Berita Kukar Terkini
Prodeo Art Gallery Lapas Tenggarong Asah Kreativitas Napi Berseni dan Bermusik, Ubah Stigma Negatif
Sejak dibentuk awal 2021, Prodeo Art Gallery Lapas Tenggarong perlahan namun pasti mulai menunjukkan eksistensi. Prodeo Art Gallery ini terdiri dari
Penulis: Aris Joni | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Sejak dibentuk awal 2021, Prodeo Art Gallery Lapas Tenggarong perlahan namun pasti mulai menunjukkan eksistensi. Prodeo Art Gallery ini terdiri dari 2 jenis kegiatan yakni seni musik dan seni tari.
Rifanda Huda Koordinator dari Prodeo Art Gallery mengungkapkan bahwa dasar dari pembentukan tim seni ini berawal dari ingin melestarikan seni budaya lokal melalui musik dan tarian.
"Melestarikan seni dan nilai budaya tidak hanya kewajiban bagi masyarakat luar tapi seorang narapidana pun mempunyai kesempatan yang sama," ungkapnya. Kamis (2/6/2022).
Saat ini kata Rifanda, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang ikut dalam program Prodeo Art Gallery ini berjumlah sembilan orang yang terbagi empat orang untuk seni tari dan lima orang untuk seni musik.
Untuk pembelajaran dilakukan selama tiga kali dalam seminggu yang dilaksanakan di aula lapas dan menggandeng instruktur yang sangat berkompeten seperti Tri Suhendra salah satu musisi terkenal di Kutai Kartanegara yang dikenal dengan Een Kids dan Tanda Zunardy dari Yayasan Gubang
Baca juga: Hasilkan Meja Hingga Kursi, Lapas Tenggarong Ingin Bengkel Kerja Lapas Go Publik
Baca juga: Lapas Tenggarong Kukar Kembali Lakukan Razia Gabungan ke Kamar Hunian Napi
Baca juga: Hari Raya Waisak 2022, Napi Lapas Tenggarong Peroleh Remisi 15 Hari
Rifanda Huda menambahkan, Prodeo Art Gallery sudah lima kali mentas, sebanyak dua kali sebagai band tamu di Terrace Cafe Tenggarong, dua kali sebagai band tamu pada pegelaran Kukar Expo dan untuk seni tari juga turut tampil pada penutupan Kukar Expo beberapa waktu lalu.
"Bagi kami ini adalah sebuah capaian yang sangat luar biasa dan menunjukkan bahwa seorang narapidana juga bisa berkarya di bidang seni," imbuhnya.
Prodeo Art Gallery akan terus mengembangkan potensi dengan melibatkan lebih banyak WBP sebagai bagian dari rencana kaderisasi dan juga ingin berkolaborasi dengan pemain band lainnya untuk membuat single.
"Nantinya kami akan coba berkolaborasi dengan petugas lapas tenggarong yang kebetulan juga berkiprah di seni musik semisal Bang Dani, Bang Octa dan Bang Decky," jelas Rifanda Huda.
Disinggung tentang WBP bisa manggung di luar lapas, Kepala Lapas Klas IIA Tenggarong, Agus Dwirijanto menjelaskan bahwa setiap WBP yang akan tampil wajib melalui mekanisme sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan yang nanti hasil dari sidang tersebut memberikan pertimbangan dan rekomendasi kepada Kalapas layak atau tidak WBP tersebut tampil diluar lapas.
Baca juga: 815 Warga Binaan Lapas Tenggarong dapat Remisi Idul Fitri, Agus Dwirijanto: Sesuai yang Diajukan
"Selama ini proses pengeluaran narapidana untuk mentas di luar, setelah ada surat permohonan dari pihak luar yang hendak mengundang tim seni kami," ujarnya
Agus juga menambahkan, pihaknya pun tidak menutup kemungkinan untuk turut serta pada event lomba lainnya dan tentunya tetap memperhatikan pertimbangan keamanan serta hasil asesement resiko dan hasil sidang TPP.
"Hal ini juga sebagai penegasan bahwa penegasan bahwa pengeluaran WBP wajib melalui prosedur yang telah ada," tambahnya.
Berkiprah di Prodeo Art Gallery juga memberikan pengalaman berharga bagi Hedy seorang narapidana yang juga berperan sebagai vokalis pada tim band Lapas Tenggarong.
"Saya tidak menyangka bisa ikut bagian dari program ini dan memberikan pengalaman berharga bagi saya," pungkasnya.(*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel