Berita Internasional Terkini

Rusia Bersiap Mulai Perang dengan Inggris, Boris Johnson Sebut Tidak Akan Terjadi

Ketika Rusia menyatakan siap melakukan serangan ke Inggris, namun Perdana Menteri Inggris menyebutkan hal yang berbeda.

Eliot BLONDET / POOL / AFP
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di sesi pleno kedua KTT NATO di Pusat Kongres Ifema di Madrid, pada 29 Juni 2022. Selain itu, Boris Johnson juga menyatakan perang antara Rusia dengan Inggris tidak akan terjadi. 

TRIBUNKALTIM.CO - Hubungan Inggris dengan Rusia memang tengah panas akibat saling serang dengan pernyataan mengenai perang di Ukraina.

Pihak Rusia sendiri telah menyatakan akan menjadikan Inggris sebagai sasaran pertama jika Perang Dunia III terjadi.

Hal berbeda diungkapkan Pemerintah Inggris, yang menganggap perseteruan pihaknya dengan Rusia tidak akan sampai ke tahap perang terbuka seperti di Ukraina.

Hal tersebut diungkapkan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.

Boris Johnson menyatakan, hubungan Rusia-Inggris tidak mungkin mencapai titik permusuhan langsung.

Akan tetapi Inggris tetap perlu menanggapi dugaan ancaman yang berasal dari Rusia.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan hal itu dalam sebuah wawancara dengan wartawan Inggris, yang disiarkan oleh saluran TV Sky News pada hari Selasa (27/6/2022).

“Saya tidak berpikir itu akan terjadi dan jelas kami bekerja sangat keras untuk memastikan bahwa kami membatasi ini ke Ukraina,” kata Johnson ketika ditanya apakah kerajaan sedang mempersiapkan perang dengan Rusia.

Baca juga: Update Presiden Jokowi di Ukraina & Rusia, Tawarkan Diri Bawa Pesan Zelensky untuk Vladimir Putin

Baca juga: Presiden Jokowi Akhirnya Bertemu Empat Mata dengan Presiden Ukraina

Pada saat yang sama, katanya, Inggris harus meningkatkan pengeluaran pertahanan ketika ancaman berubah.

Sebelumnya, Rusia disebut akan melakukan serangan kepada Inggris lantaran memberikan sejumlah bantuan militer ke Ukraina.

Pihak Rusia menyebut, jika bantuan tersebut hanya memperburuk situasi.

Diketahui, Inggris dan NATO ikut serta membantu Ukraina dalam melawan serangan tentara Rusia.

Bahkan, mereka telah memberikan bantuan militer penting kepada pasukan Ukraina.

Baru-baru ini, Inggris juga menjanjikan pasokan senjata tambahan dan lebih mematikan ke Ukraina.

Baca juga: 3 Makna Mengapa Iriana Ikut Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia yang Sedang Perang

Menanggapi hal itu, Duta Besar Rusia untuk Inggris, Andrey Kevin mengatakan, pihaknya akan memberi ancaman kepada Inggris.

Jika nantinya artileri jarak jauh Inggris dan senjata anti-kapal diberikan ke Kyiv, Rusia menyebut itu akan menjadi target sah bagi tentara Kremlin.

“Semua pasokan senjata tidak stabil, terutama yang disebutkan oleh (Menteri Pertahanan Inggris Ben) Wallace,” katanya, Sabtu (2/3/2022).

Kevin menyebut, Inggris dan NATO hanya memperburuk situasi dan membuat kemarahan semakin memuncak.

"Mereka memperburuk situasi, membuatnya semakin berdarah. Rupanya, itu adalah senjata baru dengan presisi tinggi," ujarnya.

"Secara alami, angkatan bersenjata kami akan melihat mereka sebagai target yang sah jika pasokan itu melewati perbatasan Ukraina." tambahnya.

Baca juga: Media Rusia Bocorkan Topik Pembicaraan Jokowi dan Vladimir Putin, Juga Bahas Ukraina

Tak hanya itu, Rusia juga mengancam untuk menyerang pasokan Inggris seperti pada saat sistem rudal portabel paling canggih Inggris.

Dikatakan Kevin, tindakan pemerintah Inggris dalam menanggapi peristiwa di Ukraina diarahkan pada eskalasi lebih lanjut.

“Persepsi (Pemerintah Inggris) tampaknya mirip dengan gambar yang terlihat dari tempat penampungan Zelensky." ujar Kevin.

Sementara pada (24/3) Inggris mengumumkan keputusan untuk mengirim 6.000 rudal anti-tank dan high-explosive ke Ukraina.

Ini membawa jumlah total bantuan mematikan defensif yang dikirimkan ke lebih dari 10.000 rudal pada hari itu.

Langkah ini pun dianggap berlebihan hingga bisa menimbulkan perang dengan skala yang lebih besar bahkan bisa memicu perang dunia ketiga.

Baca juga: Aksi Jokowi dengan Para Pemimpin Dunia Sebelum Bertemu Presiden Ukraina Zelensky

Namun, ini bukan pertama kalinya Rusia mengancam serangan bersenjata atas pasokan.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov sebelumnya telah memperingatkan bahwa Rusia akan menyerang jalur pasokan senjata dari negara-negara barat.

Kemungkinan Perang Dunia III

Rusia menyinggung soal kemungkinan terjadinya Perang Dunia III yang menarik keterlibatan NATO.

Di mana, pada Senin (27/6/2022), Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev, mengatakan setiap pelanggaran di semenanjung Crimea oleh negara anggota NATO dapat dianggap sebagai deklarasi perang terhadap Rusia yang dapat mengarah pada Perang Dunia III.

"Bagi kami, Crimea adalah bagian dari Rusia dan itu berarti selamanya. Setiap upaya untuk melanggar batas Crimea adalah deklarasi perang terhadap negara kami," kata dia kepada situs berita Argumenty i Fakty.

Baca juga: Menolak Perintah Moskow, Seorang Kepala Daerah di Ukraina Diduga Hilang Diculik Pasukan Rusia 

Mantan Presiden Rusia bahkan dengan tegas memperingatkan Perang Dunia III apabila anggota NATO sampai melanggar batas Crimea.

"Dan, jika ini (melangar batas Crime) dilakukan oleh negara anggota NATO, ini berarti konflik dengan seluruh aliansi Atlantik Utara, Perang Dunia Ketiga. Sebuah bencana total," ungkap Medvedev, dikutip dari Reuters.

Dia juga mengatakan bahwa jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO, Rusia akan memperkuat perbatasannya.

Rusia, kata dia, akan siap untuk langkah-langkah pembalasan dan itu dapat mencakup prospek memasang rudal hipersonik Iskander di ambang pintu kedua negara tersebut. (*)

Berita Internasional Terkini

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Benarkah Inggris Sedang Siapkan Perang Langsung Dengan Rusia? Ini Jawaban PM Boris Johnson

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved