Serapan Anggaran DPUPR Dianggap Kurang Efisien bagi DPRD Berau

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau mendapat beberapa masukan dari DPRD Berau terkait efektivitas program yang kecil, meskipun serapan anggaran mereka sudah bagus.

Hal itu disampaikan oleh fraksi Gerinda, Feri Kombong saat rapat paripurna pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APDB) Berau 2021.

Dia mengatakan, tentu penyerapan anggaran penting tapi, yang jauh lebih penting yaitu efisiensi dan efektivitas program, seperti program sumber daya air jaringan perpipaan di kawasan perkotaan.

Target anggaran tahun lalu sebesar Rp 85,3 miliar dengan panjang pipa 160.000 meter. Tetapi, yang terserap Rp 64,7 miliar dengan panjang pipa 126.481 meter.

Artinya, lanjut Feri, realisasi jaringan pipa tersebut hanya 79 persen. Sedangkan, dana yang terpakai hampir maksimal.

Baca juga: Ketua DPRD Berau Madri Panti Minta Distanak Pantau Hewan Kurban Idula Adha

Efisiensi program hanya 78 persen. Efisiensi program yang kecil akan memengaruhi efektivitas program itu sendiri.

"Pada kasus ini, efeknya jumlah sambungan rumah tangga yang terpasang jauh di bawah target akibat kurangnya jaringan pipa yang terpasang," terangnya kepada TribunKaltim.co, Selasa (12/7/2022).

Contoh lain seperti, program pemeliharaan jalan. Dengan target anggaran sebesar Rp 13,4 miliar dengan panjang jalan 40 kilometer (Km), sedangkan yang terserap sebesar Rp 13,2 miliar dengan panjang jalan hanya 30 Km.

Maka realisasi pemeliharaan jalan di angka 75 persen dan dana yang terpakai 98,38 persen.

"Artinya efisiensi program hanya 77 persen, meskipun serapan anggarannya mendekati maksimal," ucapnya.

Sementara itu, Kepala DPUPR Berau, Taupan Madjid mengatakan, secara umum pencapaian kinerja DPUPR Berau dinilai cukup bagus, yakni 93 persen.

Baca juga: DPRD Berau Bahas Porprov 2022, Minta Jangan Kecewakan Atlet Karena tak Bisa Bertanding

Bahkan pihaknya sempat mendapat penghargaan terkait progres pencapaian kinerja tersebut.

Dia mengaku, di samping itu memang ada beberapa pekerjaan di lapangan yang belum selesai karena terkendala beberapa hal. Sehingga efektivitas program tidak sesuai dengan perencaanan.

"Jadi kalau secara umum melihatnya, anggaran kami memang besar tapi penyerapan juga maksimal. Kalau dinilai satu per satu memang ada kekurangan dan kendalanya masing-masing," paparnya.

Dia menjelaskan, beberapa pekerjaan yang tidak selesai tentunya menjadi bahan evaluasi pihaknya agar ke depan tidak terjadi hal serupa.

Baca juga: DPRD Berau Minta Segera Putuskan Penentuan Lokasi Pembangunan Rumah Sakit