Ibu Kota Negara
Tantangan Bisnis Properti Atas Harga Tanah di Dekat IKN Nusantara, Balikpapan Bakal Tumbuh
Efek pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur diyakini akan buat Balikpapan bertumbuh pesat dari sisi properti.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Efek pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia dari Jakarta ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur diyakni membawa efek positif dari sisi ekonomi di daerah Kalimantan Timur.
Pembangunan Ibu Kota Negara yang kini telah memiliki nama Nusantara, akan menjadi magnet pertumbuhan bagi di daerah sekitar kawasan IKN Nusantara seperti halnya Kota Balikpapan.
Ditargetkan, IKN Nusantara diresmikan pada tahun 2024 yang kini sudah memiliki payung hukum berupa Undang-undang Ibu Kota Negara.
Pengusaha sambut positif atas pemindahan Ibu Kota Negara, satu di antaranya mereka yang bergerak di bidang industri properti.
Baca juga: Badan Otorita Gandeng Unmul dan Uniba Berdayakan Warga Sekitar IKN Nusantara
Baca juga: Resmi, 2024 Jokowi Resmikan IKN Nusantara, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara
Baca juga: Soal IKN Nusantara, Anggota DPD Teras Narang Ingatkan Suku Asli Kalimantan Harus Diikutsertakan
Optimis, dunia properti akan bergairah dan bertumbuh, terutama di daerah penyangga IKN Nusantara seperti di Kota Balikpapan.
Pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur, diyakini bakal meningkatkan permintaan perumahan atau hunian di Kota Balikpapan.
Pengembang properti berbasis di Balikpapan, PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG) pun akan memanfaatkan sejumlah lahan bank (land bank) milik perusahaan demi meraih target bisnis.
Direktur KBAG, Budi Hariyanto Hartono, mengatakan perseroan melalui entitas anak memiliki persediaan lahan tanah yang akan dibangun dan dikembangkan menjadi rumah hunian.
Beberapa di antaranya, tanah di Balikpapan seluas 32.711 meter persegi yang saat ini masuk pembangunan tahap kedua yang akan selesai Mei 2023.
Baca juga: Benediktus Papa Berjanji PMKRI Kawal Cita-cita Jokowi dalam Bangun Ibu Kota Negara di Kaltim
Ia meyakini, Ibu Kota Negara akan mendorong bisnis properti, tetapi terdapat tantangan seperti harga tanah di lokasi pembangunan ibu kota baru mulai naik.
Hal ini seiring banyaknya developer yang melakukan pengembangan kawasan residensial di sana.
“Prospek investasi properti yang diprediksi akan menguntungkan di sana adalah residensial dan tanah kavling,” kata Budi, Kamis (7/7/2022).
Selain di Balikpapan, kata Budi, perseroan juga memiliki tanah di Cengkareng, Jakarta Barat seluas 7.346 meter persegi.
Tanah tersebut akan dikembangkan menjadi apartemen dan segala fasilitas penunjang, melalui entitas anak PT Kharismatama Niagamakmur (KNM), di mana saat ini dalam proses perizinan.
Baca juga: Lanal Balikpapan Bakal jadi Lantamal, Kekuatan Pertahanan Laut IKN Nusantara
Kemudian, tanah di Jonggol, Desa Singasari, Bogor, Jawa Barat yang sudah dikuasai seluas 891.172 meter persegi, yang akan dikembangkan menjadi perumahan melalui entitas anak PT Singasari Purabuana (SPB).