Berita Nasional Terkini
Ada Apa? Yoris Mendadak Minta Tak Dibela, Ungkap Hal Terbaru Soal Kasus Subang dan Siap Bantu Polisi
Yoris Raja Amanullah, saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat atau yang biasa disebut Kasus Subang mengungkap hal hal baru.
Dari sejumlah komentar, ada yang meminta Yoris mengklarifikasi pernyataan Yosef di channel youtube Koin Seribu 77.
"Klarifikasi pernyataan papah di Chanel koin77 dong A," tulis akun @INSORa Rum.
Begini jawaban Yoris:
"Biarin aja Kak INSOra Rum, Tawadhu..."
Sebelumnya di koin Seribu 77, Yosef mengungkap kejanggalan Yoris di hari pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Dijelaskan Yosef, setelah kasus subang ini dia baru menyadari bahwa nomor telpon Yoris sudah diganti dan diberikan ke Yanti.
Hal itu terungkap ketika dia menelpon Yoris, beberapa saat setelah mengetahui kondisi rumahnya acak-acakan di hari pembunuhan, tanggal 18 Agustus 2022.
Diceritakan Yoris, setelah mengetahui kondisi rumahnya berantakan, sekitar pukul 07.24 WIB dia menelpon Amel, namun hanya memanggil, tidak berdering.
Kemudian, dua menit setelahnya dia menghubungi Yoris, tapi yang menerimanya justru Yanti, istrinya.
"Nomornya Yoris sudah diganti, dikasihkan Yanti. Kan bapak gak tahu," katanya. dikutip dari channel youtube Koin Seribu 77, Selasa (5/7/2022).
Pernyataan Yosef ini untuk mengklarifikasi pernyataan Yoris yang menyebut di hari kejadian ayahnya menelpon istrinya karena dia sedang tidur.
"Yoris ngomong bapak telpon ke Yanti. Bapak gak tahu no nya diganti," ujar Yosef.
Sebelumnya, Yoris mengakui di pagi itu dia masih tertidur, sementara istrinya Yanti Jubaedah mengantar anaknya ke PAUD.
"Ada telpon dari papa, tapi bukan ke nomor saya, tapi ke nomor istri. Jam 7 lebih nelpon.
Katanya, rumah berantakan," katanya.
Setelah dibangunkan istrinya, Yoris pun langsung menelpon balik Yosef menggunakan ponselnya.
Saat itu dia sambil bergegas mau ke rumah ibunya karena khawatir terjadi apa-apa.
"Terus kata papa, Innalillahi wa innailahi rojiun, Amel sama mama udah meninggal," ujar Yoris menirukan ucapan Yosef.
Ucapan Yoris yang menyebut ayahnya mengucap Innalillahi itu akhirnya dibantah Yosef.
Dikutip dari channel youtube Koin Seribu 77, Yosef mengaku dia sempat menelpon Amel dan Yoris, setelah melihat kondisi rumah dan bekas putaran mobil di depan rumahnya.
"Lalu saya telpon, hanya memanggil, tidak berdering. Tutup lagi, ditelpon lagi," katanya.
"(Saya) gak pernah bilang Innalillahi," tegas Yosef.
Dokter Hastry ungkap fakta baru
Ahli forensik Polri, Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti atau lebih dikenal sebagai Dokter Hastry sebelum memberikan penjelasan terbaru.
Melalui kanal YouTube miliknya pada Selasa 28 Juni 2022, Dokter Hastry mengungkap bahwa korban anak, yakni Amalia Mustika Ratu sempat memberikan perlawanan ketika dibunuh oleh pelaku.
Baca juga: Kasus Subang! Sosok Pembunuh dan Anak Terungkap, Ternyata Punya Kelainan hingga Bisa Begitu Sadis
Hal itu berdasar pada foto-foto hasil visum korban yang memiliki banyak luka kebiruan.
"Kalau aku lihat matanya Amel biru-biru ada luka- luka ini (pelakunya) melampiaskan kekesalan selain ingin menghabisi," ujar Anjas Thailand yang berada dalam satu video bersama dr Hastry.
Dokter Hastry membenarkan opini Anjas.
Dia bahkan mengungkapkan ada perlawanan Amel saat mendapatkan kekerasan pelaku.

"Dan ada fight, ada perlawanan," ungkap Dokter Hastry.
Dokter Hastry lalu mengungkap fakta lain yang lebih mencengangkan.
Menurutnya, pelaku justru sangat membenci korban pertama, yakni Tuti Suhartini.
Kesimpulan ini pun didapat setelah mengautopsi luka-luka di bagian wajahnya.
"Tapi kalau untuk luka yang didapat di tubuh korban, yang saya yakin orangnya sangat membenci sekali ya ke Ibu Tuti. Karena begitu parah lukanya ibu tuti di bagian wajah," ungkapnya.
"Apa yang membuat level manusia langsung melakukan pembunuhan?," tanya Anjas.
Dokter Hastry pun berargumen bahwa pelaku bisa jadi dilahirkan dari keluarga yang mungkin tidak jelas atau salah asuh sehingga mekanisme pertahanan jiwanya rapuh.
"Dia menginginkan sesuatu atau apapun yang tidak bisa. Dan melihat hal-hal yang diluar kendalinya. Dia begitu marahnya. Begitu emosinya dia melupakan dengan menyakiti orang bahkan bisa membunuh," urainya seperti dilansir Surya di artikel berjudul 'KASUS SUBANG TERBARU: Amalia Sempat Lawan Pelaku saat Beraksi, Diduga Psikopat oleh Ahli Forensik'.
Dokter Hastry pun berkeyakinan jika pelaku kasus subang adalah seorang psikopat.
Bukan tanpa alasan dr Hastry menyebut pelaku seorang psikopat karena jelas sekali luka-luka yang dibuat ke korban.
"Itu sesuatu yang memang mempengaruhi dia secara kepribadian," kata Hastry dalam podcast yang dipandu pemilik akun youtube Anjas di Thailand.
Dijelaskan Hastry, seorang psikopat kerap melakukan sesuatu yang diluar nalar serta tidak pandang bulu, apakah saudara, ibu, adik, anaknya atau sahabatnya.
Seorang psikopat ini secara penampakan terlihat baik-baik saja. Berbeda dengan orang yang kesannya seperti preman, tapi justru hatinya baik.
"Karena ada gangguan di organ otaknya yang tidak terbentuk secara sempurna," katanya.
Alasan pelaku belum kunjung diumumkan
Diakui Hastry, di kasus subang ini, penyidik sudah melakukan tes kesehatan, tes kebohongan dan tes kesehatan jiwa terhadap sejumlah saksi.
Dan memang ada dugaan ke arah psikopat.
Dokter Hastry menolak disebut penyelidikan kasus subang ini lemah karena menurutnya penyidik menginginkan hasil yang benar-benar ilmiah.
Dia sendiri juga berjuang dengan caranya dan memang banyak hal-hal yang mentok.
"Saya stres lho karena kasus subang ini , karena masyarakat dan keluarga korban berharap ke saya. Saya belum memberikan yang terbaik. Tapi tugas saya sudah selesai. (meski) Selesainya belum terungkap," ujarnya.
Hastry mengaku sampai sekarang terus memberikan masukan kepada pimpinan terkait kasus subang.
Dia pun meminta masyarakat untuk tidak berhenti berharap.
"Jangan berhenti berharap, berdoa. Semoga kemudahan-kemudahan bisa turun sehingga bisa mengungkap kasus ini," tandasnya.
Pelaku Psikopat
Berdasarkan hasil visum dilakukan dr Hastry, ahli forensik itu pun menyebut indikasi sosok pelaku yang Psikopat.
Baca juga: Terbaru! Kasus Subang Terpecahkan? Yosef Bongkar Nama Diduga Pembunuh dan Ungkit Ucapan AKBP Sumarni
“Psikopat, soalnya jelas sekali, luka-luka yang dibuat ke korban itu,”
“Itu sesuatu yang memang mempengaruhi dia secara kepribadian,” ungkap dr Hastry.
Hal lain, dr Hastry juga mengungkap adanya motif pelaku.
Ia menindikasikan dari luka-luka korban, ada kekesalan saat pelaku menghabisi kedua korban.
"Yang saya yakini, pembunuh ini sangat membenci sekali ke Bu Tuti, karena lukanya parah di bagian wajah," ujarnya.
Lebih lanjut, dr Hastry menjelaskan proses pengungkapan kasus Subang tersebut.
Ahli forensik itu mengaku telah berjuang dengan caranya sendiri, apapun itu untuk keadilan korban.
Namun, dr Hastry tak memungkiri selama proses pengungkapan terdapat kendala.
Ia menyebut terdapat hal-hal yang membuat proses pengungkapan kasus mentok.
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.