News

Cina Tingkatkan Pengawasan di Lepas Pantai Taiwan, Benarkah Hal Itu Merupakan Sinyal untuk AS?

Karena meningkatkan pengawasan di lepas pantai Taiwan, benarkah hal itu digunakan Cina untuk memberi pesan pada Amerika Serikat?

voanews
Pesawat militer Cina. Pesawat militer ini digunakan oleh Cina untuk mengawasi lepas Pantai Taiwan dan benarkah pengawasan ini merupakan bentuk sinyal untuk Amerika Serikat. 

TRIBUNKALTIM.CO - Cina semakin meningkatkan pengawasannya di lepas Pantai Taiwan.

Dengan mengerahkan jumlah pasukan penerbangan militernya.

Benarkah hal itu merupakan sinyal untuk Amerika Serikat?

Dilansir dari voanews, Cina telah meningkatkan jumlah penerbangan militer ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan di laut.

Baca juga: China & Taiwan Diambang Perang, Dampaknya Bisa Lebih Parah Dibanding Rusia vs Ukraina

Analis percaya langkah itu dirancang untuk mengirim pesan ke AS daripada mengancam pulau itu sendiri.

Sejak pertengahan 2020, Angkatan Udara-Tentara Pembebasan Rakyat telah menerbangkan sejumlah kecil pesawat tempur dan pengebom di atas sebagian zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan hampir setiap hari.

Namun Kementerian Pertahanan Nasional pulau itu mengatakan Cina telah menerbangkan 29 penerbangan pada Selasa dan 22 pada Kamis.

Peta yang dirilis oleh kementerian menunjukkan bahwa pada hari Selasa dan Kamis setidaknya satu pesawat melengkung di sekitar pantai selatan Taiwan, meskipun jauh di lepas pantai, sebelum berlipat ganda kembali.

Baca juga: WASPADA China Ancam Kobarkan Perang di Asia, Taiwan Ingin Deklarasi Kemerdekaan Dibantu Amerika

Semua pesawat melewati sudut zona pertahanan udara Taiwan di laut barat kota pelabuhan Kaohsiung.

Cina telah mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sejak perang saudara Cina tahun 1940-an, ketika Nasionalis Chiang Kai-shek kalah dari Komunis Mao Zedong dan berbasis di Taipei. 

Beijing mengatakan akan menggunakan kekuatan, jika diperlukan, untuk menyatukan kedua belah pihak.

"Narasi dominan di Cina adalah bahwa AS semakin mempromosikan kemerdekaan Taiwan sebagai cara untuk menahan China," kata Denny Roy, rekan senior di lembaga pemikir East-West Center di Hawaii dikutip dari voanews, Selasa (28/6/2022).

Denny Roy juga menambahkan pernyataannya.

"Orang-orang Cina sekarang sedang mencari bukti yang akan mengkonfirmasi hal ini. Kurangnya pendekatan baru yang kreatif, Beijing telah menggandakan apa yang telah menjadi bentuk standar dari sinyal militer yang bermusuhan,"

Pada 13 Juni, kementerian luar negeri Cina mengatakan Beijing memiliki kedaulatan atas Selat Taiwan, menarik bantahan dari Amerika Serikat empat hari kemudian.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved