Berita Berau Terkini
Para Orangtua Datang ke Lurah Sambaliung soal Anak-anaknya Tertolak di SMA Negeri 4 Berau
Sebanyak 30 pelajar asal Sambaliung, tertolak oleh sistem di SMA Negeri 4 Berau. Hal ini membuat orangtua mereka mendatangi Kantor Lurah Sambaliung.
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Sebanyak 30 pelajar asal Sambaliung, tertolak oleh sistem di SMA Negeri 4 Berau. Hal ini membuat orangtua mereka mendatangi Kantor Lurah Sambaliung, untuk meminta bantuan.
Menurut Lurah Sambaliung, Didi Mulyadi yang dikonfirmasi pada Senin (11/7) mengatakan, pihaknya menerima aspirasi tersebut, dan langsung melaporkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Wilayah VI Kabupaten Berau.
“Ada 30 siswa yang tertolak,” ujarnya kepada Tribunkaltim.co.
Ia mengatakan, secara sistem zonasi, seharusnya siswa tersebut diprioritaskan agar bisa masuk ke SMAN 4 Berau.
Baca juga: Bupati Berau Sri Juniarsih Serahkan Satu Ekor Sapi Kurban di Masjid Agung Baitul Hikmah
Baca juga: Jembatan Sambaliung Berau akan Ditutup oleh Pemkab
Baca juga: Ketua DPRD Kaltim Minta Pemkab Berau dan Masyarakat Satu Suara dalam Pembangunan Jembatan Sambaliung
Namun pada kenyataannya, mereka malah tertolak. Hal ini tentu menjadi permasalahan bagi orangtua yang ingin anaknya bersekolah di sekolah tersebut.
“Kami upayakan agar mereka ini tetap bisa bersekolah disana,” jelasnya.
Dilanjutkan Didi, jika mereka tetap tidak bisa bersekolah di SMA 4 Berau, ia mengaku akan mengupayakan agar bisa bersekolah di SMA lainnya di Berau, khususnya Kecamatan Tanjung Redeb.
“Kita terus upayakan, agar mereka ini tetap dapat slot,” katanya.
Terpisah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Wilayah VI Kabupaten Berau, Juanita Sari menuturkan, pihaknya akan segera bertemu dengan bupati Berau dan pihak SMA 4 Berau, guna membahas permasalahan ini.
Baca juga: Makmur HAPK Sebut Perbaikan Jembatan Sambaliung Harus Dilakukan, Bupati Berau Minta Warga Mengerti
“Langsung kita lakukan pertemuan, kasihan anak-anak ini,” katanya.
Dikatakan Juanita, SMA 4 Berau memang memiliki satu ruang kelas tambahan yang saat ini masih dalam proses pembangunan.
Namun kondisi pengerjaan yang belum selesai membuat ruang kelas tersbut dinilai tidak layak untuk dijadikan ruang kelas.
“Bukannya tidak mau menerima Cuma kapasitas ruangan sudah tidak mencukupi, kita mengupayakan bangunan yang belum selesai itu kalau mungkin solusinya,” tuturnya.
Dirinya meminta orangtua siswa yang tertolak untuk bersama berjuang agar pembangunan ruang kelas segera selesai, sehingga SMA 4 Berau bisa menambah jumlah siswa yang ditampung.
Menurutnya, dengan bertemu dengan bertemu bupati Berau harapannya mampu membantu mencari solusi untuk sementara melayakkan bangunan sehingga bisa difungsikan menjadi ruang kelas.