Berita Nasional Terkini

Mantan Asisten Kapolri Ungkap Pergantian Decoder CCTV Komplek Rumah Kadiv Propam Irjen Fery Sambo

Berada di Komplek Polri Duren Tiga, Mampang, Jakarta Selatan, aparat kepolisian mengganti dekorder circuit closed television (CCTV) di pos keamanan

Kolase Warta Kota/Kompas.com
KETUA RT KOMPLEK - Mayjen (Purn) Seno Sukarto membeberkan fakta baru sehari usai Brigadir J tewas ditembak ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, yakni Barada E, bahwa polisi telah mengganti dekoder CCTV di komplek perumahan tersebut. Berikut biodata Mayjen (purn) Seno Sukarto. 

TRIBUNKALTIM.CO - Mayjen (Purn) Seno Sukarto marah dan geram atas perilaku polisi yang mendatangi rumah dinas Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo.

Berada di Komplek Polri Duren Tiga, Mampang, Jakarta Selatan, aparat kepolisian ini mengganti dekorder circuit closed television (CCTV) di pos keamanan perumahan rumah dinas Irjen Fery Sambo.

Seno Sukarto mengaku baru mengetahui penggantian decoder CCTV di pos keamanan oleh polisi pada Senin (11/7/2022).

Padahal, Seno Sukarto merupakan penanggung jawab lingkungan dan keamanan di Komplek Polri Duren Tiga lantaran berstatus selaku Ketua RT.

"Enggak ada, belum ada. Bahwa dia datang ke sini mengadakan pemeriksaan itu, istilahnya mesti kulo nuwun (permisi), tapi ini enggak ada sama sekali," ucapnya.

Akibat dari penggantian tersebut, Seno mengaku tidak bisa melihat rekaman CCTV di sekitar kawasannya pada saat kejadian adu tembak.

"Maksudnya itu bukan CCTV di rumah Pak Sambo, CCTV alatnya yang di pos, ya dari mereka (yang ganti), saya tahunya hari Senin," katanya Rabu (13/7/2022).

KETUA RT KOMPLEK - Mayjen (Purn) Seno Sukarto membeberkan fakta baru sehari usai Brigadir J tewas ditembak ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, yakni Barada E, bahwa polisi telah mengganti dekoder CCTV di komplek perumahan tersebut. Berikut biodata Mayjen (purn) Seno Sukarto.
KETUA RT KOMPLEK - Mayjen (Purn) Seno Sukarto membeberkan fakta baru sehari usai Brigadir J tewas ditembak ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, yakni Barada E, bahwa polisi telah mengganti dekoder CCTV di komplek perumahan tersebut. Berikut biodata Mayjen (purn) Seno Sukarto. (Kolase Warta Kota/Kompas.com)

Bukan hanya itu, Ia juga tak bisa mengetahui jenazah korban diangkut menggunakan mobil ambulans atau mobil pribadi.

"Saya tanya sama Satpam, ya dia aja enggak tahu diganti yang baru, alatnya ininya itu, ya mungkin karena semua CCTV sini kan pusatnya di pos keamanan," urainya.

Untuk diketahui, Mayjen (Purn) Seno Sukarto diketahui lahir pada tahun 1938 sehingga usianya kini menginjak 84 tahun.

Sebelum purnatugas, Seno pernah menjabat sebagai Kapolda dua kali, yakni Kapolda Aceh dan Kapolda Sumatera Utara.

Dia menjadi Kapolda Aceh selama tiga tahun, mulai 1988 hingga 1990.

Saat menjadi Kapolda Aceh dia berpangkat Kolonel Polisi karena saat itu sistem kepangkatan polri masih sama dengan TNI.

Dia menggantikan Kolonel Pol Abdoelllah Moeda yang menjadi Kapolda Aceh tahun 1985-1988.

Seno Sukarto lalu digantikan Kolonel Pol Drs M Ali Thalha dan Kolonel Pol Drs Moch Sjafuan1992- 1993.

Seno bercerita, jabatan terakhirnya semasa dinas yakni sebagai Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran (Asrena Kapolri).

Terpisah, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengaku langsung membentuk tim khusus yang dipimpin Wakapolri Komisari Jenderal Polisi Gatot Eddy Pramono.

Tim tersebut beranggotakan perwira tinggi lain untuk menyelidiki kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo itu.

”Kita ingin semuanya ini bisa tertangani dengan baik. Oleh karena itu, saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin Pak Wakapolri, Pak Irwasum, Pak Kabareskrim, juga ada As SDM," kata Sigit di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022).

Sigit mengatakan pihaknya juga akan melibatkan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri dalam tim khusus ini.

"Termasuk juga fungsi dari Provos dan Paminal," jelasnya.

Baca juga: Sorot Nomor Kontak Hilang, Ayah Brigadir J Ungkap Kejanggalan Tembak Menembak di Rumah Kadiv Propam

Selain itu, mantan Kabareskrim Polri itu mengaku juga sudah berkoordinasi dengan pihak eksternal Polri untuk mengawal kasus tersebut.

"Satu sisi kami juga sudah menghubungi rekan-rekan dari luar dalam hal ini Kompolnas dan Komnas HAM terkait isu yang terjadi sehingga di satu sisi kita tentunya mengharapkan kasus ini bisa dilaksanakan pemeriksaan secara transparan, objektif," ungkapnya.

Namun demikian, saat ditanya apakah dirinya akan menonaktif Irjen Ferdy Sambo sesuai insiden tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat di rumah dinasnya di Duren Tiga, Mampang, Jakarta Selatan, Sigit menolaknya.

Sigit mengaku tidak mau terburu-buru memberikan sanksi nonaktif kepada Irjen Sambo.

Ia berkilah telah membuat tim khusus untuk mendalami kasus penembakan Brigadir Yoshua oleh Bharada E.

"Tim bekerja, tim gabungan sudah dibentuk. Nanti rekomendasi dari tim gabungan ini akan menjadi salah satu yang kita jadikan dengan kebijakan-kebijakan. Tentunya kita tidak boleh terburu-buru," kata Sigit.

Sigit menyatakan tim gabungan kini masih bekerja mendalami kasus tersebut.

"Yakinlah tim gabungan ini adalah tim profesional. Dipimpin langsung oleh Pak Wakapolri dan Irwasum dan diikuti teman-teman dari Kompolnas dan Komnas HAM."

"Jadi saya kira beliau juga kredibel untuk menangani masalah ini," ujarnya.

Sigit menyatakan pihaknya tak menutup pintu jika ada temuan lain soal kasus baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga itu.

"Tentunya kita tidak akan menutup kalau ada laporan dari sisi yang lain," kata Sigit.

Baca juga: Siapa dan di Mana Irjen Ferdy Sambo saat terjadi Baku Tembak Brigadir J & Bharada E di Rumah Dinas

Brigadir J Tewas Ditembak Pengawal Irjen Ferdy Sambo

Insiden baku tembak terjadi di rumah Kadiv Propam, akibat peristiwa itu, Brigadir J meregang nyawa di tangan pengawal Irjen Ferdy Sambo.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan bahwa Brigpol Yosua atau Brigadir J ditembak mati karena diduga melakukan pelecehan seksual dan menodongkan pistol kepada istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Dilansir dari Tribunnews.com, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan ada tujuh luka di tubuh Brigpol Nopryansah Josua Hutabarat alias Brigadir J setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E.

Tujuh luka di tubuh Brigadir J tersebut akibat lima tembakan yang dilesatkan Bharada E dalam insiden yang terjadi Komplek Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022)

Lanjut Ramadhan mengatakan berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan saksi dalam insiden baku tembak tersebut Bharada E menembak sebanyak 5 kali.

"Ada tujuh proyektil yang dikeluarkan dari Brigadir J dan lima proyektil yang dikeluarkan dari Bharada E," kata Ramadhan.

Ramadhan menjelaskan Brigadir J mendapatkan tujuh luka tembakan meski Bharada E hanya mengeluarkan lima peluru.

"Walaupun lima tembakan ada satu tembakan yang mengenai tangan kemudian tembus ke badan, jadi kalau dibilang ada tujuh lubang tapi lima tembakan itu ada satu tembakan yang mengenai dua bagian tubuh termasuk luka sayatan itu," jelasnya.

Baca juga: Aksi Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam, Brigadir J Tewas Ditembak Pengawal Irjen Ferdy Sambo

Ramadhan mengungkapkan Bharada E tidak mendapat luka apapun akibat baku tembak tersebut.

Hal ini karena posisi Bharada E yang berada jauh lebih tinggi yakni sejauh 10 hingga 12 meter karena dia berada di lantai 2 rumah Irjen Ferdy Sambo saat baku tembak terjadi.

"Tidak ada (terkena tembakan), kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindung," ucapnya.

Lebih lanjut, Bharada E menembak Brigadir J sebagai bentuk perlindungan diri dan melindungi istri dari Irjen Ferdy Sambo.

Hal tersebut dikarenakan Brigadir J diduga melakukan pelecehan dan menodongkan senjata terhadap istri Irjen Ferdy Sambo.

"Karena posisinya ya, siapapun yang mendapat ancaman seperti itu pasti akan melakukan pembelaan gitu, jadi bukannya melakukan perbuatan karena motif lain, motifnya adalah membela diri dan membela ibu," ujarnyanya.

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved