Berita Internasional Terkini
Rusia Dapat Bantuan Iran? Ratusan Drone Bersenjata Bakal Kepung Langit Ukraina, Amerika Ketar-ketir?
Rusia dapat bantuan Iran? ratusan drone bersenjata bakal kepung langit Ukraina, Amerika Serikat ketar-ketir.
Tersiar kabar bahwa Rusia dapat bantuan Iran dalam perang melawan Ukraina dan Barat.
Bahkan Amerika Serikat menuding adanya ratusan drone bersenjata bakal kepung langit Ukraina.
Klaim Amerika soal drone bersenjata itu merupakan tudingan serius.
Kekuatan gabungan Rusia dan Iran tentu saja bakal merepotkan dominasi barat dan Eropa saat ini.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Update Terkini Perang Rusia vs Ukraina: Serangan Roket di Chasiv Yar Menewaskan 15 Warga Sipil
Gedung Putih mengklaim Iran akan menyediakan ratusan drone berkemampuan senjata untuk digunakan dalam perang di Ukraina, Senin (11/7/2022).
Dilansir Al Jazeera, Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan mengatakan tidak jelas apakah Iran telah memberikan sistem pesawat tak berawak ke Rusia.
Tetapi, Sullivan mengatakan AS memiliki "informasi" yang menunjukkan Iran sedang mempersiapkan.
“Informasi kami menunjukkan bahwa pemerintah Iran sedang bersiap untuk menyediakan Rusia hingga beberapa ratus UAV, termasuk UAV berkemampuan senjata dalam waktu yang dipercepat,” katanya kepada wartawan, Senin.
Sullivan menyebut itu merupakan bukti bahwa pemboman besar-besaran Rusia di Ukraina.
Israel dan Arab Saudi enggan mengecam tindakan Rusia
Baca juga: Akhirnya Zelensky Himpun 1 Juta Pasukan, Target Rebut Kembali Wilayah dari Rusia
Dikutip Ap News, pernyataan Sullivan datang pada malam perjalanan Presiden Joe Biden ke Israel dan Arab Saudi.
Keputusan AS untuk secara terbuka mengungkapkan bahwa saingan utama kedua negara di kawasan itu membantu mempersenjatai Rusia datang karena Israel dan Arab Saudi menolak bergabung dengan upaya global untuk menghukum Rusia atas invasinya ke Ukraina karena kepentingan domestik mereka.
Sullivan juga mencatat bahwa Iran telah menyediakan pesawat tak berawak serupa kepada pemberontak Houthi Yaman untuk menyerang Arab Saudi sebelum gencatan senjata dicapai awal tahun ini.
Baik Israel maupun Arab Saudi telah menolak upaya global untuk menghukum Rusia atas tindakannya di Ukraina karena kepentingan domestik.