Berita Bontang Terkini
Kiprah AKBP Hamam Wahyudi di Bontang, Distribusi Vaksin Covid-19 hingga Tangani Banjir
Publik Bontang mungkin sudah mulai banyak mengenal sosok AKBP Hamam Wahyudi, setelah nyaris setahun menjabat sebagai Kapolres
Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Publik Bontang mungkin sudah mulai banyak mengenal sosok AKBP Hamam Wahyudi, setelah nyaris setahun menjabat sebagai Kapolres.
Sejak menjabat sebagai Kapolres Bontang Agustus 2021 lalu, pria berdarah Jawa Timur ini aktif mendekatkan diri ke masyarakat.
Sosoknya yang tenang dan santun banyak menuai pujian dari masyarakat.
Namun siapa sangka, jabatan Kapolres Bontang yang diemban 11 bulan ini akan berakhir dalam waktu dekat ini.
Baca juga: Usut Tambang Ilegal di Desa Santan Ulu, Polres Bontang Amankan 7 Pekerja dan 2 Alat Berat
Baca juga: Gelapkan Bahan Baku Minyak Goreng, Dua Sopir Truk Angkutan CPO Diciduk Polres Bontang
Baca juga: Amankan Ibadah Kenaikan Isa Almasih, Polres Bontang Sebar 147 Personel di 46 Gereja
AKBP Hamam kembali menerima promosi jabatan ke Mabes Polri pekan ini.
Namun sebelum meninggalkan Bontang, pria berpostur tegap ini menyempatkan waktu untuk banyak bercerti tentang pengalaman dan kesanya selama menjabat di Bontang.
Awal pertama resmi menjabat, Hamam langsung melakukan perbaikan internal Polres Bontang.
Bahkan dirinya juga membekali pesan terhadap para personil Polres untuk membiasakan hal yang benar. Bukan membenarkan hal biasa.
Kemudian membantu pemerintah untuk memastikan distribusi vaksin bagi masyarakat di Bontang.
Sejatinya pekerjaan ini cukup dianggap muda, pasalnya pengalaman menangani covid-19 sudah perna dilakukan semasa menjabat Kapolres Pandeglang.
Karena masa sulit menangani covid itu saat saya bertuga di Pandeglang. Kalau pas di Bontang sudah enak soalnya sudah ada vaksin Covid-19.
"Dan ternyata kita juga berhasil meningkatkan tren vaksinasi,” Terang pria berpostur tubuh tegap ini.
Selain penanganan Covid-19, tugas pokok personil kepolisian juga harus memastikan keamanan dan ketertiban diwilayah hukum tempat bertugas.
Kata Hamam, perpaduan banyak kultur menciptakan harmonisasi. Sehingga masyarakat di Bontang menjunjung tinggi nilai toleransi.
Kondisi itu pun membentuk situasi yang minim terhadap kriminalisasi.
“Minim kriminalisasinya di Bontang. Tidak konflik kesukuan atau ras. Berbeda kasus kebanyakan daerah lainnya,” terang Hamam.
Bontang di mata Hamam merupakan daerah kecil yang didominasi wilayah pesisir. Kekayaan terhadap maritim ini disebut memiliki banyak potensi.
Misalnya mengenai jasa ke pelabuhanan. Potensi itu jika dimanfaatkan, tentu bisa mendorong roda perekonomian dan banyak membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat.
Letak strategis wilayah Bontang juga merupakan daerah penghubung antar beberapa wilayah besar seperi Kutai Timur, Samarinda, dan Kutai Kartanegara.
Gagasan ini juga sudah menjadi bahan obrolan Wali Kota Bontang. Pasalnya Hamam yang juga kini bersahabat dengan Basri Rase itu tak henti-hentinya memberikan saran untuk membatu pembangunan Kota Bontang.
“Sudah banyak daerah yang saya datangi bertugas. Banyak teman pengalaman. Sekarang saya di Bontang, nanti saya pindah, tapi walaupun saya sudah tidak di sini, sebagai sahabat saya pasti tetap akan selalu memberikan masukan ke pak wali mengenai kemajuan Bontang,” bebernya.
Bukan hanya di bidang jasa, di masa kepemimpinan Hamam, Polres Bontanh juga aktif membantu pembangunan infrastruk untuk penanganan banjir.
Seperti proyek perbaikan dan rehabilitasi drainase jalan kota di Jalan Perikesit juga melibatkan Polres Bontang.
Hal itu kata Hamam, sama seperti program TMMD yang digagas personil TNI.
“Kalau TMMD kemarin kan membangun turap, kalau kita perbaikan drainase jalan kota,” terang Hamam.
