Berita Paser Terkini

Buka Gebyar Museum Sadurengas IV, Wabup Paser Ajak Tingkatkan Perekonomian Daerah Lewat Pariwisata

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser menggelar berbagai lomba dalam Gebyar Museum Sadurengas ke-IV.

Penulis: Syaifullah Ibrahim |
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Wakil Bupati (Wabup) Paser Hj. Syarifah Masitah Assegaf didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Paser, Yunus Syam saat membuka Gebyar Museum Sadurengas ke-IV, Senin (18/7/2022). TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser menggelar berbagai lomba dalam Gebyar Museum Sadurengas ke-IV.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Bupati atau Wabup Paser Hj. Syarifah Masitah Assegaf didampingi Kadisdikbud Paser, Yunus Syam, yang dipusatkan di Museum Sadurengas, Jalan Keraton, Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (18/7/2022).

Wabup Paser, Hj. Syarifah Masitah Assegaf mengatakan, Museum Sadurengas merupakan museum bersejarah bagi masyarakat Kabupaten Paser.

"Bangunan museum membentuk rumah panggung atau dalam bahasa Paser disebut Kuta Imam Duyu Kina Lenja, berarti rumah kediaman pemimpin yang bertingkat," terangnya.

Museum Sadurengas, kata Masitah, merupakan bekas rumah salah satu Sultan Paser di abad ke-18, yaitu Sultan Aji Tenggara.

Baca juga: Museum Sadurengas Andalan Wisata Edukasi di Paser Kalimantan Timur

Kemudian menjadi Istana Kesultanan oleh Sultan Ibrahim Khaliludin di awal abad ke-19.

"Dalam museum terdapat berbagai koleksi benda kuno peninggalan sejarah Kesultanan Paser, seperti tempayan, guci kuno, alat rumah tangga, kesenian, bemda pusaka hingga pakaian Kesultanan Paser," ujar Wabup Paser.

Tak jauh dari museum, terdapat makam para raja dari Kerajaan Sadurengas yang sering dikunjungi oleh masyarakat setempat maupun dari luar daerah.

Kemudian terdapat sebuah batu yang disebut Batu Kilan, yang dipercaya masyarakat sekitar untuk dapat mengetahui nasibnya.

"Museum Sadurengas memiliki banyak nilai sejarah dengan segala adat budaya, inilah yang menjadi ikon histori dari Bumi Daya Taka yang kita cintai," beber Masitah.

Terlihat antusiasme pelajar dan masyarakat umum mengikuti berbagai lomba dalam Gebyar Museum Sadurengas ke-IV, diikuti sekitar 300 peserta dari tingkat TK, SD, SMP, hingga masyarakat umum.

Lomba yang digelar meliputi, lomba mewarnai untuk anak TK, Belogo untuk pelajar SD, Cerdas Cermat Museum dan lomba lukis koleksi museum untuk pelajar SMP, serta permainan tradisional Begasing, Belogo, Sorong Batang dan vlog museum untuk masyarakat umum.

Baca juga: Museum Sadurengas Paser Sepi Pengunjung, Hanya Ramai di Hari Libur Nasional

"Banyak pelajaran yang kita peroleh melalui kegiatan ini, bukan hanya pengetahuan tentang adat istiadat, budaya dan benda bersejarah tetapi juga beragamnya permainan tradisional dari leluhur kita yang sarat makna dan harus kita lestarikan," cetus Masitah.

Seperti halnya permainan Begasing, yang mengajarkan ketangkasan, kekuatan, dan ketelitian.

"Permainan Belogo dan Sorong Batang menanamkan nilai-nilai kejujuran, ketidak-egoisan, kerjasama, dan sikap kerja keras, serta dapat mempererat silaturahmi," tambah Masitah.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved