijinan bagi WBP yang akan tampil di luar lapas, Agus Dwirijanto menjelaskan, prosesnya melalui mekanisme sidang tim pengamat pemasyarakatan.

"Tim yang ada di dalam sidang TPP itu yang akan membahas atau memberikan pertimbangan kepada kalapas, layak atau tidaknya WBP tersebut mengisi acara di luar lapas," imbuhnya.

Baca juga: Prodeo Art Gallery Lapas Tenggarong Asah Kreativitas Napi Berseni dan Bermusik, Ubah Stigma Negatif

Tak kalah membanggakan, pada pegelaran expo yang digelar KNPI, juga menayangkan film pendek karya petugas Lapas Kelas II A Tenggarong yang berjudul Bescov.

Dalam proses pembuatannya, Lapas Kelas II A Tenggarong bekerjasama dengan salah satu sanggar teater yang ada di Kutai Kartanegara.

Hal lain yang menarik dari proses pembuatan film ini adalah melibatkan langsung beberapa warga binaan sebagai pemeran pendukung.

Baca juga: Jadwal dan Lokasi Vaksin Booster di Kutai Kartanegara Hari Ini, Selasa 28 Juni 2022

"Film ini terinspirasi dari program asimilasi bagi WBP dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Covid-19," kata Zairin Zain sutradara dari film bescov.

Tujuannya ingin memberikan edukasi kepada masyarakat tentang program asimilasi, serta menunjukkan kepada masyarakat bahwa warga binaan juga bisa berkarya.

"Stigma negatif ini yang ingin kami hilangkan dan inilah salah satu yang mendasari dibuat nya film ini," terangnya.

Baca juga: Lomba Teknologi Tepat Guna di Kutai Kartanegara, Kabupaten/Kota Dorong Peningkatan Kemandirian Desa

Zairin menambahkan, dengan melihat antusiasme masyarakat terhadap program pembinaan WBP khususnya dalam bidang seni.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved