Berita Nasional Terkini
Karni Ilyas Club: Jubir Menteri BUMN Sebut Informasi Aplikasi MyPertamina di Masyarakat Kurang Jelas
Arya Sinulingga mengaku bahwa Pertamina kurang jelas dalam menyampaikan aplikasi MyPertamina sebagai syarat daftar BBM subsidi pertalite dan solar
TRIBUNKALTIM.CO - Juru Bicara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengaku bahwa Pertamina kurang jelas dalam menyampaikan aplikasi MyPertamina sebagai syarat daftar untuk BBM subsidi pertalite dan solar.
Karena itu menurutnya, informasi tersebut kemudian menjadi simpang siur bagi masyarakat.
Seperti yang diketahui, aturan baru cara pembelian BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar belakangan ramai menjadi perbincangan karena disebut-sebut harus menggunakan aplikasi yaitu, MyPertamina.
"Jadi sebenarnya ini adalah keributan hanya masalah, tadi kalau katanya soal komunikasi publik saya sepakat. Ini Pertamina kurang clear, ada kurang clearnya lah," kata Arya Sinulingga dikutip dari kanal YouTube Karni Ilyas Club, Kamis (30/6/2022).
"Nggak begitu clear menyampaikan, sehingga simpang siur dan sebagainya. Makanya kita terangkan nih sekarang supaya clear," tambah Arya Sinulingga.
Baca juga: Debat Soal Subsidi BBM Pertalite di Karni Ilyas Club, Achmad Nur Hidayat: Buat Masyarakat Ribet
Sehingga pada kesempatan itu, saat berbincang dengan Karni Ilyas, Arya Sinulingga menyayangkan bahwa hanya aplikasi MyPertamina yang terekspos terkait cara pendaftaran pembelian BBM bersubsidi itu.
"Ada tiga cara pendaftarannya, nah sayangnya yang terangkat cuma satu, pertama MyPertamina aplikasinya, yang kedua itu bisa lewat website, yang ketiga bisa manual datang ke SPBU," ungkap Arya Sinulingga.
"Mereka daftar, seminggu kemudian kalau dia memang berhak maka keluarlah barcode namanya bang. Jadi MyPertamina keluar barcodenya di aplikasi dia, yang lewat email website keluar barcodenya, yang manual akan diberikan (barcode)," tambah Arya Sinulingga.
Baca juga: Di Hadapan Karni Ilyas, Arya Sinulingga Klarifikasi Soal Beli Pertalite Wajib Pakai MyPertamina
Arya Sinulingga juga mengaku bahwa ketika masyarakat yang berhak mendapatkan BBM subsidi tersebut, pembeliaanya bisa dilakukan secara tunai.
Karena itu, ia menegaskan kalau hanya metode pendaftaran saja yang ada aturannya.
"Ketika beli bang, itu bisa peke cash biasa, jadi ini hanya metode pendaftaran. jadi, bukan MyPertamina wajib, cuma yang terangkat ke atas adalah MyPertaminanya, padahal bisa manual, bahkan bisa datang ke SPBU terdekat," ucap Arya Sinulingga.
Baca juga: Saat Ngobrol dengan Karni Ilyas, M Qodari Sebut Kemungkinan Masih Ada Reshuffle Kabinet Selanjutnya
Disampaikan bahwa tahap percobaan aturan ini akan dimulai pada tanggal 1 Juli di lima provinsi yaitu, Sumatera Barat, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara dan Yogyakarta.
"Jadi trial dulu, selama dua minggu kita liat perkembangannya di mana ada problem, di mana ini. Dan selama itu bang, mereka bebas beli. Jadi, ini hanya metode pendaftaran bang, bukan bayarnya harus pake itu, nggak," ujar Arya Sinulingga.
"Jadi, ini yang selama ini salah. Jadi, informasinya ke mana-mana, yang terangkat harus pake di mana handphone, orang kan dilarang pake HP di SPBU di mana, nggak perlu bang. Ditempelnya itu barcode di kendaraannya, di sana di scan," tambah Arya Sinulingga.
Simak video selengkanya:
(TribunKaltim.co/Justina)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.