Bahkan tidak sampai disitu, Polres Bontang juga memperhatikan nasib pendidikan di wilayah maritim. Khususnya masyarakat pulau yang berasa di daerah terisolir. Seperti Tihi-tihi, Selangan, Malahing dan Gusung.
Pria berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi ini juga mendorong pemerintah agar memberikan fasilitas asrama bagi pelajar khsus masyarakat yang berada di beberapa wilayah itu.
“Karena kasian harus bolak balik ke darat. Belum lagi beresiko karena harus naik kapal. Makanya sebelumnya kami sumbangkan kapal buat mereka,” ujar Hamam.
Banyak pengalaman yang didapat di Bontang tentunya akan menjadi pelajaran yang berarti.
“Ini lah konsekuensi polisi, harus pindah-pindah kota. Tapi ini akan menjadi pengalaman dan pelajaran bagi saya. Mungkin juga saya bisa terapkan pengalaman di Bontang ini untuk di kota lain,” bebernya.
Karir Hamam di Kepolisian
Pria kelahiran Sorong, Papua Barat pada 1979 lalu memiliki pengalaman epik di dunia kepolisian.
Lahir dan besar dalam didikan ayah yang juga sebagai polisi ternyata mendorong minat Hamam untuk mengikuti jejak sang ayah.
Lulus SMA Negeri 1 Pati tahun 1998 lalu, Hamam pun langsung mencoba mengikuti seleksi Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI)
Namun saat itu nasib tak berpihak kepada Hamam. Dirinya dinyatakan tidak lolos seleksi.
Baca juga: Antrean Truk di Jalan Sekitaran SPBU Tidak Bisa Ditindak, Ini Alasan Polres Bontang
Diusianya yang 19 tahun saat itu, Hamam memutuskan untuk memilih melanjutkan berkuliah di di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Surabaya mengambil jurusan Ekonomi.
Di tahun berikutnya, Hamam kembali mencoba peruntukan dengan mengikuti kembali seleksi AKABRI di Magelang pada tahun 1999.
Seleksi kali itu Hamam akhirnya dinyatakan lolos dan memutukan berhenti melanjutkan kuliah di Semester 3.
Setelah lolos seleksi dan mendapat Matra Kepolisian, Hamam kemudian melanjutkan sekolah di Akademi Kepolisian (Akpol) di Semarang.
Setelah dinyatakan lulus pada tahun 2022 dan mendapat pangkat Insfektur Dua, Hamam kemudian ditempatkan bertugas di Polda Riau dengan jabatan Sentral Pelayanan Kepolisian.
Di medio 2004, pria yang bersaudara 4 ini kembali melanjutkan pendidikan kejuruan Reserse.
Setelah lulus dengan pangkat Inspektur Satu (IPTU), Hamam kemudian mendapat promosi jabatan menjadi Kasat Reskrim di Polres Indragiri Hilir pada tahun 2006.
Baca juga: HUT ke 76 Bhayangkara, Polres Bontang Bagi-bagi Hadiah dan Olahraga Bersama
Setahun setelahnya, Hamam kemudian melanjutkan lagi pendidikan untuk mendapat gelar Sarjana Kepolisian di PTIK Jakarta.
Saat dinyatakan lulus 2008, Hamam kemudian melanjutkan bertugas di Polda Sumatera Utara, dengan pangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) jabatan bervariasi.
Selama bertugas di Polda Sumut, Hamam menduduki beberapa jabatan yang sili berganti.
Mulai dari PAMA Polda Sumut, Kanitidik Satreskrim Polrestabes Medan, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, Kasipambarbuk Polda Sumut, dan Kanit 2 Subdit 1 Ditreskrimsus Polda Sumut hingga 2012.
Setelah itu, Hamam kembali naik tingkat dengan pangkat Komisaris Polisi (Kompol) dan mendapat promosi jabata Kabag Ops Polres Pamatang Siantar, dan Kabag Ops Polrestabes Medan.
Kemudian di Tahun 2016, lagi-lagi Hamam melanjutkan pendidikan Magister di Universitas Sumatera Utara.
Di tahun yang sama Hamam juga menempuh Pendidikan Pengembangan di Sekolah Perwira Menengah (Sespimmen) Bandung selama 7 bulan.
Setelah itu, Hamam sempat dipindah tugas ke Sulawesi Tenggara Kendari hingga 2018, sebelum kembali di tarik ke Mabes Polri menjadi SSDM hingga 2019.
Setehan setelahnya, pangkat AKBP Hamam mendapat promosi jabatan perdana menjadi
Kapolres Pandeglang Polda Banten pada 2020.
Dan pada Juli 2021, Hamam kembali menjadi Kapolres Bontang dari Agustus 2021 hingga Juli 2022. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.