Ricuh di Taman Cerdas
Fakta-Fakta Tragedi Berdarah di Taman Cerdas Samarinda, Keduanya Terluka, Satu yang Parah
Suasana kondusif di Jalan Ruhui Rahayu Kelurahan Gunung Kelua Kecamatan Samarinda Ulu mendadak mencekam, Senin (4/7/2022).
TRIBUNKALRIM.CO, SAMARINDA - Suasana kondusif di Jalan Ruhui Rahayu Kelurahan Gunung Kelua Kecamatan Samarinda Ulu mendadak mencekam, Senin (4/7/2022).
Suasanya panik ini tercipta saat sekelompok orang mendadak terlibat pertikaian yang membuat puluhan orang di sekitar berlarian untuk menyelamatkan diri.
Pasalnya tidak hanya kontak fisik, beberapa pria yang terlibat pertikaian ini membawa senjata tajam jenis badik dan parang.
Baca juga: Polisi Sebut Motif Tragedi Berdarah di Taman Cerdas Samarinda Karena Dendam Lama
Dari informasi yang dihimpun Tribunkaltim.co, ada dua korban yang terkena sabetan benda tajam dan mengalami luka cukup serius.
Korban luka tersebut langsung dievakuasi ke RSUD AW Syahranie, sementara di lokasi kejadian hanya menyisahkan cairan darah yang tercecer di beberapa titik lokasi tersebut.
Tidak lama berselang terlihat dua orang pria masing-masing berpakaian hijau stabilo dan berjaket hitam terlihat digiring ke mobil pertugas dari Polsek Samarinda Ulu.
"Saya lagi melayani pembeli. Tiba-tiba ada ribut-ribut. Pas saya ke jalan, ada orang bawa parang panjang. Kami langsung lari selamatkan diri ke taman cerdas," terang Lilis (48) salah seorang pelaku usaha setempat.
Baca juga: Tragedi Berdarah di Taman Cerdas Samarinda Diduga Karena Dendam Lama
Motifnya Dendam Lama
Dugaan awal yang menjadi pemicu tragedi berdarah di Taman Cerdas yakni dendam lama.
Dimana, kedua orang yang bertikai diketahui bernama Amrullah dan Asrani.
Menurut keterangan Leleng (23), anak dari salah seorang terduga pelaku yang diamankan oleh petugas kepolisian, bahwa Amrullah alias Ullah memang pernah berseteru dengan sang ayah.
"Ullah pernah dihukum bui. Mungkin pas tau dia bebas, emosi bapak memuncak kembali," singkat Leleng.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kapolsek Samarinda Ulu AKP Zainal Arifin melalui Kanit Reskrim Iptu Fahrudi kepada Tribunkaltim.co, saat ditemui di rumah sakit.
Baca juga: Heboh, ABK Kapal Temukan Potongan Tangan Saat Sedang Bongkar Muat di Pelabuhan Samarinda
Iptu Fahrudi menerangkan bahwa motif pertikaian itu adalah dendam lama.
Ia menegaskan, bahwa yang berseteru adalah Amrullah dan Asrani yang merupakan rekan perkumpulan.
"Jadi Amrullah ini ada dendam sama Asrani karena permasalahan lama. Tetapi masih kami dalami lagi," jelas Iptu Fahrudi.
Diketahui sebelumnya ada dua pria yang diamankan oleh pihak kepolisian.
Dijelaskannya sejauh ini dua orang tersebut masih berstatus terperiksa karena saat di lokasi kejadian, diketahui keduanya hendak menolong Asrani yang terluka parah.
Baca juga: Danrem 091/ASN Besuk Gurunya yang Sakit dan Membawanya ke RS Tentara Samarinda
"Kami masih mendalami kasus ini. Perkembangannya akan kita sampaikan lagi," terangnya.
Sementara itu, seorang saksi, sebut saja Hiden (bukan nama sebenarnya), mengaku melihat secara langsung kejadian tersebut.
Saat itu Ia melihat seorang pria mengenakan jaket cokelat keluar dari salah satu warung di dekat Taman Cerdas.
Tangan kanan pria tersebut terlihat menggenggam sebuah benda tajam jenis parang sambil berlari ke arah lapangan tenis.
Tidak lama berselang sejumlah orang juga terlihat datang berlari juga dengan membawa sajam di tangan.
"Enggak lama orang-orang teriak ada yang terluka parah di tangga (menuju lapangan tenis)," beber Hiden.
Kedua yang bertikai alami luka, satu Terluka parah.
Baca juga: Perintis MLG Samarinda Rencana Siapkan Destinasi Wisata Baru di Kutai Kartanegara
Saat ini diketahui Ullah dan Asrani masih menjalani perawatan intensif di RSUD AW Syahranie Samarinda.
Ullah mengalami beberapa luka ringan, sedangkan Asrani diketahui kritis dan memerlukan transfusi darah.
Nampak juga sejumlah personil kepolisian terlihat berjaga-jaga di lingkungan rumah sakit.
Kapolsek Samarinda Ulu AKP Zainal Arifin melalui Kanit Reskrim Iptu Fahrudi mengngkapkan, akibat peristiwa ini Amrullah mendapatkan luka tusuk pada bagian dada, perut kiri dan telapak tangan.
"Tapi tidak parah. Yang parah si Asrani luka cukup dalam di bagian paha dan perut sebelah kiri," sebutnya.
"Kami masih memeriksa sejumlah saksi. Yang jelas motifnya karena dendam," pungkasnya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.